Selasa, 17 Mei 2011

Sinopsis Manny Episode 1



Bandara Incheon.
Seorang driver berlarian masuk ke bandara dengan tergesa-gesa. Ia ditugaskan untuk menjemput seseorang yang datang dari New York. Di pintu tunggu, ia meminta kertas dan meminjam spidol pada seorang pria disampingnya. Dengan segera menuliskan kata ‘Manny, Kim Yi Han.’

“Apa artinya Manny?” tanya pria yang disampingnya bingung plus penasaran.
“Itu adalah nanny (pengasuh) yang merawat anak-anak.”
“Ini seperti nama seorang pria,” ucap pria itu masih penasaran.
“Di Amerika seorang pria juga dapat melakukan pekerjaan yang sama.”

Di depan mereka seorang pria muda sedang berebut trolly dengan anak kecil. Pria itu tak mau mengalah. Ia malah menyentak trolly-nya hingga menyebabkan anak kecil itu menangis. Ibu dari anak kecil itu datang dan menenangkan anaknya. Ia mengajak anaknya pergi.

Tiba-tiba pria itu berseru agar ibu itu membawa anaknya yang mengidap asma ke rumah sakit. Ibu itu menoleh, bagaimana pria itu bisa tahu.
“Kami baru saja bersama, makanya aku tahu. Kau tak ingin anakmu menderita. Bawa dia ke rumah sakit. Ok?” ucap pria itu sambil berlalu. 
Pria itu berhenti di depan driver. Driver memarahinya karena menghalangi pandangannya dan menyuruh pria itu minggir. Pria itu malah tersenyum. Yup, dia adalah Kim Yi Han.

Kim Yi Han keluar bandara dengan menyebarkan pesonanya. Memakai kacamata hitam sambil menyeret roller bag. Semua orang tanpa segan memandangnya dengan takjub. 
Sebuah narasi mengiringi langkahnya.
‘Semua orang berpikir anda akan merawat anak-anak dengan benar. Anda harus berolahraga untuk mendapatkan tubuh ideal, ditambah suara yang indah dan sebuah senyuman. Tapi harus dilakukan dengan tulus, anak-anak melihatnya sampai menjadi seperti ini. Dengan pengetahuan khusus untuk memecahkan masalah anak-anak. Ini adalah ahli Manny, Kim Yi Han yang pergi ke New York untuk belajar dan telah kembali.'



Scene berganti pada kesibukan sebuah keluarga di pagi hari. Do Young seorang single parent tengah mengantar putrinya Eun Bi yang akan pergi camping. Eun Bi mengeluh karena ibunya tak bisa mengantarnya sampai ke tempat perkemahan. Do Young menasehati putrinya bahwa adiknya Jung Min tengah sakit.
rumahnya unik.


Setelah putrinya pergi, Do Young teringat pada putranya dan cepat-cepat masuk ke rumah untuk mengecek keadaan putra bungsunya. 


Do Young menelepon jasa agensi untuk mencari nanny baru. Ia mendapat kabar buruk bahwa tak ada seorang nanny pun yang mau bekerja dirumahnya. Perilaku anak-anak Do Young dianggap sudah keterlauan. Mereka terkenal suka mengerjai nanny baru mereka, dari menaruh laba-laba di dalam kulkas sampai menyirami nanny mereka dengan seember tinta. Do Young frustasi mendengar laporan ini.

Scene berputar lagi. Kali ini menuju ke ruang pelatihan sebuah Agency Modeling. Janice, pemilik agency terjun langsung untuk melatih model-modelnya. Dari wajah-wajah tegang para model, sudah bisa ditebak Janice merupakan pengajar yang galak, perfeksionis dan menuntut kesempurnaan.  
Asisten Janice dari arah tangga memanggilnya dan memberitahu bahwa Perwakilan dari Rode's Model datang berkunjung. Janice segera pergi menemui tamunya. Wakil Cui datang untuk mengikutsertakan Janice pada proyek Next Top Model Tour se-Asia dengan Korea Selatan sebagai sponsor. Janice mulai tertarik. Wakil Cui memberi saran untuk memuluskan jalannya. Dia menyarankan Janice untuk menemui Mr. Jason selaku Kepala Project. Dengan percaya diri Janice yakin mampu melakukan pekerjaan ini.
"Aku Janice. Aku Janice Taylor Korea."
Janice Taylor seorang penulis buku terlaris, coach, inovator, pembicara terkenal dan seorang inspirator. Ia banyak membantu ribuan orang menemukan jati diri dan keberhasilan hidup pribadi maupun profesional. (mian kalo salah, riset lewat mbah gugel, hehe...)

Yi Han memulai interview dengan stasiun TV. Presenter memperkenalkan Yi Han dihadapan pemirsa. Sesi interview dimulai dengan sebutan Manny yang masih terdengar asing.
"Manny adalah pria. Maksudnya, nanny pria." Yi Han memberi penjelasan.

Presenter mengatakan umumnya orang akan berpikir jika nanny itu seorang wanita. Ia bertanya apa perbedaan nanny pria dan wanita. Yi Han memberi perbandingan; nanny wanita biasanya memberi anak-anak pakaian bersih sedangkan Manny akan mengotori pakaian itu dan bermain bersama dengan anak-anak.
"Jadi, kapan anak-anak paling senang?"
"Ketika Manny bermain dengan mereka," Do Young tanpa sadar menjawab pertanyaan Yi Han di depan layar TV. Ia terlihat agak malu lalu segera mematikan TV-nya.
Ia kembali ke pekerjaan awalnya membuat pola baju. Janice datang. Ia tampak syok melihat rumah adiknya yang berantakan. Saat hendak melangkah Janice terpeleset mainan yang berserakan di lantai. Do Young segera menghampiri unnie-nya dan membantunya bangun. 

"Aku sudah memberitahumu sebelumnya bagaimana menjadi ibu tunggal. Menjaga anak-anak dan membersihkan rumah. Jadi kau bercerai waktu itu tidak memikirkan tentang anak-anak?" sungut Janice kesal sambil memegangi pinggangnya yang langsung terserang encok, hehe...
"Sudah kukatakan padamu untuk berhenti membawa-bawa masalah itu lagi," seru Do Young tak kalah kesal.
"Aku tak tahu alasanmu menikah. Jika kau sepertiku, semua ini akan baik-baik saja. Elegan, bersih dan nyaman."
Janice tak percaya pada lembaga pernikahan. Apalagi melihat pernikahan adiknya yang gagal dan keadaannya setelah bercerai. Hanya mengurus rumah tangga dan 2 orang anak, tak ada waktu untuk memanjakan diri sendiri.

Do Young pergi ke toko buku dimana Yi Han sedang launching buku 'Manny in NY'. Do Young melirik ke arah Yi Han yang tengah sibuk membagi-bagikan tandatangan. Do Young tak tertarik untuk mendapatkan tandatangan Yi Han. Setelah membeli bukunya, ia melenggang keluar.

Sementara itu driver Yi Han tengah berbicara serius ditelepon dengan seorang reporter. Sepertinya reporter itu memaksa ingin mewawancarai Yi Han dan mengancam driver itu untuk memenuhi permintaannya.

Do Young masuk ke mobilnya. Tiba-tiba sebuah mobil melintas dengan kecepatan tinggi di depannya. Do Young terlonjak kaget dibuatnya.

Tak jauh dari itu, Yi Han tengah melangkah keluar bersama beberapa orang. Drivernya menghentikan mobilnya di depan Yi Han. Tanpa alasan yang jelas tiba-tiba saja ia mengejek Yi Han dan langsung tancap gas kabur. Yi Han terkejut apalagi ia ingat seluruh barang bawaannya ada di dalam mobil itu. Secepat kilat ia berlari mengejar mobil itu.

Do Young yang tengah mengemudikan mobilnya hampir saja menabrak Yi Han. Untuk saja ia masih bisa mengerem tepat waktu. Tanpa pikir panjang Yi Han masuk ke mobil Do Young dan meminta Do Young mengejar mobil drivernya. Do Young yang mengenali Yi Han malah kelihatan senang. Ia memberitahu Yi Han bahwa dirinya merupakan salah satu fansnya. Yi Han yang berkonsentrasi penuh mengejar mobil drivernya meminta Do Young fokus dan mempercepat laju mobilnya.
Bukannya berhasil menangkap drivernya, Yi Han malah membuat Do Young cedera saat memintanya mengerem mendadak. Hidung Do Young berdarah karena menghantam stir. 

Do Young kembali ke rumahnya yang juga shop-nya dengan hidung disumbat tissue. Hyung Jung, rekan kerjanya kaget melihat keadaan Do Young yang berantakan. Ia mulai mengeluhkan banyaknya komplainan dari pelanggan hari ini. Hyung Jung menasehati Do Young untuk segera mencari nanny atau sekalian saja pria kaya.

Yi Han duduk di sebuah restoran. Ia mengontak seseorang untuk membantunya mencari driver yang membawa kabur kopernya (Hmm, BB Torch putih lho. Tumben gak pamer produk lokal). Apalagi pasportnya juga ada di dalam koper itu. Kemalangan Yi Han tidak berhenti disitu saja. Saat hendak membayar makanannya, semua kartu kreditnya telah dibekukan.

Kembali ke hotel, Yi Han mencari tahu penyebabnya dengan menghubungi pihak bank di New York. Ia juga menelepon Pengacaranya. Pengacaranya mengatakan bahwa visa Yi Han juga sedang bermasalah. Hal ini berhubungan dengan skandal Yi Han dengan istri seorang kurator di Amerika. Yi Han membantahnya dan mengatakan ia hanya korban. Pengacaranya mengerti, namun ia menyarankan Yi Han untuk tinggal di Korea selama 6 bulan sampai kasusnya selesai ditangani.

Saat sedang membaca buku Manny, Do Young menemukan kartu nama yang diberikan Yi Han. Ia teringat tawaran Yi Han yang berniat mengganti biaya ganti rugi. Lalu Do Young meminta pendapat Hyung Jung mengenai nanny pria. Hyung Jung berkata bukankah sangat tidak nyaman tinggal bersama pria aneh dan harus berbagi kamar mandi. Membayangkan hal itu membuat Do Young ketakutan dan berpikir macam-macam.

Dengan persediaan uang yang hampir menipis, Yi Han terpaksa mengungsi ke motel dengan ruangan yang seadanya. Ia mengambil bola bisbol dari kantong jaketnya. Yi Han selalu membawa bola itu kemanapun ia pergi. Bola itu memiliki kenangan tersendiri untuknya.

Flashback.
Di sebuah lapangan bisbol, Yi Han kecil dihadiahi sebuah bola bisbol oleh seorang pria Amerika, Tony pemain bisbol dari Tim Mets.
"Tom Seaver?" tanya Yi Han kecil ketika melihat tulisan di bola itu.
"Dia merupakan pemain handal yang memimpin Tim Mets menuju kejayaan, yang dianggap sebagai kembalinya keajaiban pada tahun 1969. Bola ini sangat berharga bagiku. Bagaimanapun, aku memberikan itu untukmu. Ketika kau mengalami kesulitan, bola itu akan memberikanmu keberuntungan, pria kecil." jawab Tony.

Yi Han tersenyum mengingat kata-kata pria itu. Ia kembali bersemangat dan mulai mencari informasi pekerjaan dari internet.

Yi Han mendatangi Agency Modeling milik Janice untuk melamar menjadi pengajar Bahasa Inggris. Janice memandang penampilan Yi Han  dengan tatapan mencela. Yi Han yang kehilangan semua barang-barangnya datang dengan pakaian seadanya (baca: baju yang kemarin). Tapi Yi Han tetap pede dan duduk dengan tenang menunggu Janice selesai membaca resume-nya. Janice bertanya mengenai pekerjaan Yi Han dan tertawa geli saat tahu Yi Han seorang pengasuh anak. Yi Han tersinggung. Ia membalas Janice yang dilihatnya hanya mengajari orang bagaimana berjalan. Janice jelas saja ngamuk. Bagaimana bisa jalan dan modeling disamakan? Yi Han tak mau kalah. Ia menyuruh Janice memperbaiki diri sebelum belajar bahasa Inggris. 

Yi Han keluar kantor Janice dengan keadaan marah. Membuat keonaran di hari pertama interview, tentu saja Yi Han tak mendapatkan pekerjaannya. Tapi sebelum pergi Yin Han meninggalkan sebuah kenang-kenangan yang tak mungkin terlupakan bagi Janice. Cap tapak sepatu di papan reklame depan kantor Janice. Balas dendam yang cukup ampuh untuk membuat Janice makin ngamuk.  
tapak sepatu kenang-kenangan dari Yi Han.
Yi Han merenung di sebuah taman. Ia belum berhasil mendapatkan pekerjaan baru sedangkan uang di dompetnya sudah tak bisa berkompromi lagi. Seorang ibu lewat sambil menggandeng anak kecil yang membawa sosis. Yi Han hanya bisa menelan ludah. Merasa terancam, anak kecil itu langsung menyembunyikan sosisnya dan memandang Yi Han dengan wajah cemberut (Bwahaha...sumpah kocak banget liat ekspresi muka tuh anak). Yi Han tertawa getir.

Yi Han mendapat telepon dari Do Young. Ia panik karena mengira Do Young menghubunginya untuk meminta ganti rugi. Ternyata Do Young malah menawarinya pekerjaan untuk mengasuh anak-anaknya. Yi Han menutup telepon dengan nafas lega dan senang akhirnya mendapat pekerjaan juga.

Di rumah Do Young masih terlihat ragu. Hyung Jung mendukung keputusan Do Young mempekerjakan Yi Han sebagai Manny anak-anaknya. Seorang customer datang. Ia mendengar percakapan mereka dan mengatakan hal yang buruk mengenai Yi Han. 

Do Young bertemu dengan Yi Han di sebuah kafe. Benar saja Do Young langsung menyudutkan Yi Han dengan skandal perselingkuhannya dengan seorang klien di Amerika dan hampir menyebabkan Yi Han terbunuh. Tentu saja Yi Han menyangkal semua tuduhan itu. Do Young yang sudah kemakan omongan customer-nya tak percaya pada ucapan Yi Han. Ia malah mengatai Yi Han pembohong besar, playboy, bajingan. Tak puas sampai disitu, Do Young juga menyiram wajah Yi Han dengan air. Kesempatan Yi Han mendapat pekerjaan kembali kandas.


Di sekolah Jung Min membuat ulah dengan mendorong temannya hingga terjatuh. Jung Mi ketakutan saat temannya menangis dan langsung pergi melarikan diri. 

Janice sedang melakukan pemotretan. Ia sibuk memberi pengarahan kepada para model pria yang hanya mengenakan celana renang. Seorang model wanita membuat keributan karena tak mau melepas pakaiannya. Janice datang dan memarahinya. Model itu akhirnya patuh setelah diancam akan didepak dari agensinya. Setelah itu ponselnya berbunyi. Ia mendapat kabar bahwa Jung Min menghilang dari sekolah. 

Do Young berlarian dengan panik mencari Jung Min sambil menelepon Janice. Dari sekolah ia mendapat kabar Jung Min menghilang setelah mendorong teman sekolahnya. Ia berkata tadi pagi Jung Min sudah bilang tak ingin pergi sekolah. Janice menenangkan adiknya dan berkata akan membantu mencari Jung Min.

Yi Han didatangi pemilik motel. Ia meminta uang sewa jika Yi Han tak jadi check out. Yi Han berjanji akan membayarnya nanti. Pemilik motel itu memperhatikan pakaian Yi Han yang tak pernah ganti. Itu sungguh kotor, komentarnya.
Yi Han baru sadar. Ia berdiri di depan cermin. Membaui lengan bajunya dan sadar memang sudah seharusnya ia ganti baju. Ia melihat arlojinya. Sepertinya tak ada cara lain untuk mendapatkan uang selain menjual arloji kesayangannya.

Yi Han keluar dari pertokoan dengan pakaian baru. Tapi masih saja menyesali arloji kesayangannya harus menjadi korban kesengsaraannya.



Yi Han teringat bola bisbolnya dan bersyukur bola itu masih setia menemaninya. Ia memainkan bola itu dan tanpa sengaja bolanya jatuh. Yi Han bergegas memungut bola itu. Mendadak Jung Min muncul di belakang Yi Han. Ia memanggil Yi Han ayah dan langsung berlari memeluknya.



Yi Han menoleh pada wajah innocent Jung Min. Naluri Manny-nya mulai mengevaluasi penampilan Jung Min; pipi belepotan, sisa airmata, name tag, bekas ingus di kerah dan sepatu kotor. Yi Han kesal karena bocah itu baru saja mengotori baju barunya. Ia melakukan aksi balas dendam dengan membersihkan bola bisbolnya ke baju Jung Min.
"Mata dibalas mata, gigi dibalas gigi," seru Yi Han.
Tak ada reaksi.
"Kenapa? Apa kau merasa bersalah?" tanya Yi Han. "Apa kau ingin berkelahi? Atau kau akan mengadu pada ayahmu?"
Jung Min menunduk sedih. Lalu pergi. Yi Han berseru memanggilnya dan mengajaknya minum yogurt.

Sementara itu Janice mengendarai mobilnya tengah mencari Jung Min. Tak sengaja ia melihat Jung Min yang tengah berjalan bersama Yi Han. Tanpa pikir panjang ia langsung menelepon polisi.
Yi Han berakhir di kantor polisi dengan tuduhan penculikan. Do Young datang tergopoh-gopoh datang kesana. Yi Han terkejut saat melihat Do Young.
"Dia putra Ahjumma?" tanya Yi Han. Dari pertama kali ketemu, Yi Han selalu manggil Do Young Ahjumma.
Do Young juga sama kagetnya melihat Yi Han. Janice baru tahu kalau adiknya mengenal Yi Han juga. Polisi menginterogasi Do Young apakah ia menerima telepon pemerasan. Do Young menjawab tidak. Janice yang punya dendam pribadi pada Yi Han tak mau melepaskannya begitu saja. Ia mengatakan pada polisi jika motifnya bukan uang, pasti ada gangguan seksual. Yi Han langsung naik darah.
"Hey, kau..." teriaknya marah sambil memukul meja. "Anak ini yang pertama kali memanggilku ayah dan memelukku."
Do Young memeluk Jung Min yang ketakutan. Yi Han menoleh pada Do Young dan meminta Do Young mempercayai ucapannya. Polisi segera mengakhiri keributan ini dengan menahan Yi Han untuk investigasi lebih lanjut.




Do Young pulang bersama Jung Min. Ia menghibur anaknya agar tak merasa takut lagi. Tiba-tiba Jung Min berteriak memanggil ayah dan berlari memeluk seorang Ahjusshi yang berjalan di depan mereka. Do Young teringat pembelaan Yi Ha di kantor polisi tadi. Ia menanyakan kebenaran ucapan Yi Han pada putranya. Jung Ming mengakui bahwa ia yang memanggil Yi Han ayah dan memeluknya. Ia berkata pakaian mereka sama seperti milik ayah. Do Young prihatin. Ia memeluk Jung Min dengan perasaan bersalah. 


Pagi hari Do Young membebaskan Yi Han dari kantor polisi. Yi Han yang masih kesal hanya berpesan agar Do Young jangan sampai kehilangan Jung Min lagi. Untuk menebus rasa bersalah Do Young mengundang Yi Han makan malam di rumahnya. Yi Han yang awalnya menolak berpikir ulang mengenai tawaran itu, mengingat isi dompetnya benar-benar sudah krisis. 
Di rumah Do Young menghidangkan makam malam untuk Yi Han. Ia menyinggung mengenai kesibukan Janice mengikuti tur Next Top Model se-Asia. Yi Han tersenyum penuh arti mendengar cerita Do Young. Ia permisi ke toilet. Di dalam toilet ia menghubungi Jason yang diketahui sebagai Kepala Project dari tur itu. Sepertinya Yi Han tengah merencanakan aksi balas dendam.  

Yi Han kembali ke ruang tengah. Ia menemukan gambar Jung Min diatas meja. Gambar sebuah keluarga yang lengkap. Ada ayah, ibu, Jung Min dan kakaknya. Dari hasil pengamatannya Yi Han menyimpulkan bahwa Jung Min mengalami depresi. Dari gambar seorang anak bisa diketahui perasaan terdalam mereka. Yi Han bertanya apa akhir-akhir ini Jung Min memperlihatkan gejala seperti marah, sering menangis atau mengompol di kasur. Do Young membenarkan semua ucapan Yi Han. Ia menambahkan setiap pagi Jung Min mengeluh sakit perut atau sakit kepala dan tak mau pergi sekolah. Sebelum menghilang kemarin, Jung Min sempat mendorong Dong Soo, temannya hingga jatuh. Do Young sangat khawatir dengan perubahan sikap Jung Min. 

Yi Han menghampiri Jung Min di kamarnya. Ia menghadiahi Jung Min topi bisbolnya. Ia menceritakan mengenai tim bisbol favoritnya di New York dan Tony, seorang pemain bisbol yang cool.


Lalu Yi Han bertanya mengapa Jung Min sampai mendorong teman sekolahnya. Jung Min menunduk sedih.
"Aku juga, aku juga punya ayah, " ucapnya lirih.

Jung Min menatap Yi Han dengan mata berkaca-kaca. "Aku juga punya ayah. Aku juga punya ayah. Tapi setiap hari Dong Soo mengatakan aku tak punya ayah."
Jung Min mulai menangis. Yi Han trenyuh. Ia memeluk Jung Min dan ikut merasakan kesedihannya. Di depan kamar diam-diam Do Young memperhatikan mereka dan semakin merasa bersalah pada putranya. 

Janice yang tengah melakukan perawatan wajah di salon kecantikan terlihat syok saat mengetahui Jason mengeliminasinya dari tur Next Top Model. Asistennya memberitahu bahwa ada seseorang yang mengatakan hal buruk mengenai Janice pada Jason. Jelas saja Janice langsung mengamuk. Asistennya ketakutan. Ia mendengar kabar jika orang itu adalah seorang Manny dari New York yang baru saja datang ke Korea. Ingatan Janice langsung mengarah pada Kim Yi Han.



Pagi-pagi Janice membuat keributan saat melihat Yi Han di dalam rumahnya. Masih mengenakan piyama ia berteriak pada Yi Han.
"Kau! Bagaiaman bisa kau datang kesini? Apa yang kau lakukan di rumahku?"


Do Young datang menenangkan kakaknya. Ia mengatakan bahwa ia yang mengundang Yi Han datang dan memintanya bekerja sebagai Manny. Mendengar hal itu, Janice malah makin kalap. Ia tak mau tinggal satu atap dengan Yi Han. Yi Han yang ditolak mentah-mentah juga tak sudi tinggal bersama Janice. Ia mengambil tasnya dan langsung pergi.



Di luar Yi Han bertemu dengan Jung Min.
"Ahjusshi, kau tak mau datang ke rumah kami lagi?" tanya Jung Min.


Belum sempat menjawab, ponsel Yi Han berbunyi. Pengacaranya menelepon mengabarkan berita baik. Kasusnya telah selesai ditangani dan dia sudah diperbolehkan kembali ke New York. Bahkan pengacaranya sudah memesan tiket kepulangannya besok. Sudah ada customer VVIP yang menunggu kedatangannya. Jung Min yang tahu Yi Han akan pulang ke Amerika langsung pergi dengan langkah gontai.



Do Young merayu kakaknya agar mengizinkan Yi Han bekerja di rumah mereka. Ia merengek seperti anak kecil.


"Sebenarnya ada apa? Mengapa kau sangat membenci orang itu?" tanya Do Young.
"Semuanya, dari kepala sampai ujung kaki. Dimanapun. Setiap waktu. Aku membencinya!" putus Janice tak mau mengalah. Ia memberikan alasannya mengapa Yi Han patut dibenci. Orang itu yang menyebabkan aplikasinya dalam seleksi modeling di tolak.
"Hanya itu?" cela Do Young.
Janice naik pitam. "Hey! Untukmu, anak-anakmu sangat penting. Untukku, ini sama pentingnya seperti anak-anakmu!" bentak Janice.



Yi Han pergi ke bandara untuk kembali ke New York. Saat melihat anak kecil, Yi Han teringat pada Jung Min. Ia mulai ragu-ragu ketika hendak menyerahkan pasportnya ke petugas bandara.


Mendadak ponselnya berbunyi. Do Young memohon padanya untuk membantu Jung Min. Do Young berjanji akan menyelesaikan masalah Yi Han dengan kakaknya. Yi Han melihat bola bisbolnya dan teringat pada Tony. Ia tersenyum.
"Tak usah khawatir Ahjumma, kau sungguh memiliki waktu yang baik. Aku akan menghubungimu nanti."



Do Young memegangi ponselnya dengan harap-harap cemas. Ia tak sabar menunggu telepon dari Yi Han. Tiba-tiba tanpa di duga Yi Han malah datang langsung ke rumahnya. Do Young sangat senang. Yi Han menagih janji Do Young yang mau menyelesaikan perselisihannya dengan Janice.



Janice pergi menemui Mr. Jason atas anjuran Do Young. Yi Han yang berjasa mempertemukan mereka. Dengan percaya diri Janice mengetuk pintu kamar Jason. Seorang pria bule keluar dengan masih mengenakan piyama.
"Hi, nice to meet you. I am Janice Seo," sapa Janice canggung.
"Aku mengharapkan sesuatu yang hot, dari apa yang kudengar dari Yi Han. Tapi tak apa-apa, aku ingin menikmati office play," ucap Jason mengundang Janice masuk ke dalam kamarnya.


Janice bingung, tapi ia masuk juga ke kamar Jason. Ia syok saat melihat lantai dan tempat tidur di kamar Jason penuh dengan taburan bunga dan lilin layaknya kamar pengantin. Ditambah lagi Jason mulai membuka piyamanya.

 

Janice marah lalu menendang Jason hingga tersungkur. Ia langsung kabur dengan ketakutan.
"Kim Yi Han, apa yang sebenarnya sudah kau katakan? Dasar Brengsek!!"



Do Young menjemput Eun Bi yang baru pulang camping.
"Apa kau merindukanku?" tanya Do Young.
"Aku akan mengatakan apa yang harus kukatakan, ok?" ucap Eun Bi ketus.
Di depan mereka Yi Han tersenyum ramah pada Eun Bi. Ia ikut menjemput guna diperkenalkan pada Eun Bi sebagai pengasuh baru.


Yi Han menyapa Eun Bi. Sudah bisa diduga reaksi Eun Bi menunjukkan ketidaksenangan.
"Seorang pria? Terus terang, kami sungguh tak membutuhkan nanny."
"Baiklah, aku akan memberimu teka-teki. Jika kau dapat menjawabnya, aku akan pergi," ucap Yi Han untuk mengambil hati Eun Bi.
"Ok."
"Aku lihat kau sangat pintar. Kau tahu tentang kura-kura dan kelinci, kan? Kelinci kalah dari perlombaan dan merasa itu tidak adil. Jadi ia bertanya pada kura-kura yang mengikuti perlombaan lain. Tetapi hasilnya sama. Kura-kura tetap menang. Kau tahu kenapa?"
Eun Bi tampak berpikir.



"Saat kau mendapatkan jawaban yang benar, katakan padaku. Aku akan segera pergi," ucap Yi Han sambil mengambil koper Eun Bi dan berjalan duluan.
Eun Bi kesal, tapi tak berkomentar apa-apa. Yi Han memutar tubuhnya dan tersenyum manis. Selamat Datang Manny baru...


Ceritanya simple. Lucu juga sih liat ada pengasuh cowok. Walau belum begitu suka sama Seo Ji Seok (coba bandingin ama Lee Min Ho or Gong Yoo gitu, kalah jauh kan, hehe..). Apalagi pendampingnya Ahjumma semua, wkwkwk...tapi gpp lah udah kepalang donlot ampe 9 episode. Sayang kalo nggak dibagi. 

3 komentar:

  1. lanjuuutttt..
    seru crita nya....
    lucu :)

    BalasHapus
  2. kereen, liat previewnya sich seru, tp bocahnya masih lucuan yang autumn concerto (penulisannya pasti salah hehehe mianhe)

    BalasHapus

Comment