Kamis, 09 Juni 2011

Sinopsis Autumn's Concerto Episode 16

Tou Ye merenung di balik jeruji penjara. Ia mengingat kebersamaannya bersama Mu Cheng. Dari awal mereka bertemu sampai lamarannya kemarin malam. Seorang petugas polisi memanggilnya. Tuo Ye dibebaskan dari tahanan.
Tou Ye keluar. Mu Cheng sudah menunggunya. Mu Cheng menocba tersenyum saat melihat Tuo Ye. Ada rasa bersalah terselip di hatinya.



Mu Cheng menyentuh cincin di jarinya. Lalu ia memutuskan untuk memberitahu Tuo Ye.
"Kami sudah menikah."
Tuo Ye tertawa. Ia mengira ucapan Mu Cheng hanya gurauan saja. Tuo Ye malah menggandeng tangan Mu Cheng dan mengajaknya pulang.
"Kami baru saja mendaftarkan penikahan kami pagi ini," ucap Mu Cheng lagi.
Serta merta langkah Tuo Ye terhenti. Tangannya melepas Mu Cheng. Lalu berbalik dan menghadap Mu Cheng.



Tou Ye masih saja tak percaya. Ia yakin Guang Xi yang telah memaksa Mu Cheng menikahinya. Mu Cheng menggeleng. Ia memberikan alasannya menikahi Guang Xi karena ingin memberikan keluarga yang utuh untuk Xiao Le. Ia juga ingin memberi kesempatan lagi pada Guang Xi. Tuo Ye terpukul mendengar jawaban Mu Cheng.
"Seharusnya kau bahagia untukku," ucap Mu Cheng.
"Bagaimana denganmu? Apa kau bahagia?" tanya Tuo Ye miris.
"Tak masalah apakah aku bahagia atau tidak. Yang terpenting adalah kau tak perlu mengkhawatirkanku lagi. Aku membuat keputusan ini setelah berpikir panjang dan benar-benar yakin."
"Apa kau sedang mempermainkanku? Baru kemarin kau berjanji akan menikah denganku, tapi kau pergi menikahi orang lain hari ini. Apa maksudnya ini?" tuntut Tou Ye.
Mu Cheng meminta maaf. Tuo Ye sudah bosan mendengar kata-kata maaf lagi. Ia meminta Mu Cheng berhenti memikirkan kemauan orang lain. Ia meminta Mu Cheng berhenti membantunya dan Xiao Le. Ia meminta Mu Cheng sekali saja memikirkan diri sendiri dan membuat keputusan untuk kebahagiaannya sendiri. Mu Cheng diam membisu. Ia tahu keputusannya menikahi Guang Xi telah membuat Tuo Ye terluka. Padahal selama ini  Tuo Ye selalu setia mendampinginya, melindunginya dan telah menjadi sosok ayah untuk Xiao Le.
Tuo Ye benar-benar kecewa. Ia harus menelan rasa sakit itu karena 6 tahun lalu maupun 6 tahun kemudian, hanya Guang Xi yang dipilih Mu Cheng.
"Aku benar-benar bodoh. Aku naif. Aku berpikir jika aku tetap tinggal dan melindungi orang yang kucintai, cepat atau lambat dia akan melihat dan mengerti. Tapi ternyata aku salah." Air mata Tuo Ye tak terbendung lagi.


Tuo Ye tertawa getir dalam tangisnya. Ia mencoba mengikhlaskan Mu Cheng. Menasehati Mu Cheng agar menjadi istri yang baik. Mencoba berbesar hati melihat Xiao Le bersama ayah kandungnya yang seorang pengacara kaya, bukan bersamanya yang hanya seorang penanam bunga dan hidup susah. Tuo Ye mengakhiri pembicaraan mereka dengan memutuskan hubungan pertemanannya dengan Mu Cheng. Ia tak sanggup terluka lebih banyak lagi. Ia berjanji akan berhenti menjadi orang bodoh. Sambil menahan tangis, Tuo Ye mengucapkan selamat tinggal dan berbalik pergi.


"Tuo Ye..." seru Mu Cheng. Tou Ye berhenti tanpa menoleh. "Tak peduli apa yang kau pikirkan, di dalam hatiku kau akan selalu menjadi teman terpentingku."
"Teman? Aku baru sadar apa yang paling kubenci adalah ketika kau mengatakan itu."


Tuo Ye melangkah pergi tanpa berhenti lagi, tanpa menoleh lagi. Mu Cheng memandangi punggungnya dengan perasaan bersalah. Airmatanya tumpah.
"Maafkan aku...Tou Ye, maafkan aku."




Guang Xi memutuskan kontrak kerja dengan kliennya Li Wang Cai dan bersedia membayar denda. Gary masuk ke ruangannya dengan membawa dokumen yang dibutuhkannya. Gary mengomentari cincin baru yang dikenakan Guang Xi. Spontan ia mengucapkan selamat atas pernikahan Guang Xi dan Yi Qian. Guang Xi yang tengah mengetik di diatas keyboard langsung berhenti.
"Aku tak menikahinya."
Gary terlihat bingung. Ia malah mengira Guang Xi sedang bergurau. Guang Xi mendongak kesal. Ia sampai mau menunjukkan ID Card-nya (kalo KTP di Taiwan tercantum nama pasangannya). Gary salah tingkah.



Guang Xi mengingatkan Gary  untuk memesan mainan astronot yang dipesannya tempo hari. Gary penasaran dan bertanya untuk siapa.
"Aku akan memberikannya untuk anakku."
Gary tertawa. Ia mengerti mengapa Guang Xi menikah dengan terburu-buru. Ia mengira Guang Xi menikah karena 'kecelakaan'. Ia bertanya kapan istri Guang Xi akan melahirkan.
Guang Xi keki dan berkata kesal. "Anakku 5 tahun."
Gary makin bingung. Tapi ia tak berani bertanya lebih banyak lagi.


Mu Cheng sampai ke rumah barunya, rumah Keluarga Ren. Disana ia akan tinggal satu atap dengan Direktur Fang yang kini sudah menjadi mertuanya. Mu Cheng masuk dengan kunci pemberian Guang Xi. Di dalam ia hanya duduk menunggu. Tak lama kemudian, Xiao Le datang bersama Bibi Zhang.



Xiao Le membawa Mu Cheng ke kamar barunya. Kamar Xiao Le penuh dengan mainan dan bertema luar angkasa. Mu Cheng terharu ternyata Guang Xi benar-benar mempersiapkan semua kebutuhan Xiao Le.



Xiao Le sangat menyukai kamar barunya. Ia ingin memamerkan kamar barunya pada Tang-Tang. Mu Cheng memberitahu Xiao Le bahwa rumah mereka jauh dari desa Hua Tian.



Xiao Le baru menyadari selain tak bisa bertemu Tang-Tang lagi, ia juga harus pindah sekolah. Xiao Le menunduk dan mulai menangis. Ia sedih karena banyak orang yang harus ditinggalkannya termasuk Hua Hong dan Da Zai-nya. Mengingat Tou Ye, Mu Cheng juga ikut bersedih.




Mu Cheng menawarkan diri menyiapkan makan malam. Ia memasak nasi sapi kesukaan Xiao Le dan Guang Xi. Sampai tengah malam, baik Guang Xi maupun Direktur Fang belum juga pulang. Mu Cheng kasihan melihat Xiao Le yang sudah kelaparan dan menyuruhnya makan duluan.



Tak lama kemudian Direktur Fang datang. Babak baru penderitaan Mu Cheng baru dimulai. Direktur Fang muncul dengan wajah judes. Xiao Le berlari menghampirinya. Xiao Le maraih tangan Direktur Fang dan menyapanya dengan sebutan nenek.


Direktur Fang menepis tangan Xiao Le dengan kasar.

"Aku bukan nenekmu," hardik Direktur Fang tajam. Ia mengomel karena Xiao Le menyentuh tangannya tanpa permisi. Xiao Le mengkeret dan menunduk.

"Kau ingin menjadi cucuku? Tunggu sampai kau mengajarinya sopan santun," seru Direktur Fang ketus.

Mu Cheng tertegun dengan perlakuan kasar dari Direktur Fang. Ia bergegas menghampiri Xiao Le lalu menutup telinganya. Mu Cheng tak rela Xiao Le mendengar ucapan kasar dari neneknya sendiri.



Tak tahan dengan penghuni baru di rumahnya, Direktur Fang memilih angkat kaki dari rumah. Ia membawa foto keluarga yang harusnya terbentuk jika Guang Xi menikahi Yi Qian. Pengacara Lin sudah menunggunya di luar. Ia datang untuk menyerahkan surat permintaan maaf atas batalnya pernikahan Guang Xi dan Yi Qian untuk dikirim ke semua relasinya.



"Jika kau bisa memulai hidupmu lagi, apa kau masih ingin membohongi Guang Xi tentang kecelakaan yang menimpa ayahnya? Apa kau masih ingin membangun kehidupan baru untuk Guang Xi setelah ia kehilangan ingatannya?" tanya Pengacara Lin mencoba mencairkan hati Direktur Fang.
"Tentu saja aku akan melakukan itu. Tak peduli berapa kali mengulang, aku akan mengambil tindakan yang sama," jawab Direktur Fang dingin.
"Tapi apa yang kau peroleh pada akhirnya? Apa hidup Guang Xi bahagia seperti yang kau harapkan?"
"Aku tak pernah berpikir apa yang kulakukan salah. Aku hanya menyesal tak melakukannya cukup baik. Aku tak bisa memberikan kehidupan yang lebih baik untuk Guang Xi. Ini adalah kelemahanku yang sudah kucoba untuk memperbaikinya. Dan aku akan terus mencoba memperbaikinya."
"Dari yang kulihat, memiliki ibu dan anak ini di sisi Guang Xi adalah kehidupan yang tepat yang harus Guang Xi pimpin. Ini adalah hidup Guang Xi. Ia memiliki hak untuk memilih jalan yang ingin ia ambil. Semakin kau mengontrol hidupnya, semakin ia ingin lari darimu. Enam tahun telah berlalu, semuanya telah kembali ke awal. Jika 20 tahun lalu kau membiarkan Guang Xi tahu kebenaran di balik bunuh diri ayahnya, aku percaya kau dan anakmu tak akan pernah..."
"Cukup..." potong Direktur Fang. "Aku tak pernah menyesali apa yang telah ku lakukan."
Direktur Fang marah. Ia tak mau kematian ayah Guang Xi disinggung kembali. Ada rahasia besar di balik kematian ayah Guang Xi. Selama ini Guang Xi selalu menyalahkan ibunya atas kematian ayahnya.



Direktur Fang tetap memutuskan pergi dari rumahnya. Ia melangkah menuruni anak tangga.
"De Rong..." Pengacara Lin memanggil nama Direktur Fang. "Anak ini memiliki mata yang sama seperti Guang Xi ketika dia masih kecil. Mereka jelas dan murni. Jika kau bersedia, kau dapat memulainya dengan dia dan belajar bagaimana memperlakukan keluargamu."
Direktur Fang diam, tak bereaksi apa-apa. Tak sepatah katapun keluar dari mulutnya. Ia malah membuka pintu dan jalan keluar. Tapi diluar, Direktur Fang mengambil saputangan milik Xiao Le yang masih disimpannya dan memandanginya cukup lama.



Guang Xi kerja lembur. Gary datang mengabarkan berita bahwa kemarin Nona Wu, penggugat dari Tuan Li Wang Cai melakukan percobaan bunuh diri. Pencari berita ingin mewawacarai Guang Xi mengenai kasus ini. Guang Xi tak mau disangkut pautkan lagi dengan kasus ini karena ia telah memutuskan kontrak kerjanya dengan Li Wang Cai.



Guang Xi pulang ke rumah. Di meja makan ia melihat sepiring nasi sapi yang sengaja disediakan Mu Cheng untuknya. Guang Xi tersenyum. Lalu pergi menuju kamar Xiao Le.


Di dalam kamar Mu Cheng tengah membacakan dongeng pengantar tidur untuk Xiao Le. Xiao Le cepat sekali tertidur. Guang Xi muncul. Ia memperhatikan anak dan istrinya di pintu sambil tersenyum bahagia.


Mu Cheng terkejut melihat Guang Xi yang tiba-tiba berdiri di depan pintu. Seketika senyum di bibir Guang Xi menghilang dan ia langsung pergi.
Mu Cheng menyusulnya. Ia menawari Guang Xi makan, tapi Guang Xi langsung menolaknya. Di depan Mu Cheng, Guang Xi selalu bersikap kasar. Rasa sakit hatinya selalu mengalahkan cinta yang masih ia miliki.
Guang Xi bertanya dimana koper Mu Cheng karena sedari tadi tak melihatnya. Mu Cheng menjawab ada di ruang tamu. Dengan ketus Guang Xi berkomentar apa Mu Cheng berencana tidur di ruang tamu. Mu Cheng beralasan belum ada kesempatan bertanya pada Bibi Hua dimana kamar tidurnya.
"Apa kau sedang bercanda? Dimana kamar seharusnya kau tidur? Tentu saja kau akan tidur di kamar kita," ucap Guang Xi menakuti Mu Cheng. Wajah Mu Cheng langsung pias.


Guang Xi berjalan mendekati Mu Cheng. Mu Cheng yang ketakutan terus saja melangkah mundur. Tanpa sadar Mu Cheng digiring masuk kekamar Guang Xi. Guang Xi menyudutkan Mu Cheng di tempat tidurnya.
"Jangan kau pikir ini pernikahan palsu. Selama namaku ada di belakang ID-mu, maka itu tanggung jawabmu untuk menjadi istri yang baik."
Guang Xi melempar dasinya pada Mu Cheng. Sebelum pergi ke kamar mandi, ia menyuruh Mu Cheng memberesi kopernya dan menyiapkan kamar pengantin mereka. Mu Cheng menghela nafas.
Selagi Guang Xi mandi, Mu Cheng membawa kopernya ke kamar Guang Xi. Melihat barang-barang milik Guang Xi mengingatkan Mu Cheng akan masa lalu mereka. Mu Cheng menemukan jas yang dulu dipakai Guang Xi saat pertama kali menjadi pengacara untuk membelanya di persidangan. Mu Cheng menarik jas itu dan memandangnya di depan cermin.


Guang Xi keluar hanya dengan berbalut handuk. Ia mengagetkan Mu Cheng yang tengah hanyut ke dalam masa lalu mereka. Mu Cheng segera mengembalikan jas itu ke tempat semula. Tak sengaja Mu Cheng melihat bekas luka tusukan pisau Paman A Cai di perut Guang Xi.
"Apa kau ingin melihat lebih dekat?" Guang Xi mendekati Mu Cheng. "Ini souvenir yang kau tinggalkan untukku di hari itu."
"Aku benar-benar tak tahu. Aku minta maaf," sesal Mu Cheng.


Guang Xi berkata permintaan maaf tak ada gunanya. Luka itu sudah terlanjur ada. Mu Cheng makin pias. Guang Xi tertawa melihat wajah pucat Mu Cheng. Ia berkata tak seharusnya Mu Cheng ketakutan seperti itu karena mereka baru saja menikah. Guang Xi mengambil wine dan mengajak Mu Cheng merayakan pernikahan mereka.


Mu Cheng tak dapat menahan diri lagi. Ia bergegas berpamitan tidur di kamar Xiao Le. Guang Xi segera menahannya. Ia menggendong Mu Cheng dan membawanya ke tempat tidur. Guang Xi memaksa Mu Cheng.


Mu Cheng hanya bisa menangis. Mendengar tangis Mu Cheng membuat Guang Xi berhenti. Ia berteriak marah.
"Apa-apaan ini? Apa kau merasa dirugikan? Enam tahun lalu, kau bersedia melakukannya dan berakting kau sangat mencintaku. Sekarang, kau bahkan tak ingin berakting. Aku sarankan padamu untuk sedikit lebih pintar. Jika aku mati, ini semua akan menjadi milikmu. Kau tak perlu mengantar susu, atau menjadi penanam bunga. Selain memintamu meninggalkan Hua Tuo Ye, semuanya sekarang berjalan sesuai keinginanmu. Aku tak tahu apa yang membuatmu menangis. Apa itu karena aku bukan Hua Tuo Ye, sehingga kau merasa kesakitan?" Guang Xi tampak terluka dengan penolakan Mu Cheng.
"Tuo Ye tak akan pernah melakukan ini padaku," ucap Mu Cheng lirih.


Guang Xi semakin terluka. Ia langsung pergi. Tapi yang lebih terluka disini adalah Mu Cheng. Ia gemeteran mengusap air matanya. Tak pernah terbayang Guang Xi akan melakukan tindakan kasar seperti ini terhadapnya.



Tuo Ye patah hati. Ia melampiaskan kekecewaannya dengan mabuk-mabukan. Perasaannya juga menjadi sensitif. Mendengar nama Mu Cheng disebut-sebut saja membuat emosinya meninggi. Bibi Hua sangat khawatir. Bin Zai berinisiatif mengajak Tuo Ye bersenang-senang. Ia mengajak Tuo Ye menikmati wine dan merangkai bunga di Taipei.


Ternyata Bin Zai mengajak Tuo Ye ke tempat portitusi. Bunga yang di maksud Tuo Ye adalah gadis-gadis PSK yang memakai nama bunga-bungaan. Bin Zai menunjukkan selebaran foto menganjurkan Tuo Ye memesan 'bunga' yang disukainya. Tuo Ye menjatuhkan pilihannya pada gypsophilia. Lalu ia mengajak Bin Zai masuk ke night club-itu.


Seorang gadis tengah dipaksa masuk oleh beberapa pria. Tuo Ye penasaran dan mengikuti mereka. Bin Zai ketakutan. Ia melarang Tuo Ye campur tangan dan membuat masalah. Tuo Ye tak mengindahkan ucapannya dan malah mengorek informasi pada petugas lobby.

Salah seorang dari pria itu sepertinya mengenal Tuo Ye. Ia mengawasi Tuo Ye lalu masuk ke dalam ruangan tempat gadis tadi dipaksa masuk. Ia menghampiri bosnya sang germo yang memakai tutup mata sebelah. Ia memberitahu Tuo Ye ada di luar. Bosnya itu orang yang dulu pernah menyekap Bin Zai. Ia mendekati gadis yang dipaksa masuk tadi. Gadis itu Chi Xin. Ia menangis ketakutan. Wajahnya lebam. Tampaknya ia mengalami banyak penyiksaan disana. Germo itu memberitahu Chi Xin bahwa Tuo Ye ada di luar mencarinya. Ia sepertinya menaruh dendam pada Tuo Ye. Ia mengatakan matanya rusak karena ulah Tuo Ye. Chi Xin memohon agar germo itu tak mencelakai Tuo Ye.



Guang Xi memilih tidur di kantor. Pagi-pagi Gary masuk membangunkannya. Ia membawa kabar kurang menyenangkan mengenai gosip gagalnya pernikahan Guang Xi dan Yi Qian di media cetak. Gary membacakan isi gosip itu untuk Guang Xi. Gosip itu juga menghubungakannya dengan kasus percobaan bunuh diri yang dilakukan Nona Wu. Guang Xi murka dan melempar koran itu.



Sejak pagi tadi Xiao Le murung karena belum bertemu dengan ayahnya. Xiao Le mengira UFO milik Guang Xi rusak. Mu Cheng meminta Xiao Le tak perlu cemas. Ia mempersiapkan suntikan insulin untuk Xiao Le.


Direktur Fang pulang. Ia melihat Xiao Le yang tengah menerima suntikan dengan wajah ngeri. Xiao Le melihat kehadiran Direktur Fang dan menyambutnya dengan gembira.


Direktur Fang mengomel lagi karena Xiao Le memanggilnya nenek. Sekali lagi ia menegaskan bahwa ia bukan nenek Xiao Le.
Xiao Le menunduk dan mengangguk, "Ya, Nenek Peri."


Gosip mengenai Guang Xi di media cetak juga sudah sampai ke tangan Direktur Fang. Ia datang untuk memperlihatkan koran itu pada Mu Cheng. Mu Cheng yang tahu apa-apa bingung dengan berita itu. Direktur Fang mencelanya.
"Kau tak tahu apa-apa? Bukankah kalian menikah? Apa Guang Xi tak menceritakan hal ini padamu?"
Tiba-tiba Guang Xi muncul. "Karena ia tak perlu tahu," timpalnya.
Xiao Le senang ayahnya pulang. Ia berlari menyongsong Guang Xi. Guang Xi menggendong Xiao Le. Lalu menyuruh Xiao Le bersiap-siap untuk pergi ke sekolah barunya.


Guang Xi merampas koran di tangan Mu Cheng. Direktur Fang lagi-lagi mencela kehidupan pernikahan mereka setelah tahu Guang Xi semalam menginap di kantornya. Lalu ia meminta Guang Xi mempertanggungjawabkan tulisan di koran itu. Guang Xi dengan santai menjawab berita itu turun tanpa konfirmasi darinya. Jadi ia bisa saja menuntutnya di pengadilan. Direktur Fang bersedia turun tangan menyelesaikan masalah ini. Ia kenal baik dengan editor koran itu dan meminta Guang Xi membuat berita penyanggahan. Ia tak mau karier Guang Xi tercoreng. Guang Xi menolak mentah-mentah. Ia tak mau lagi menjadi boneka ibunya yang mau menuruti semua perintahnya.



Xiao Le masuk  ke TK barunya dengan ditemani oleh Guang Xi dan Mu Cheng. Di depan guru Xiao Le, Guang Xi dan Mu Cheng berpura-pura menjadi keluarga yang harmonis.


Baru saja masuk sekolah baru, Xiao Le sudah mendapat musibah. Ia di dorong oleh teman barunya saat bermain perosotan. Guang Xi dan Mu Cheng yang melihat Xiao Le jatuh bergegas menolong Xiao Le.


Guang Xi marah. Ia mengomeli ibu anak itu dan memintanya mendidik anaknya dengan benar. Ibu itu yang sudah ke makan gosip mengenai Guang Xi di koran malah menghina Guang Xi. Guang Xi menggunakan bahasa hukum untuk menakuti ibu itu.


Setelah mengantar Xiao Le ke dalam kelas, Mu Cheng menghampiri Guang Xi. Ia menawakan diri jika Guang Xi butuh teman mengobrol. Seperti biasa sikap Guang Xi ketus padanya. Guang Xi berkata tak peduli apa kata orang. 



Gosip di media cetak itu berimbas juga pada pekerjaan Guang Xi. Banyak klien yang tiba-tiba membatalkan kontrak kerja. Guang Xi hanya bisa menahan kesal mendengar Gary membacakan alasan pembatalan kontrak kerjasama itu karena image buruk Guang Xi di mata masyarakat.


Gary mendapat telepon. Satu klien lagi membatalkan kontrak. Guang Xi langsung naik darah. Ponsel Gary berdering lagi. Kali ini Li Wang Cai yang menelepon. Gary memberikan ponselnya pada Guang Xi. Li Wang Cai menyampaikan kepuasannya melihat berita miring mengenai Guang Xi. Ia berkata kasusnya sudah diputuskan menang di pengadilan. Jadi posisi Guang Xi yang terlihat salah karena memutuskan kontrak kerja secara sepihak. Li Wang Cai memberikan beberapa penawaran asal Guang Xi mau melenyapkan bukti video yang masih ada pada Guang Xi. Guang Xi kesal dan membanting ponsel Gary.



Mu Cheng kedatangan Pengacara Lin yang mencari Guang Xi. Tapi Guang Xi tak ada di rumah. Tampaknya kasus Guang Xi serius. Asosiasi Pengacara sampai turun tangan untuk menyelidiki kasus percobaan bunuh diri yang dilakukan Nona Wu. Pengacara Lin datang untuk menawarkan bantuan. Ia mendiskusikan masalah ini dengan Mu Cheng. 


Pengacara Lin menjelaskan Guang Xi tak bisa begitu saja pergi membela Nona Wu. Hal itu bisa dianggap melanggar kode etik pengacara. Jika Guang Xi melanggar, izin pengacaranya bisa dicabut. Sebelum pulang Pengacara Lin mengatakan kasus Nona Wu mirip dengan kasus yang pernah dialami Mu Cheng sebelumnya. Pengacara Lin percaya Mu Cheng tahu apa yang harus dilakukan untuk menolong Guang Xi. Mu Cheng tersenyum sambil menatap kepergian Pengacara Lin.

8 komentar:

  1. dewi, thanks ya udah ada episode 16 nya, tetep semangat!

    BalasHapus
  2. abis nie sinopsis romance town ep 4 ya...ga sbar pngn tau klnjutannya,aku tunggu lho...hwaiting!!!

    BalasHapus
  3. seneng banget, kasian MC...g kebayang rrus menghabizkn malm breng ma org yg benci ma qt wlau org tsb udh mberi ank....seeeeerem....btahnlh MC....btahnlah dewi utk nulis sinopx....lanjutkn...!

    -eka kalbar-

    BalasHapus
  4. hehehe...penasaran nich....paman A Cai gemana nasibx setelah mjadi buronan krn menusuk Guang Xi...? Pengacara Lin kapan akn menceritakan yg sebenarx kpd Guang Xi...? ap penyebb sebenrx shg ayh Guang Xi melakukan tindkn bunuh diri...? Akankh Xiao Lee mengetahui bhwa ayh-ibux mlkukn pnikahn hy sekdr sndiwra utk mbhgiakn dirix..? Kapnkh XL tau bhw sikp GX thdp MC sangat dingin n ketus...? Aknkh sikp GX akn berubh n kpn GX akn mcintai MC scr tuls spt dlu...? simpatiq utk Tuo Yee pengorbananx bgtu besar n cintax kpd MC jg sgt bsr n tuluz, bgitu byk ptnyaan, g sabar rasax ibgn tau klnjutnx.... -eka kalbar-

    BalasHapus
  5. guang xi perutnya sungguh six pack


    jadi ngiler

    Dewi semangattttt :)

    BalasHapus
  6. wooo,, udah ep 16..
    tinggal 4 ep lg yaa??
    ditunggu ya kka..

    BalasHapus
  7. Episode 17. alamatnya yg bnr ini:
    http://dewi-febriana.blogspot.com/2011/06/sinopsis-autumns-concerto-episode-17.html

    di halaman :
    dewi-febriana.blogspot.com/p/autumns-concerto.html
    episode 17 linknya salah, "conceto"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih buat koreksiannya. Udah diperbaiki ya ^^

      Hapus

Comment