Rabu, 01 Desember 2010

Harry Potter And The Deathly Hallows Part 1



Gaung film Harry Potter lagi melanda neh. Aku sebagai Harry Potter mania nggak mau ketinggalan buat cepet2 nonton filmnya. Setelah membabat habis novel Harry Potter And The Deathly Hallows yang terbit tahun 2008 kemaren (dan berulang-ulang baca nggak pernah ada bosennya). Saatnya bersenang-senang melihat visual dari novel tsb. Sebetulnya filmnya sendiri di putar serentak di bioskop Indonesia pada tanggal 19 November kemaren. Berhubung susah banget cari libur kerja. Baru hari ini bisa nonton tuh film. Agak telat seh ya? Tapi peminat film ini masih banyak kok. Terbukti kursi penonton lumayan penuh. Enaknya nggak perlu desak-desakkan sama anak2 sekolahan yang udah pasti pada nonton duluan sewaktu film ini baru diputar.

Harry Potter And The Deathly Hallows merupakan film akhir dari petualangan Harry Potter sebagai penyihir melawan kejahatan Lord Voldemort. Film ini masih dibintangi tiga pemeran utamanya Daniel Radcliffe, Rupert Grint dan si cantik Emma Watson. 
Emma hadir ke premier dengan potongan rambut barunya.
Film yang diadaptasi dari novel laris karya J.K Rowling merupakan seri ke-7 yang mengakhiri petulangan Harry Cs. Berhubung novelnya aja tebel banget, sang sutradara David Yates akhirnya memutuskan membelah dua film ini. Untuk bagian kedua Harry Potter And The Deathly Hallows Part 2 rencananya akan rilis bulan Juni tahun depan. Jadi harus bersabar lagi untuk menikmati petualangan akhir si penyihir  Harry Potter.

Film Harry Potter And The Deathly Hallows Part 1 diawali dengan pernyataan Menteri Sihir Rufus Scrimgeour bahwa Kementrian Sihir masih kuat. Ia menyembunyikan fakta bahwa Pangeran Kegelapan telah bangkit. Menteri Sihir nggak mau mengakui bahwa Kementrian Sihir telah disusupi para pengikut Lord Voldemort. Banyak pengikut Lord Voldemort yang tergabung sebagai Pelahap Maut (Death  Eater) bekerja di Kementrian. 

Hermione sebagai penyihir kelahiran Muggle (sebutan penyihir untuk manusia biasa) terpaksa harus mengungsikan orangtuanya ke Australia dan menghapus memori mereka tentang dirinya. Kekuasaan Lord Voldemort sudah meluas sampai ke dunia muggle. Sebagai darah lumpur ia menjadi incaran Kementrian Sihir yang jelas-jelas berpihak pada Lord Voldemort. Impian Lord Voldemort itu membangun kerajaan penyihir berdarah murni. Semua penyihir berdarah lumpur ditangkapi dan dibunuh. 

Sementara itu Harry melepas kepergian keluarga Dursley dari Privet Drive (keluarga ibunya yang merawatnya dari kecil, tapi mereka tak pernah bersikap baik padanya). Mereka juga mengungsi menyelamatkan diri. Semua hal-hal yang berhubungan dengan Harry selalu menjadi incaran Pelahap Maut. Kalau versi novelnya Dudley sepupu Harry yang selama hidupnya selalu mengerjai Harry tampak berat hati meninggalkan Harry seorang diri. Ia merasa berhutang budi pada Harry semenjak nyawanya diselamatkan Harry dari serangan Dementor (penjaga penjara Azkaban, makhluk berkerudung yang selalu menyedot kebahagiaan manusia hingga yang tersisa hanya perasaan menderita). 
Ron sendiri tengah bersiap-siap menjemput Harry.


Severus Snape datang menemui Voldemort. Snape udah terang-terangan menjadi pengikut Voldemort.
Disana para Pelahap Maut sudah berkumpul seperti Bellatrix Lestrange, Lucius Malfoy dan istrinya serta Draco Malfoy yang sudah bergabung dengan Pelahap Maut. Tak ketinggalan Wormtail sang abdi setia Voldemort. Snape memberi laporan bahwa Harry Potter akan di ungsikan dari Privet Drive pada hari Sabtu sebelum ulang tahun Harry yang seperti laporan yang lain. Rumah itu memberi perlindungan untuk Harry dan pada saat Harry berulang tahun yang ke 17, secara otomatis mantra perlindungan itu lenyap.
Voldemort meminta para pengikutnya meminjaminya tongkat sihir. Semua diam. Lalu ia menghampiri Lucius dan meminjam tongkatnya. Dengan tangan gemetar Lucius menyerahkan tongkat sihir miliknya. 

Tepat dugaan Snape. Malam sabtu Harry mendapat kunjungan dari Orde Phoenix (organisasi penentang Lord Voldemort). Mereka datang untuk membawa Harry ke The Burrow rumah Ron yang dianggap aman untuk menyembunyikan Harry. Harry senang melihat teman penyihirnya datang terutama melihat kedua sahabatnya Ron dan Hermione. Mad Eye memimpin dengan diikuti anggota Auror seperti Kingsley Shacklebolt dan Nimphadora Tonks. Tak ketinggalan Hagrid (penyihir setengah raksasa sahabat Harry) dan Remus Lupin sahabat dari ayah Harry yang tersisa. Anggota Weasley yang paling banyak terlihat seperti Arthur Weasley, Bill Weasley bersama tunangannya Fleur Delacour dan  Si Kembar Weasley (Aku paling ngefans sama mereka. Mereka selalu membuat aku tertawa dengan selera humornya). Mereka juga membawa orang baru Mundungus Flecher. 
Mereka tak bisa mengungsikan Harry secara sembarangan. Mengingat para Pelahap Maut selalu mengintai dimanapun. Mereka berencana membawa Harry dengan perjalanan udara menggunakan sapu, Tresthal (kuda yang hanya bisa dilihat oleh orang yang sudah pernah melihat kematian) dan motor terbang Hagrid. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk Mad Eye berniat membuat Harry menjadi 7. Lha kok bisa? Hehe...di dunia sihir apapun bisa dilakukan. Yup, dengan ramuan polijus tentunya. Harry tahu resiko dan bahayanya menentang habis-habisan. Hermione dari awal sudah tahu Harry bakal menolak. Dan penolakan Harry tentu saja sia-sia mengingat cuma dia yang nggak setuju. Hermione langsung mencabut rambut Harry tanpa harus meminta ijinnya. Lalu menyerahkannya pada Mad Eye yang sudah memegang sebotol ramuan polijus. Sejurus kemudian Hermione, Fleur, Si kembar dan Ron Weasley serta Mundungus berubah menjadi Harry setelah meminum polijus (ini adegan yang aku tunggu2, lucu banget liat transformasi mereka).
Mereka tanpa malu2 membuka baju dan mengganti dengan baju2 Harrry. Bwahaha Fleur membuka bra-nya dengan wujud Harry.
"Wah, kita kembar." komentar si kembar Weasley bersamaan setelah menjadi Harry. 
Lalu mereka bersama-sama pergi. Harry naik sespan disamping motor besar Hagrid. Fleur memegang tubuh Bill dengan mesra, lagi2 dalam wujud Harry. Haha... Mereka terbang menembus kegelapan malam. Diluar dugaan. Sesuatu terjadi. Para Pelahap Maut datang menyerbu dan sedikit terkecoh dengan adanya 7 Harry. Rombongan terpisah dan masing-masing berusaha menyelamatkan diri dari hujanan mantra-mantra yang dikeluarkan para Pelahap Maut. Pertempuran sengit tak terelakan.

Harry Potter dan Hagrid selamat sampai di The Burrow dengan basah kuyup. Mereka sampai duluan. Arthur Weasley menyusul dengan membawa George yang terluka. George terkena serangan mantra dan meninggalkan lubang menganga di telinganya. Fred terlihat sedih dan George masih bisa bercanda dengan mengatakan ia sekarang orang suci/holly (holley=lubang). Bill membawa kabar buruk bahwa Mad Eye meninggal dan Mundungus berhasil kabur. Harry berduka. 
Penglihatannya pada Voldemort masih berjalan (Harry punya kontak batin sama Voldemort, ia bisa merasakan dan melihat apa yang dilakukan Voldemort) Ia melihat Voldemort murka. Harry merasa bersalah dan memilih pergi agar tak ada yang terluka lagi karenanya. 
Ron melihatnya dan mencegahnya pergi. Ia mengatakan mereka harus mencari horcrux bersama-sama. Mencari Horcrux adalah misi Harry yang ditugasi oleh Albus Dumbledor sebelum meninggal. Horcrux adalah jiwa Voldemort yang dibagi menjadi 7. Kabar baiknya mereka sudah membinasakan salah satu horcrux berupa buku harian Voldemort saat tahun kedua Harry di Hogwarts. Dumbledore berhasil memusnahkan cincin Marvolo Gaunt yang dijadikan horcrux oleh Voldemort. Mereka tinggal mencari 5 horcrux lagi. Masalahnya mereka tak tahu dimana horcrux-horcrux itu berada dan parahnya mereka tak tahu horcrux itu berbentuk apa.

Di The Burrow akan diadakan sebuah pesta pernikahan Bill dan Fleur. Ginny mendatangi Harry di dapur dan minta tolong menarik resleting gaunnya. Harry sudah berpacaran dengan Ginny sejak ia kelas 6. Kemudian mereka berciuman. George datang mengendap-endap dan mengganggu mereka yang tengah 'sibuk'. 
"Pagi..." serunya membuat Harry dan Ginny menghentikan pekerjaan mereka.
Bonnie Wright sebagai pemeran Ginny banyak mendapat celaan karena dianggap kurang cantik. Tapi aku suka kok sama dia. Di novelnya sendiri sosok Ginny nggak digambarkan sebagai cewek cantik. Kenapa seh kecantikan seseorang masih dipermasalahkan. Yang penting kan dia bisa menunjukkan kualitas aktingnya. Cantik tapi nggak punya bakat akting dan tetep maksain jadi seleb. Itu yang harusnya di kritik.
Oh iya, aku juga makin suka banget sama Emma Watson si Hermione Granger.  Dia makin cantik aja. Ini neh yang komplit cantik, cerdas dan punya bakat akting.

Kembali di The Burrow. Menteri Sihir Rufus Scrimgeour turut datang. Ia datang dengan tujuan menemui Harry Cs. Ia mendapat amanat dari Dumbledore yang mewariskan beberapa barang-barang pribadinya pada mereka bertiga.
Scrimgeour membacakan surat wasiat Dumbledore. "Untuk Ronald Bilius Weasley aku wariskan deluminator (alat ini bisa menyedot cahaya dan mengembalikannya) dengan harapan dia akan mengingat saya ketika akan menggunakannya. Untuk Hermione Jean Granger saya wariskan buku Kisah-Kisah Beedle dengan harapan menghiburnya. Dan untuk Harry James Potter aku wariskan Snitch yang ditangkapnya dalam pertandingan Quidditch di Hogwarts sebagai imbalan atas kegigihannya dan keterampilannya." Scrimgeour mengeluarkan Snitch dan menyerahkannya pada Harry. Lalu ia memberitahu bahwa Harry mendapat satu warisan lagi berupa pedang Gryffindor. Tapi Scrimgeour tak membawa pedang itu karena memang pedang itu telah hilang. Ia curiga mengapa Dumbledore sampai repot-repot mewariskan barang-barang itu pada pada mereka bertiga. Harry Cs tak mau memberitahu. Mereka memang sebenarnya juga tahu maksud dan tujuan Dumnledore mewariskan barang-barang itu. 
Saat pesta berlangsung Harry bertemu dengan Luna Lovegood, teman beda asrama di Hogwarts. Luna yang eksentrik datang bersama ayahnya Xinophilius Lovegood yang tak jauh beda penampilannya. Xinophilius memakai kalung dengan simbol aneh. Harry melihat Phineas Doge dan menghampirinya. Doge adalah teman sekolah Dumbledore. Harry berharap mendapat informasi darinya. Bibi Muriel ikut nimbrung. Benar saja dari mereka Harry tahu bahwa Dumbledore juga pernah tinggal di desa Godric Hollow dimana orangtuanya tinggal semasa hidupnya. Dumbledore ternyata memiliki masa lalu yang kelam karena ayahnya pernah membuat skandal besar dengan menbunuh 3 muggle. Dumbledore juga berteman dengan Bathilda Bagshot penulis Sejarah sihir.
Tiba-tiba sebuah patronus kucing liar datang saat pesta berlangsung. Patronus itu membawa pesan berupa suara Kingsley yang menyatakan Kementrian telah jatuh dan Scrimgeour mati. Pelahap Maut akan datang.
Kepanikan melanda ruang pesta. Semua berhamburan pergi ketika beberapa Pelahap Maut datang menyerang. Hermione segera menarik Harry dan Ron. Mereka ber-apparate (menghilang dan muncul ditempat lain). Hermione membawa mereka ke sebuah jalanan yang ramai.

Lalu mereka mengganti baju pesta mereka agar tidak mencolok. Hermione yang cerdas sudah menyiapkan perbekalan mereka dari jauh-jauh hari. Ia memantrai tasnya dengan mantra perluasan agar keperluan yang mereka butuhkan bisa masuk semua. Lalu mereka mencari tempat yang aman untuk berunding. Mereka memilih kedai kopi yang sepi. Saat mereka tengah berbicara, dua orang pengunjung masuk. Harry melihat mereka dan terkejut ketika salah satu dari mereka mencabut tongkat sihir. Ia berteriak untuk memperingati kedua temannya. Dan meluncurkan serangan mantra pada orang asing itu.
"Stupefy..." teriaknya langsung membuat lawan jatuh pingsan.
Ron mengenali salah satu dari pria itu sebagai Dolohov tahanan yang kabur dari Azkaban. Hermione melarang mereka membunuh kedua Pelahap Maut itu. Ia takut keberadaan mereka akan diketahui. Harry menyarankan agar mereka menghapus ingatannya untuk menghapus jejak. Ron menyerahkan tugas ini pada Hermione yang dirasa paling ahli.

Setelah itu mereka mencari tempat perlindungan. Mereka datang ke Grimmauld Place, tempat dimana anggota Orde Phoenix kerap berkumpul dan merupakan rumah wali Harry, Sirius Black.
Sementara itu Kementrian benar-benar sudah dikuasai oleh Lord Voldemort. Ia mengangkat Pius Ticknesse sebagai Menteri Sihir baru.  

Koneksi Harry pada Voldemort terjadi lagi. Ia melihat Draco Malfoy yang ketakutan tengah menjalankan perintah Lord Voldemort.
Harry terbangun. Ia masuk ke kamar Sirius Black. Tiba-tiba Ron berteriak memanggil namanya dan Hermione. Ia berlari menghampirinya. Ron memperlihatkan sebuah papan yang tergantung di pintu masuk sebuah kamar. Papan itu bertuliskan  Regulus Arcturus Black.
"R.A.B." ucapnya memberitahu. Petunjuk horcrux yang mereka ketahui baru dari sebuah liontin kalung. Mereka yakin Voldemort menjadikan kalung itu sebagai horcrux. Masalahnya kalung yang Harry dapat saat diajak Dumbledore mengambilnya di sebuah gua dekat danau (Harry Potter seri ke-6) adalah kalung palsu dengan tulisan inisial R.A.B. Sekarang mereka tahu bahwa yang mengambil kalung itu adalah adik Sirius dan mereka kembali menemukan masalah karena Regulus telah meninggal. Lalu mereka teringat pada Kreacher, peri rumah disana.
Harry memanggil Kreacher dan menanyakan tentang kalung Regulus. Kreacher memberitahu bahwa kalung itu telah dicuri oleh Mundungus Fletcher. Harry menyuruhnya menangkap Mundungus.
Sementara menunggu, Hermione mengajari Ron bermain piano (di versi novelnya gak ada). Ron memandangi Hermione dengan grogi. Hehe...udah ketauan suka neh si Ron sama Hermione.  
Kreacher datang membawa Mundungus. Dobby (peri rumah Lucius Malfoy yang dibebaskan Harry) ikut bersama mereka. Harry, Ron dan Hermione menyudutkan Mundungus yang terlihat ketakutan. Mundungus mengaku ia telah menjual kalung itu dengan harga murah pada seorang wanita yang bekerja di Kementrian yang memakai pita di rambutnya. Ia menunjuk fotonya yang kebetulan ada di koran yang tergeletak di lantai. Harry, Ron dan Hermione saling pandang.

Harry Cs menyusup ke Kementrian Sihir. Mereka berniat masuk ke kantor Dolores Umbridge yang diketahui pemilik kalung itu. Mereka membius tiga pekerja Kementrian Sihir. Seorang wanita dan dua orang pria. Mereka menyamar dengan meminum ramuan polijus (Dalam versi novelnya mereka banyak melakukan penyamaran. Waktu di pesta seharusnya Harry juga menyamar menjadi sepupu Ron, tapi kalo Harry kebanyakan menyamar porsi Daniel sebagai pemeran utama cuma dikit dong. Beruntung juga pemeran pengganti Harry Cs. Kebagian peran penting disini. Mereka juga tampil kocak. Lucu banget liat tampang mereka yang linglung).
Untuk masuk ke Kementrian Sihir mereka harus masuk ke toilet. Harry dan Ron masuk ke bilik tolilet dengan bingung. Harry berbisik pada Ron. Ia mengatakan pintu masuk Kementrian sangat menjijikan. Mereka harus berdiri di dalam lubang kloset dan menarik tali yang ada dan melesat masuk kedalam. Lalu mereka keluar dari lubang perapian.  
Suasana di dalam Kementrian sangat ramai. Para pekerja berlalu-lalang di dalam aula. Harry, Ron dan Hermione berkumpul dengan wajah pias ketakutan. Mereka masuk ke dalam lift menuju kantor Umbridge. Tapi seseorang menghalangi mereka. Pria itu Yaxley (Pelahap Maut). Ia memanggil Ron dengan nama Cattermole dan menyuruhnya menangani kantornya yang bocor. Ron panik dan menyarankannya memakai payung. Yaxley terlihat tak senang. Ia memberi Ron waktu satu jam untuk mengurus kantornya. Dan ia juga memberitahu bahwa istrinya Mrs.Cattermole sedang di sidang karena masuk dalam daftar darah lumpur. Lalu ia pergi.
Ron tegang. "Bagaimana ini istriku sedang sendirian di ruang sidang,"
"Ron, kau tak punya istri," beritahu Harry dengan wajah tak kalah tegang. Bwahaha...
Ron terpaksa berpisah dengan mereka. Hermione memberi saran mantra yang ampuh untuk dipergunakan Ron. Ron melafalkan mantra Finite Incantatem sambil turun. Tiba-tiba Umbrige masuk. Ia menyapa Hermione dengan nama Mafalda. Lau mengajaknya ikut dengannya ke ruang sidang. Harry mencelos. Setelah Ron, Hermione terpaksa harus pergi juga. Harry masuk ke kantor Umbridge seorang diri. Ia berjalan dengan tegang (kocak banget deh). Diluar kantor Umbridge berderet-deret pegawai kementrian tengah membuat selebaran. Harry melemparkan sebuah bom yang langsung meledak dan mengeluarkan asap. Ia segera memasuki kantor Umbridge dan menggeledah ruangan itu. Tapi ia tak menemukan apa-apa disana. Kepanikan melanda diluar ruangan. Seseorang datang dan segera mengatasi kekacauan itu. Harry buru-buru keluar dari kantor Umbridge.
Di dalam lift ia bertemu dengan Ron yang basah kuyup. Ron masih sama paniknya dengannya. Ia menyapa Harry.
"Hai..."
"Ron, ini aku Harry."
"Oh, Harry," seru Ron kaget. "Aku lupa wujud penyamaranmu."
Lalu mereka mencari Hermione di ruang sidang. Ron sebagai Cattermole dikira ingin menemani istirnya yang tengah disidang. Umbridge menuduh istrinya mencuri tongkat sihir. Istri meratap dan bilang bahwa ia penyihir. Ia meminta dukungan dari Ron yang terlihat pucat pasi. Harry melihat kalung yang dipakai Umbridge dan langsung menyerangnya dengan sebuah mantra. Umbridge jatuh terkulai. Hermione segera menarik kalung yang dipakai Umbridge. Lalu mereka cepat-cepat kabur dari ruang itu dengan berlari dari kejaran para Dementor. Harry meneriakkan mantra Patronum untuk mengusir para dementor.
Sementara itu ramuan polijus mulai memudar. Harry dan Hermione sudah berubah ke wujud asli. Sedangkan  Ron yang bersama 'istrinya' belum berubah. Di aula ia menyuruh 'istrinya' pulang untuk segera bersembunyi. Lalu tanpa disangka Mrs.Cattermole yang mengira Ron suaminya tiba-tiba mencium Ron. Harry dan Hermione cuma bengong. Saat ciuman masih berlangsung, sosok Ron mulai bertransformsi ke wujud aslinya.
"Marry..." Sosok Cattermole yang asli muncul dengan hanya memakai pakaian dalam (wkwkwk...bajunya kan dicuri sama Ron). "Dia siapa?" tanyanya linglung. Mrs.Cattermole segera melepaskan diri dari Ron dengan wajah bingung. 
Tak ada waktu lagi bagi Harry, Ron dan Hermione untuk memberi penjelasan. Yaxley dan beberapa pengikutnya yang sudah menyadari kehadirannya datang mengepung. Mereka segera berlari ke perapian berusaha kabur.

Sebuah hutan terhampar di depan Harry. Ia tersengal-sengal memanggil Hermione. Mereka kesana dengan ber-apparate. Hermione terlihat panik dengan Ron yang tengah menjerit kesakitan. Tangan Ron penuh darah. Ron mengalami splinching (gagal ber-apparate sehingga sebagian anggota tubuh tak ikut berpindah). Dengan panik Hermione meminta Harry mengambil Essens Dittany di dalam tasnya. Sambil mengobati Ron, Hermione bercerita bahwa Yaxley berhasil menangkapnya dan mengetahui rahasia Grimmauld Palace. Artinya mereka sudah tak bisa bersembunyi disana. Hermione dengan cepat membawa mereka ke hutan itu. Setelah tangan Ron sembuh. Ia bangun dan segera membuat mantra perlindungan dan mendirikan tenda disana.

Hal selanjutnya yang mereka lakukan adalah berusaha menghancurkan liontin kalung itu. Semua mantra mereka pakai namun tak ada yang berhasil menghancurkannya. Harry putus asa. Ia memutuskan memakai kalung itu sebelum mereka menemukan cara menghancurkannya.
Setelah memakai kalung itu emosi Harry menjadi tak stabil. Ia cepat marah dan mudah tersinggung. Hermione meminta Harry melepas kalung itu.
"Merasa lebih baik?" tanya Hermione.
"Ya.." Harry mengangguk
Hermione menyarankan mereka memakai kalung itu secara bergantian.

Lalu mereka mulai berpindah-pindah tempat tinggal. Mereka tak menetap terlalu lama pada satu tempat. Mereka takut ketahuan jejaknya. Ron yang memakai kalung itu menunjukkan tanda-tanda tak baik. Ia sering cemburu melihat kedekatan Harry dan Hermione. Terlebih lagi saat Harry dan Hermione berdiskusi tanpa mengajaknya.

Hermione tiba-tiba mendapat pencerahan. Ia tahu pedang Gryffindor mampu menghancurkan horcrux karena Dumbledore juga memakainya saat menghancurkan horcrux cincin. Ron meledak. Ia benar-benar tak terima dirinya tak dilibatkan dalam pembicaraan itu. Ia bertengkar dengan Harry. Hermione tahu emosinya dipengaruhi oleh kalung yang dipakainya. Ia menyuruhnya membukanya. Tapi Ron benar-benar marah. Ia sudah tak bisa mengontrol emosinya dan memilih pergi meninggalkan Harry. Hermione cuma bisa menahan tangis.

Sepeninggal Ron, Hermione terlihat murung. Ia menangisi Ron sepanjang hari. Harry duduk sambil melihatnya. Sebuah lagu berdendang dari radio yang ditinggalkan Ron. Harry meraih tangan Hermione dan mengajaknya berdansa. Perlahan Hermione mulai bisa tersenyum. Mereka berdansa dengan gembira melupakan masalah mereka sejenak (versi novelnya nggak ada).

Mereka mulai berpindah tempat lagi. Hermione sudah mulai bisa menerima kepergian Ron dan wajahnya tak murung lagi. Mereka mendirikan tenda di sebuah bukit berbatu. Harry tengah tiduran di dalam tenda. Ia   mencoba mencuim Snitch pemberian Dumbledore. Tiba-tiba Snitch itu menyembulkan goresan 'Aku membuka pada penutup'. Harry memperlihatkannya Hermione. Kemudian ia mengatakan bahwa ia ingin pergi ke Godric's Hollow. Hermione juga berpikiran seperti itu. Ia memberitahu Harry bahwa ia menemukan sesuatu yang aneh di buku cerita warisan Dumbledore. Ia menemukan  sebuah simbol yang sengaja di tulis disana.

Harry dan Hermione berangkat ke Godric's Hollow. Ternyata malam itu bertepatan dengan Natal. Harry mengunjungi makam orang tuanya. Ia mencari makam mereka. Berpencar dengan Hermione. Hermione menemukan sebuah makan dengan simbol yang sama seperti yang ada di buku ceritanya di makam Ignotus Peverell. Ia memanggil Harry, tapi sepertinya Harry telah menemukan makan orangtuanya. Harry berdiri di depan makam mereka. Baru kali ini ia melihat makam orangtuanya. Harry menangis sedih. Hermione membuat mantra yang menghasilakan karangan bunga. Ia menyenderkan kepalanya di bahu Harry. 
Lalu tiba-tiba ia melihat seseorang tengah mengintai mereka. Ia memberitahu Harry. Harry mengenali sosok wanita tua itu sebagai Bathilda Bagshot. Mereka mengikuti Bathilda masuk ke rumahnya. Harry melihat foto seorang pria yang ia kenal di dalam penglihatannya dan menanyainya, tapi Bathilda hanya diam saja. Ia mengajak Harry naik ke atas. Hermione tetap di bawah. Di ruang atas Bathilda berbicara dengan bahasa parseltongue. Harry yang memang paham tak sadar bahwa ia juga berbicara dengan bahasa parseltoungue. Lalu tiba-tiba sosok Bathilda berubah bentuk menjadi nagini ular kesayangan Vodemort. Harry bertarung dengannya. Di bawah Hermione yang menyadari bahwa Bathilda sebenarnya sudah meninggal langsung berlari ke atas menyelamatkan Harry. Ia membawa Harry ber-apparate.

Pagi hari Harry mencari Hermione yang sedang duduk. Mereka sudah tahu siapa pria yang ada di penglihatan Harry. Pria itu adalah Grindelwald (keponakan Bathilda sekaligus lawan duel Dumbledore). Lalu Harry menanyai tongkatnya yang kemarin terlepas saat bertarung dengan Nagini. Dengan menyesal Hermione memberitahu bahwa tongkatnya patah terkena mantra yang diluncurkannya. Harry sedih tapi ia tahu Hermione sudah berusaha menyelamatkannya. Ia mengatakan tak apa-apa.

Malam hari ketika sedang berjaga Harry melihat cahaya putih berupa patronus rusa betina. Ia mengikuti rusa itu yang tiba-tiba menghilang diatas danau beku. Harry melihat cahaya di dalam danau dan pedang Gryffindor tergeletak di dasar danau. Tanpa pikir panjang Harry mencairkan danau yang beku itu. Lalu ia membuka bajunya dan terjun kesana. Saat hendak meraih pedang itu, tiba-tiba rantai kalung yang dipakainya menjerat lehernya. Harry menyentak-nyentakkan kakinya, berjuang membebaskan diri yang mulai tenggelam.
Sebuah tangan mengambil pedang itu dan menyeret Harry ke tepi danau. Harry terkejut dan sangat senang saat tahu orang yang menyelamatkannya adalah Ron (bersyukur banget Ron udah balik).
Harry memberi kesempatan Ron untuk menghancurkan horcrux itu. Ron ragu-ragu, tapi Harry terus menyakinkannya. Ia membuka liontin dengan bahasa parseltongue. Lalu sebuah ledakan suara keluar bersama kepulan asap. Suara itu bergema dan mengeluarkan suara yang mengerikan. Kepulan asap itu tiba-tiba berubah menjadi sosok Harry dan Hermione yang telanjang. Sosok palsu itu mengejek Ron yang tak pernah diterima dalam keluarga karena orang tuanya selalu menginginkan seorang putri. Ia juga selalu kalah bersaing dengan Harry dan Hermione lebih memilih Harry daripada dirinya. Ron mulai terhasut. Harry asli berteriak mengingatkan Ron bahwa hal itu tak benar. Ia menyuruh Ron segera menghancurkan liontin itu. Ron sadar lalu menghunuskan pedang ke liontin itu. 

Harry kembali ke tenda memanggil Hermione dengan riang. Hermione panik. Ia takut terjadi sesuatu. Lalu ia melihat kehadiran Ron sambil menenteng pedang Gryffindor. Hermoine kalap. Ia mendatangi Ron dan memukul tubuh Ron sambil berteriak marah. Lalu ia meminta tongkatnya yang dipinjam Harry. Tentu saja Harry tak mau memberikan tongkatnya (bisa2 terjadi pertumpahan darah, hehe...). Harry memberitahu bahwa Ron yang telah menghancurkan horcrux liontin. Tapi Ron tahu hal itu tak ada gunanya. Hermione tetap marah. Dengan keadaan marah Hermione menanyakan bagaimana Ron bisa menemukan mereka. Ron memperlihatkan deluminatornya. Ia bercerita bahwa ia sebenarnya ingin kembali pada malam itu juga, tapi ia kehilangan jejak mereka berkat mantra perlindungan yang dipasang Hermione. Suatu ketika Ron mendengar bisikan suara Hermione memanggil namanya dari dalam deluminator. Lalu ia tahu bahwa delumonator itu akan membawanya kembali.
Hermione belum juga memaafkan Ron. Ia masih puasa ngomong sama Ron. Ron cuma bisa pasrah. Ron ingat ia berhasil merampas beberapa tongkat dari tangan Greyback dan pengikutnya (kerjaan mereka menangkapi darah lumpur) dan memberikannya pada Harry.
Hermione masuk. Ia memberitahu bahwa ia ingin menemui Xenophilius Lovegood. Ia merasa ayah Luna bisa memberikan informasi mengenai simbol itu. Ron yang berniat mengambil hati Hermione dengan bersemangat mendukungnya. Ia langsung mengambil suara dengan mengacungkan tangan. Tapi Hermione benar-benar masih marah padanya. Ia cuma memandang Ron tajam.

Mereka datang ke rumah Xenophilius. Pria itu menyambut kedatangan mereka. Hermione langsung mengemukakan tujuan mereka datang kesana. 
"Maksudmu Deathly Hallow?" tanya Xenophilius. Mereka bertiga bingung dengan ucapannya.
"Apa kalian belum pernah membaca Kisah Tiga  Saudara?"
Harry menjawab belum, tapi Ron dan Hermione kompak memjawab sudah. Lalu Hermoine membacakan cerita dari Kisah-Kisah Beedle.
"Pada suatu senja tiga saudara akan menyeberangi sungai," Hermione memulai kisahnya. 
Ron menyela. "Ibuku selalu bercerita bahwa saat itu malam hari."
Hermione memandangnya tajam. Ron tampak takut. "Tapi senja hari lebih baik..." ucapnya (wkwkwk)
"Mereka bertemu dengan kematian. Kematian marah saat tahu ketiga saudara itu berhasil menyeberangi jembatan dengan mudah. Kematian menawarkan hadiah karena mereka berhasil melewatinya.
Saudara pertama meminta sebuah tongkat sihir yang tak ada tandingannya. Kematian membuatkan tongkat dari dahan pohon elder dekat sungai. Ia membawa tongkat itu pulang dan mengajak semua orang yang ditemuinya berduel. Suatu malam seseorang mencuri tongkatnya dan menikamnya. Lalu Kematian mengambilnya.
Saudara kedua meminta sebuah benda yang bisa membangkitkan orang yang telah mati. Kematian memberikannya sebuah batu yang dapat memanggil orang yang sudah mati. Ia menggunakan batu itu untuk memanggil kekasihnya yang telah mati. Awalnya ia sangat senang. Namun kekasihnya sebaliknya merasa sedih dan menderita karena kembali lagi ke dunia. Lalu ia bunuh diri untuk menyusul kekasihnya. Dan Kematian mengambilnya.
Saudara ketiga meminta sebuah benda yang dapat bersembunyi dari Kematian. Dengan berat hati Kematian memberikan jubah gaib padanya. Bertahun-tahun Kematian berusaha mencari saudara ketiga, tapi ia tak pernah menemukannya. Sampai saudara ketiga mewariskan jubah gaibnya kepada keturunannya. Lalu ia meninggal dan menjemput Kematian sebagai seorang teman dan pergi bersamanya."
"Itulah Deathly Hallows. Relikui Kematian." ucap Xenophilius menutup cerita Hermione. Ia mengambil pena dan menggambar sebuah garis dan menyebut tongkat. Lalu ia membuat lingkaran diatas garis dan menyebutnya Batu Kebangkitan. Setelah itu ia menyelesaikan gambarnya dengan membuat segitiga membingkai garis dan lingkaran dan berkata Jubah Gaib.

Harry Cs mulai paham. Mereka sudah tahu apa yang dicarinya lalu berpamitaan pulang. Xenophilius menghalangi mereka. Ia menahan pintu dan melarang mereka pergi. Ia mengaku karena tulisannya provokatif di The Quibbler (surat kabar miliknya) Luna diculik oleh Pelahap Maut. Ia minta Harry menolongnya. Seperti yang sudah diduga, Pelahap Maut  berdatangan. Xenophilius melaporkan kedatangannya pada mereka. Harry Cs berusaha menyelamatkan diri. Hermione seperti biasa memimpin mereka ber-apparate. 

Mereka berhasil selamat. Mereka sampai di tengah hutan. Tapi Greyback dan gerombolannya menangkap mereka yang belum sempat membuat mantra perlindungan. Mereka berlarian menyelamatkan diri. Hermione memantrai Harry sehingga wajah Harry menjadi bengkak dan segera mencopot kacamatannya. Ia berusaha menyamarkan Harry. Greyback berhasil menangkap mereka. Mulanya mereka tak mengenali Harry. Tapi tiba-tiba Greyback menyibakkan rambut Harry dan melihat bekas luka seperti sambaran petir di dahi Harry. 


Greyback membawa Harry ke rumah Lucius Malfoy. Narcissa menyambut mereka dipintu gerang. Kemudian mereka menyerahkan Harry. Wajah Harry masih bengkak sehingga sulit dikenali. Lucius Malfoy menyuruh Draco mengidentifikasi Harry. Ia merasa putranya pasti dapat mengenali Harry. Bellatrix shock saat melihat  Greyback juga membawa pedang Gryyfindor. Ia berteriak marah dan memantrai mereka lalu mengusir pergi. 
Pedang Gryffindor yang hilang ternyata disembunyikan oleh Bellatrix di dalam lemari besinya di Bank Sihir Gringots. Ia mendapat amanat itu dari Pangeran Kegelapan. Makanya ia marah saat tahu pedang itu berhasil diambil dari lemarinya. Ia menyuruh Wormtail membawa Harry dan Ron ke dalam sel. Ia melihat Hermione yang diyakininya tahu jawabannya. Harry dan Ron di paksa masuk ke sel bawah tanah. Sementara itu diatas Hermione tengah disiksa. Ia menjerit sangat keras. Di dalam sel ternyata sudah ada tahanan lain. Luna keluar bersama Mr.Ollivander yang diketahui sebagai pembuat tongkat sihir. Disana juga ada Griphook, goblin yang biasa menjaga Bank Sihir Gringots.
Griphook dibawa keluar. Walaupun disiksa Hermoine belum juga mengaku. Griphook disuruh mengidentikasi keaslian pedang Gryffindor.
Sementara di dalam sel Harry tak bisa tinggal diam mendengar jeritan Hermione. Ia merasakan kakinya tertusuk sesuatu. Ia menaruh potongan cermin dua arah (kita bisa berbicara dengan dengan seseorang dalam cermin itu, kalo istilah canggihnya video call-lah. hehe..) di kaos kakinya. Dengan putus asa ia meminta bantuan.
Tiba-tiba Dobby datang. Harry menyuruh Dobby membawa Luna dan Mr.Ollivander pergi. Ron menyarankan Shell Cottage rumah Bill dan Fleur yang dianggapnya aman.
Diatas Hermione sudah pingsan dilantai dengan tangan bertuliskan tinta darah 'darah lumpur'. Griphook untungnya bisa diajak kerjasama. Ia mengatakan bahwa pedang itu palsu. Padahal itu pedang asli. Pedang itu buatan goblin. Griphook pasti dengan mudah bisa tahu keaslian pedang itu.
Wormtail masuk ke dalam sel. Harry dan Ron segera bersembunyi di balik pintu dan mereka berhasil melumpuhkannya. Lalu mereka menyerang Bellatrix dengan mantra-mantra. Harry berhasil merampas tongkat Draco Malfoy. Merasa terpojok Bellatrix mengambil Hermione dan menjadikannya sandera. Harry dan Ron menghentikan serangannya. Dobby datang menyelamatkan mereka disaat yang tepat. Ia menjatuhkan lampu kristal diatas kepala Bellatrix yang spontan menghindar. Ron segera menyambar tubuh Hermione. Mereka bersama-sama ber-apparate. Bellatrix murka dan melemparkan belatinya.

Mereka selamat sampai di tepi pantai di Shell Cottage. Harry senang mereka semua berhasil terhindar dari maut. Tiba-tiba Dobby memanggilnya dengan suara lirih kesakitan. Harry melihat sebuah belati menancap di dada Dobby. Belati Belatrix berhasil melukai Dooby sesaat sebelum mereka ber-apparate. Harry meraih Dobby. Dobby mengucapkan kata-kata terakhirnya. Ia bilang bahwa ia senang menjadi teman dari Harry Potter. Lalu setelah itu Dobby mati dipangkuan Harry. Harry menangis sedih. Luna membantu menutup mata Dobby. Harry ingin mengubur Dobby dengan layak. Ia ingin menguburnya dengan cara biasa bukan dengan sihir. 
Harry menggali tanah dengan tangannya sendiri untuk memakamkan Dobby. Hermione membawa jasad Dobby dan menyerahkannya pada Harry. Mereka mengubur Dobby dengan perasaan duka.

Sementra itu Pangeran Kegelapan tengah membuka sebuah makam. Ia membongkar makan Albus Dumbledore dan mengambil tongkat yang ikut dikubur bersamanya. Ia berteriak kesenangan setelah berhasil menemukan apa yang selama ini dicarinya. Impiannya membangun Kerajaan Sihir sebentar lagi akan terwujud. 

To be Continued...

2 komentar:

  1. Waow.....ceritanya lengkap banget...
    COMPLETE....pake gambar dah kayak cerita bergambar...
    Sip sip sip...
    btw, mau copy gambarnya yaaaa....buat di blogkuw ;)

    boleh boleh yaaaa....

    BalasHapus
  2. Cantumin sumber link-nya ya Lucatya.

    BalasHapus

Comment