15 Maret 2010 pukul 10:03
Seorang polwan bernama Oh Ha Na tengah menginterogasi seorang pria di dalam ruangan tertutup. Ia duduk berhadapan dengan pria itu.
"Apa kau benar-benar melakukan ini?" tanya Ha Na tajam memulai interogasinya."Berapa kali kau ingin aku mengulanginya?" tanya pria itu dingin.
"Kau tak mengerti apa yang kukatakan?" tanya Ha Na tegas.
"Jangan menyuruhku mengulang lagi!" ucap pria itu keras.
Ha Na berusaha sabar. "Itulah sebabnya...Jika kau mendengarkanku sebelumnya kita tak akan melalui semua ini."
Pria itu kesal dan langsung memukul meja. Ha Na terlonjak kaget.
"Dengarkan ini, Petugas Oh Ha Na!" ucapnya keras.
"Apa?"
"Anda dibawa kesini sebagai tersangka." ucap pria itu lalu memperlihatkan laptop diatas meja. "Anda memintaku untuk mempercayai laporan anda?"
Ternyata bukan pria itu yang sedang diinterogasi, melainkan Oh Ha Na sendiri yang sedang di interogasi. Pria itu adalah Go Jin Hyuk. Ha Na masih bisa bersikap tenang. Ia malah mengenggam tangan Jin Hyuk.
Ternyata bukan pria itu yang sedang diinterogasi, melainkan Oh Ha Na sendiri yang sedang di interogasi. Pria itu adalah Go Jin Hyuk. Ha Na masih bisa bersikap tenang. Ia malah mengenggam tangan Jin Hyuk.
"Aku tahu hal itu sulit dipercaya. Tapi kau harus mempercayai semua itu. Kau tahu hidup selalu dipenuhi oleh hal-hal yang luar biasa," Oh Ha Na terus berceloteh.
Jin Hyuk makin kesal. Ia menarik tangannya yang masih dalam genggaman Ha Na dengan kasar.
"Petugas Oh Ha Na!" hardiknya marah. Ha Na langsung mengkeret.
"Petugas Oh Ha Na!" hardiknya marah. Ha Na langsung mengkeret.
Di luar ruang interogasi Deputi Sin Gi Joon dan agen Na Joon Min (cowok yang paling cakep disini) sedang menonton jalannya interogasi di depan cermin tembus pandang. Di depan mereka ada TV monitor yang merekam gambar di dalam ruangan. Sin Gi Joon sedang memegang file Oh Ha Na dan mengomentarinya.
"Dia memiliki catatan yang sangat cantik," ujarnya. "Dia sudah punya 2 bintang. Wow, dia selalu membuat keonaran dimana-mana." ucapnya menutup file Ha Na dan melihat kearah cermin. "Kita bahkan tidak bisa memastikan apakah dia memberi informasi pada Joo Soo Young. Sepertinya musuh kita tidak mudah saat ini."
Kembali pada ke dalam ruangan. Jin Hyuk masih berusaha mengorek informasi dari Ha Na. Ia mulai bertanya apa yang dilakukan Ha Na pada tanggal 14 Maret 2010. Ha Na tampak berpikir. Ia mulai berkisah dengan semangat bahwa hari itu adalah hari yang cerah. Hatinya berdebar-debar dan matanya basah oleh air mata. Itu adalah hari yang indah baginya. Jin Hyuk langsung memotong ucapan Oh Ha Na. Ia mengatakan tak mau tahu mengenai urusan pribadi Ha Na. Ia meminta Ha Na menjelaskan kronologis kejadian kemarin.
Flash Back.
14 Maret 2010 pukul 14:43
14 Maret 2010 pukul 14:43
Ha Na tengah membeli baju di pasar pingir jalan. Ia sedang mematutkan diri di depan cermin dengan sebuah gaun di tangannya.
Penjual baju memuji Ha Na yang terlihat cocok dengan gaun yang dipilihnya. Ha Na dengan pedenya bilang bahwa ia memang selalu terlihat cantik memakai apapun. Penjual baju terlihat ilfil, tapi ia kembali merayu Ha Na agar bajunya jadi dibeli. Ia juga merayu Ha Na untuk membeli anting-anting yang diperlihatkannya. Sore ini Ha Na ada janji kencan dengan pacarnya.
Saat tengah mencoba anting-anting itu, tiba-tiba 3 orang preman datang. Preman itu minta jatah uang pada bibi penjual yang langsung pasang wajah ketakutan. Ha Na melihat preman-preman itu dengan kesal.
"Sudah waktunya untuk membayar, Ladies!" ucap sang Ketua Preman. Bibi penjual ragu-ragu untuk memberikan uang, tapi cepat-cepat menyerahkan uang saat preman itu menggertaknya.
"Tunggu sebentar!" Ha Na menahan preman itu yang hendak mengambil uang.
Ketua preman terlihat tak suka dan menanyakan siapa Ha Na. Mereka terlibat adu mulut. Ha Na terang-terangan menantang pria itu.
"Apa kau tahu siapa aku?" ucap Ha Na sambil memegang bahu ketua preman.
Preman yang lain mengejek Ha Na dengan bilang mereka sangat takut.
"Memangnya siapa kau?" tantang ketua preman.
Ha Na menghela nafas. Lalu ia membuka kancing jaketnya dan membuang jaketnya dengan gaya dramatis memperlihatkan seragam polisi yang dipakainya. Ia tersenyum sinis sambil berkacang pinggang. Para preman hanya bisa terbengong-bengong melihat kejutan tak terduga ini.
"Kau punya sesuatu yang ingin dikatakan?" tantang Ha Na.
Para preman mulai ketakutan dan salah tingkah. "Kau memiliki hari yang bagus." Mereka menunduk hormat pada Ha Na dan langsung kabur.
Ha Na mengambil jaketnya dan memakainya kembali. Ia bilang pada bibi penjual tak perlu takut lagi karena ada dia yang akan bertindak sebagai pelindung. Bibi penjual senang dan sebagai balas jasa ia memberikan potongan harga baju yang dibeli Ha Na dengan di diskon menjadi 50.000 won.
"Apa 50.000 won? Tak heran kau harus membayar cas. Hal ini saja aku tak tahu." ucap Ha Na sambil memasukkan baju yang hendak dibelinya ke dalam tas. Bibi penjual terlihat kesal, tapi akhirnya ia memberikan baju itu dengan gratis. Ha Na senang dan ia juga memberi sebotol minuman sebagai barter.
Ha Na mengganti seragamnya dengan pakaian yang baru dibelinya (maksudnya gratis) di dalam toilet. Ia merapikan dandanannya sebentar lalu pergi keluar.
Ha Na ada di sebuah restoran. Ia memainkan piano. Permainan pianonya terdengar sangat kacau, nggak tahu lagu apa yang tengah dimainkannya. Ha Na malah terlihat kayak orang kesetrum ( wkwkwk....). Manager restoran mendatangi tiap meja dan meminta maaf pada para pengunjung dengan mengatakan Ha Na sedang mempersiapkan acara yang special dan meminta pengertian mereka.
Seorang pelayan memberi Ha Na segelas air putih. Ha Na yang mulai nervous langsung meneguk air itu. Pelayan restoran memijatnya pundaknya agar ia rileks.
"Kau ulangtahun. Seharusnya kau menjadi bintang di pesta ini. Kau mempersiapkan semuanya sendirian. Keberanianmu layak mendapat pujian" ucap pelayan itu.
Ha Na masih nervous. Ia menoleh dan bertanya pada pelayan restoran. "Saat Man Soo datang, ingat untuk memberiku kode."
Pelayan restoran itu mengerti. Sepertinya ia teman Ha Na. Ia bilang ia juga menyukai pacar Ha Na setelah melihatnya di foto.
"Hari ini adalah hari ulangtahunku. Champagne dan kue-nya gratis, kan?" tanya Ha Na memastikan (Ya ampun, nih orang demen banget sama barang gratisan. Jadi inget Shin Mi). Pelayan restoran mengatakan semuanya beres dengan berbisik.
Pelayan restoran yang lain muncul dari arah pintu dan memberi kode bahwa orang yang ditunggu Ha Na sudah datang. Pelayan restoran teman Ha Na memberitahunya agar ia segera bersiap. Ha Na langsung memainkan piano lagi dan mulai bernyanyi. Suaranya juga sama kacaunya. Ha Na menyanyikan sebuah lagu lamaran.
Seorang pria masuk. Pria itu ternyata Go Jin Hyuk. Ia digiring ke meja yang sudah dipersiapkan. Ha Na menoleh dan kaget saat melihatnya. Ia langsung menghentikan permainan pianonya.
Jin Hyuk memandang Ha Na dan terlihat bingung apalagi ia diterangi dengan lampu sorot. Ha Na segera memberi kode pada temannya bahwa mereka salah orang. Teman Ha Na langsung menyuruh pelayan restoran membawa Jin Hyuk pindah meja.
Orang yang ditunggu Ha Na datang. Pelayan restoran mempersilahkan pacar Ha Na, Man Soo duduk. Ha Na kembali meneruskan lagu lamarannya. Bukannya senang atau terharu, Man Soo malah terlihat malu sambil melirik kanan kiri.
Ha Na mengakhiri lagunya dengan: Maukah aku menikahiku? Pengunjung restoran bertepuk tangan untuknya.
Ha Na memandang pacarnya.
“Man Soo, kau pasti terkejut kan? Aku menyiapkan kejutan ini untukmu.” ucap Ha Na dengan malu-malu. Kemudian ia menghampiri meja pacarnya. Ha Na mengambil kotak cincin di atas meja dan menyerahkannya pada Man Soo.
“Maukah kau menikahiku?” lamarnya.
Man Soo hanya diam saja memandang Ha Na. Kemudian ia berkata. “Aku tidak bisa menikah denganmu. Maaf." ucap Man Soo.
Para pelayan restoran memberi privacy bagi Ha Na untuk berbicara berdua dengan Man Soo. Dengan tega Man Soo bilang bahwa ia tak melihat masa depan dalam hubungannya bersama Ha Na. Menurutnya Ha Na mempunyai banyak masalah terutama ibu Ha Na yang juga selalu terlibat dalam masalah. Ia merasa lelah dan takut lama-kelamaan akan membenci Ha Na.
Sebelum pergi Man Soo memberi sebuah amplop berisi uang. Ia tahu watak Ha Na yang sangat tergila-gila sama uang. Ia mengucapkan selamat ulangtahun lalu pergi meninggalkan Ha Na yang tampak syok. Ha Na memanggil teman pelayan restoran dan menanyakan apakah minuman dan makanan itu masih gratis. Temannya bilang iya. Ha Na langsung menyambar botol champagne dan menuangkan ke dalam gelas sampai penuh dan langsung meneguk minuman itu sampai habis.
Mereka di bawa ke kantor polisi. Petugas kepolisian tampak kewalahan membawa masuk Ha Na yang sudah mabuk. Polisi yang satu lagi yang sedang memegangi Jin Hyuk menyuruhnya membantu mengangkat Ha Na. Mereka bertiga bergandengan membawa Ha Na masuk ke dalam.
Ha Na yang tengah mabuk benar-benar menyusahkan. Ia terus ngelantur dan berjalan sempoyongan. Mereka bertiga sampai kewalahan. Apalagi Ha Na sempat berontak dan minta dilepaskan (wkwkwk...lucu banget liat mereka). Nggak itu aja Ha Na bahkan muntah di baju Jin Hyuk (yeaaak…).
15 Maret 2010, 10:24
Di luar Sin Gi Joon bertanya mengenai penyelidikan Ha Na. Joon Min tengah bersama Park Se Mi yang sedang memeriksa rekaman ponsel Ha Na di komputer. Se Mi memberitahu bahwa Ha Na tak ada hubunganya dengan Lee Young Sam. Ji Hyuk keluar dari ruangan dan menghampiri mereka.
Lee Young Sam diamankan dan digiring masuk ke mobil polisi. Jang Mi Ja menghampirinya. Ji Hyuk.
"Ah...kau tak usah mengucapkan terimakasih padaku," ucap Jin Hyuk pede. Wanita itu cuma bisa melongo.
Di kantornya Ha Na berbicara dengan rekannya Petugas Choi Chul Min. Ia memprotes karena diskors dari pekerjaannya selama 3 minggu. Ha Na masih belum terima karena ia menganggap perbuatannya tidak salah. Ia mengira Jin Hyuk sedang melakukan suatu kejahatan.
Chul Min sampai membuka buku undang-undang dan membacakannya untuk Ha Na.
"Jika anda berada dalam penyelidikan departemen lain. Anda akan diberhentikan untuk sementara waktu sampai menunggu laporan akhir. Itu prosedurnya."
Ha Na teringat gajinya dan langsung menanyakan hal itu. Chul Min memberitahu Ha Na tidak akan mendapatkan apa-apa. Ha Na hanya akan mendapatkan pekerjaannya kembali setelah 3 minggu.
Ha Na keluar dari kantornya dengan lemas. Ia mengumpat kesal dan menyalahkan NIS sebagai biang kerok dari kesialannya.
Jin Hyuk melihat pria itu dan menanyainya mengapa dia ada disana. Tanpa rasa bersalah pria itu malah mengatakan sedang memakan kentang goreng.
Jin Hyuk terlihat kesal. Joon Min segera memberesi makanan yang berserakan di atas meja. Lalu pria itu berpamitan dan pergi.
Deputi Sin Gi Joon memberitahu alasan pria itu datang. "Mengkonfirmasikan apa yang Lee Young Sam katakan dengan Joon Min," ucapnya.
Kemudian ia meminta Jin Hyuk segera mulai menyusun rencana strategi selanjutnya. Lalu ia keluar disusul oleh Joon Min. Jin Hyuk melihat makanan yang masih berceceran diatas meja. Ia membersihkannya dan membuangnya ke tempat sampah.
Ha Na datang ke bank guna mengurus masalah pinjaman uang untuk membeli apartemen baru. Ternyata Man Soo juga bekerja di bank itu. Ia tampak ketakutan saat melihat Ha Na.
Ha Na menghadap customer service di sebelah Man Soo. Ia mengeluarkan jurus andalannya dengan merayu wanita itu dengan mengatakan bahwa wanita itu terlihat cantik dan langsing. Tak lupa ia menawarkan minuman kesehatan (minuman yang ia kasih pada bibi penjual di pasar). Wanita itu tak terpengaruh. Ia mengatakan bahwa permohonan pinjaman untuk apartemennya telah ditarik karena Ha Na tak mempunyai deposit tetap.
Ha Na masih pantang menyerah. Ia beralasan ekonomi sekarang ini sedang ketat. Jadi ia kesulitan untuk mentransfer dana. Wanita itu tahu hal itu adalah alasan yang dibuat-buat. Ia bilang Ha Na selalu menghindari teleponnya. Ha Na tak kehabisan akal. Ia bilang bahwa ia bekerja dalam 3 shift di kantornya. Ia juga menunjukkan bahwa ia seorang polisi. Jadi tak perlu meragukan kredibilitasnya. Wanita itu malah mengusulkan mengapa Ha Na tak meminjam dari kantornya. Ha Na bilang bahwa ia sudah pernah menggunakannya. Wanita itu malah mengejek pasti pinjaman Ha Na ditolak karena ia terlalu banyak hutang. Ha Na emosi dan langsung naik ke atas meja dan menjambak rambut wanita itu. Ia mengoceh nggak karuan. Man Soo yang sedari tadi hanya diam saja ikut maju dan berusaha melerai. Apesnya ia malah kena pukul Ha Na yang tengah kalap.
Tapi semua itu hanya ada di bayangan Ha Na. Ia malah memamerkan senyumnya dan berjanji akan melunasi setengah dari cicilan pertama di akhir bulan. Ia juga sempet-sempetnya memastikan bahwa tidak akan kena denda besar. Tapi usaha Ha Na tetap sia-sia. Ia malah diusir setelah CS itu menekan bel untuk nomor antrian berikutnya. Ha Na pergi dengan lesu. Ia melirik Man Soo tak mau berbuat sesuatu untuknya.
"Brengsek. Dia bahkan tak menyusulku," guman Ha Na di tengah jalan dengan sedih.
Di rumah ibu Ha Na tengah bermain kartu dengan 2 orang temannya. Temannya bertanya mengenai rencana pindah rumah ke apartemen baru. Ibu Ha Na memberitahu bahwa ia akan pindah pada bulan Februari. Ia juga maengatakan akan tinggal bertiga dengan Man Soo setelah putrinya menikah. Kedua temannya kaget. Mereka tak percaya Man Soo akan menikahi Ha Na. Ibu Ha Na meyakinkan bahwa calon menantunya sangat perhatian padanya (dia belum tahu kalo Ha Na udah putus).
Tiba-tiba ia mendapat sebuah pesan. Ia kaget dan sangat panik karena Ha Na sedang jalan pulang. Ia memberitahu kedua temannya yang juga ikut panik dan meminta mereka segera bebenah.
Ha Na masuk ke rumah. Ia melihat ibunya dan 2 temannya sedang minum teh. Ha Na mendekat. Sebuah kartu remi menyembul dari balik taplak meja. Ibunya panik. Ia takut ketahuan sedang judi. Lalu segera mendorong kartu itu masuk kedalam taplak meja. Tapi sepertinya Ha Na melihat itu. Ia terus memandang ke arah bawah. Ibunya sudah was-was. Tapi yang dilihat Ha Na adalah selembar uang. Ibunya segera bilang bahwa itu uangnya. Saat Ha Na masuk kamar ibunya segera menyuruh temannya pergi.
Ha Na memandangi fotonya dan Man Soo. Ia hendak melepas foto itu, tapi ibunya masuk ke kamar. Hal itu urung dilakukannya malah kembali memajang foto itu.
Ibunya menanyakan tentang pinjaman ke bank. Ha Na bilang sedikit sulit karena jumlah pinjaman mereka agak besar. Ibunya menenangkannya karena mereka punya Man Soo yang pasti akan membantu. Lalu ia meminta uang pada Ha Na untuk memperbaiki wallpaper yang diminta bibi penyewa rumah. Ha Na memberikan simpanan uang terakhirnya. Setelah ibunya pergi Ha Na kembali memandang foto Man Soo dan mengumpat kesal.
"Target kita sekarang adalah Lee Young Sam. Tangan kanan dari ketua sindikat perdagangan Joo Soo Young." Jin Hyuk sedang menjelaskan laporannya pada seluruh staff NIS di layar besar yang menampilkan gambar target operasi NIS.
"Dia mengaku?" tanya Pak Kepala NIS.
"Ya. saat ini interogasi berjalan lancar," jawab Jin Hyuk.
Pimpinannya senang melihat hasil kerja Jin Hyuk dan memberinya applaus. Semua anggota yang hadir ikut serta. Ia juga memuji Jin Hyuk.
"Kemarin aku ke Departemen Kejaksaan Pusat dan menyebutkan bahwa selama ini NIS telah mengikuti kasus ini. Semua agen yang hadir tak bisa mengatakan apa-apa. Segeralah bertindak." perintahnya.
Jin Hyuk membungkuk hormat. Kemudian ia menyimpulkan bahwa Joo Soo Young memegang semua kendali. Ia di duga akan menyebarkan narkoba ke seluruh negeri. Dan diketahui bahwa dia akan mengadakan kesepakatan dengan Yakuza (Mafia Jepang) minggu depan. Joo Soo Young akan membawa 5 kg narkoba yang sebelumnya sudah diserahkan pada Lee Young Sam. Pak Kepala menarik kesimpulan bahwa Joo Soo Young harus mengambilnya dulu dari tangan Lee Young Sam. Kemudian Jin Hyuk mengenalkan Jang Mi Ja. Ia hendak menyebut wanita itu adalah istri dari Lee Young Sam, tapi mengingat ia telah merusak upacara pernikahan itu lalu menggantinya dengan tunangan Lee Young Sam. Jin Hyuk menjelaskan rencananya dengan menyiapkan seorang agen Park Se Mi yang akan berpura-pura sebagai Jang Mi Ja yang akan bertemu dengan Joo Soo Young menggantikan Lee Young Sam yang sudah ditahan.
"Mereka tak akan mengenalinya?" tanya Pak Kepala ragu.
Jin Hyuk menegaskan bahwa wajah kedua wanita itu sepintas terlihat mirip. Dan lagipula mereka sudah lama tak bertemu 2 atau 3 tahun belakang ini. Mereka akan bertemu di kelab malam milik Joo Soo Young di Heo Seong Dong.
Pak Kepala kembali ragu karena tempat seperti itu pasti akan penuh orang. "Aku akan repot jika ada seseorang yang tahu," ucapnya lebih ditujukan pada Sin Gi Joon.
Ia masih ingat misi kemarin yang gagal karena dikacaukan oleh Ha Na. Sin Gi Joon merasa tak nyaman. Ia beralasan tidak ada tempat yang lebih cocok dari kelab malam itu. Pak Kepala mengingatkan bahwa kasus ini dibawah pengawasan langsung dari Presiden.
"NIS sedang menyelidiki kasus ini secara independen. Apa alasan untuk ini?" tanyanya pada Sin Gi Joon.
Si Gi Joon mengatakan bahwa penanganan kasus ini memerlukan biaya banyak jika melibatkan banyak orang. Pak Kepala membenarkan dengan mengumumkan bahwa anggaran negara juga tengah mengalami kesulitan. Banyak pegawai negeri yang terpaksa di PHK. Ia menghimbau pada anggota NIS agar mereka bekerja lebih keras lagi.
"Dua bulan sudah cukup, kan?" ucapnya memberi tenggat waktu pada Jin Hyuk.
"Aku akan melakukan yang terbaik," janji Jin Hyuk.
Rapat selesai. Jin Hyuk berjalan keluar dengan Sin Gi Joon. Seorang pria yang ikut rapat memanggil Jin Hyuk.
"Kau menjadi pusat perhatian lagi Leader Tim Go Jin Hyuk? Kau bersinar sangat terang sehingga membuatku pusing," ejeknya.
Jin Hyuk dan Sin Gi Joon sama-sama menoleh. Mereka terlihat tak menyukai pria itu.
"Bisakah kau mengatakan hal-hal yang baik?" ucap Sin Gi Joon kesal.
"Go Jin Hyuk tercintamu tampil begitu baik. Seharusnya kau senang bukan?"
"Leader Tim Lee...Apa maksudmu?" tanya Sin Gi Joon.
"Aku berbeda dari beberapa orang. Aku hanya bisa mengandalkan sedikit keburukan." ucapnya sinis lalu pergi.
Jin Hyuk sedari tadi hanya diam saja. Sin Gi Joon berusaha menghiburnya dengan mengatakan pasti dia iri karena Jin Hyuk sebagai junior telah mengunggulinya.
"Aku tahu aku harus menanggung semua ini," tandas Jin Hyuk.
Ha Na masih tidur dikamarnya. Ia teringat perkataan Kepala Polisi yang mengistirahatkannya selama 3 mingggu di rumah.Ibunya bangun dan memberitahu sudah jam 10 pagi. Apa Ha Na tidak bekerja? Ha Na masih enggan bercerita pada ibunya. Ibunya mengatakan seragamnya sudah dicuci dan disetrika. Ha Na memandang seragamnya yang tergantung rapi. Lalu segera bangun.
Ha Na pergi ke suatu tempat. Di datang ke markas gangster yang dulu gagal tangkapnya. Di dalam ada dua orang pria yang tengah bermain kartu.
Mereka menanyai Ha Na mengapa tak pergi bekerja. Ha Na menjawab bahwa ia sedang istirahat kerja. Salah seorang dari mereka berkomentar mengapa Ha Na masih memakai seragamnya jika sedang istirahat.
"Seragamku adalah identitasku." Ha Na memberitahu. Kemudian ia memberikan minuman kesehatannya pada mereka. Setelah mereka minum, Ha Na mematok harga minumannya dengan 100 ribu won.
Gangster yang lebih tua kaget. "Kau melakukan trik ini agar aku mengatakan sesuatu?" tanyanya kesal.
"Hentikan omong kosong itu. Ditambah dengan dia jadi 200 ribu won," ucap Ha Na melirik pria yang lebih muda yang duduk disebelahnya.
Pria itu sampai tersedak. "Aku juga?" tanyanya.
Ha Na menoleh padanya. "Siapa namamu?"
"Geun Bae," jawabnya.
Tujuan Ha Na datang adalah untuk memeras mereka. Ia kerap melakukan hal itu dan mereka tak bisa menolak jika Ha Na meminta uang. Mereka mengomentari Ha Na seperti pemilik rumah yang datang dan mengumpulkan uang sewa setiap hari.
Ha Na menyinggung pekerjaan lain dari gengster itu yang biasanya dilakukan saat ada festival atau hari libur. Gengster tua memberitahu bahwa ia membantu seorang teman yang bekerja pada Joo Soo Young. Pekerjaan yang mengandung resiko sangat tinggi. Ha Na juga menanyai Geun Bae yang mengatakan bahwa ia hanya menjalankan bisnis kecil-kecilan. Kemudian ponselnya berbunyi. Telepon dari bibi penyewa rumah.
Ahjumma itu meminta uang untuk biaya mengganti wallpaper. Ha Na tahu bahwa ibunya tak pernah menyerahkan uang yang kemarin diberinya.
Ha Na masuk ke kantornya secara diam-diam. Mengambil borgor dan sebuah pistol.
Ia bermaksud mencari ibunya yang dari seorang tetangga sedang menonton kabaret (busyet mo nangkep ibunya aja pake bawa pistol ma borgol). Ha Na berlari ke tempat itu. Ternyata tempat itu adalah klub malam milik Joo Soo Young. Yang tentu saja anggota NIS juga ada disana.
Mereka semua bersiap-siap dengan membagi wilayah pengintaian disetiap sudut klub. Sebagian anggota dikerahkan dengan menyamar menjadi pengunjung klub.
Joon Min memonitori setiap pergerakan anggota NIS dengan ditemani Sin Gi Joon. Ia melihat Joo Soo Young muncul dengan dikawal oleh beberapa bodyguard.
Joon Min langsung memberikan perintah. "Ikuti target sekarang. Dia baru saja memasuki TKP."
"Jangan bertindak gegabah kecuali kita punya cukup bukti," cegah Sin Gi Joon. "Jangan merugikan orang yang tak bersalah. Kita harus bertindak cepat secara diam-diam."
Seorang waitress yang merupakan salah satu agen NIS memberi kode sebuah kartu pada sepasang agen yang duduk di meja. Mereka mengerti dan langsung beranjak pergi mengikuti Joo Soo Young.
"B2. Kau dalam kondisi bagus hari ini," komentar Joon Min saat melihat Jin Hyuk di layar monitor.
Sin Gi Joon langsung memukul kepala Joon Min.
"B2. Aku kembali ke posisi awal." Jin Hyuk memberi laporan sambil berjalan.
Ha Na sudah sampai ke dalam ke klub. Ia mulai mencari keberadaan ibunya di tengah keramaian klub itu.
Se Mi berdandan dengan menyamar sebagai Jang Mi Ja. Ia memasang mikrofon di telinganya dan mengetesnya.
Di belakangnya Joon Min berkomentar bahwa efek suara dari mokrofon itu sangat besar dan bisa membuat suara Se Mi lebih seksi. Se Mi tak menanggapi gurauannya. Setelah memasang clip kamera dibajunya ia berpamitan. Sin Gi Joon menyemangatinya dan mengatakan jangan terlalu gugup. Se Mi mengangguk patuh. Diluar Jin Hyuk datang dan masuk ke dalam van dimana Joon Min dkk berada. Se Mi keluar untuk memulai aksi penyamarannya.
Sementara itu Ha Na masih mencari ibunya. Ia memeriksa setiap ruangan.
Jin Hyuk mulai melaporkan "Operasi No.41. Misi untuk berburu elang. Sekarang pukul 10:04 malam. Saatnya kadal untuk masuk sekarang." ucapnya dibarengi dengan sepasukan polisi bersenjata keluar dari dalam mobil dan bersiap mengepung TKP.
Sin Gi Joon tampak khawatir. Ia mewanti-wanti agar tim SWAT tak masuk ke wilayah internal. Ia menyuruh mereka hanya bersiaga diluar.
"Jika ada orang yang tak bersalah terluka, kita akan dalam masalah. Segera selesaikan semuanya pada level kedua."
Jin Hyuk mengerti. Ia melarang tim SWAT agar tidak bertindak sebelum mendapatkan perintah darinya.
Di sebuah ruangan terlihat Geun Bae tengah menjual produk suplemen kesehatan pada dua orang wanita. Salah satu dari wanita itu adalah ibu Ha Na. Ibu Ha Na tertarik untuk membeli suplemen itu. Tapi sesaat ia tampak ragu menyerahkan uang pemberian dari Ha Na. Setelah ia membeli suplemen itu, tiba-tiba Ha Na masuk mengagetkannya.
Sementara itu Jang Mi Ja palsu alias Park Se Mi diantar seseorang menemui Joo Soo Young. Ia mempersilahkan Se Mi masuk ke dalam ruangan yang di jaga ketat oleh bodyguard.
Ha Na memarahi ibunya. Geun Bae terkejut melihat Ha Na dan segera menyembunyikan uang jualannya. Ia menyapa Ha Na. Ha Na juga terkejut saat melihatnya. Ha Na bertanya apa yang dilakukannya dengan ibunya. Geun Bae kebingungan dan memilih pergi.
Ha Na menatap tajam ibunya. "Jangan menyembunyikan sesuatu. Cepat berikan uangnya!" hardiknya. Ibunya tampak ketakutan dan berusaha menyembunyikan suplemen yang baru dibelinya.
Ha Na terus memaksa. Dengan takut-takut ibunya menunjukkan botol suplemen yang ia beli dari uang Ha Na. Ha Na kesal dan merebut botol itu. Lalu ia keluar untuk mengejar Geun Bae.
Mi Ja bertemu dengan Joo Soo Young di dalam ruangan tertutup dengan banyak penjagaan dari bodyguard. Joo Soo Young menyambutnya dengan ramah. Ia turut menyesal harus mendengar kabar bahwa Lee Young Sam ditangkap.
Mi Ja palsu mengatakan sekarang ini harus mencari nafkah untuk menghidupi dirinya sendiri.
"Kau membawa barang yang aku minta?" tanya Joo Soo Young langsung pada inti pertemuan itu.
Mi Ja palsu mengambil bungkusan narkoba dari dalam tasnya dan menaruhnya di atas meja. Di dalam van Jin Hyuk cs menonton dengan tegang.
"Itu...harus ditebus dengan apa?" tanya Joo Soo Young.
"Bukankah tadi baru saja ku katakan bahwa sekarang ini aku yang mencari nafkah," jawab Mi Ja palsu.
Joo Soo Young tertawa. Ia menyebut Mi Ja palsu dengan adik ipar dan mempersilahkannya minum.
Jin Hyuk bangkit. Sudah waktunya ia beraksi. Ia menyelipkan pistol ke pinggangannya. Sin Gi Joon menepuk lengannya dan mengatakan semoga kasus ini segera berakhir.
Diluar Ha Na berhasil menangkap Geun Bae. Ia meminta uangnya dikembalikan dan menyerahkan suplemen itu kembali. Geun Bae menolak permintaanya. Ha Na kesal karena Geun Bae berani sekali menipu seorang perwira polisi. Geun Bae tak merasa takut karena ia merasa berada di wilayah aman. Malah ia berbalik mengancam Ha Na yang akan mendapat masalah besar jika masih ada disana. Lalu ia pergi, tapi Ha Na segera menahannya dengan memiting leher Geun Bae.
Ia kembali mengancam Geun Bae bahwa malam ini ia tidak datang sendiri. Semua rekannya sudah bersiaga diluar.
Geun Bae kaget. "Polisi?"
"Ya, betul. Jika aku tak keluar dalam waktu 10 menit. Kau akan dibawa ke kantor polisi malam ini." ucap Ha Na yang membuat Geun Bae semakin ketakutan.
Perlahan tangan Ha Na meraih tas milik Geun Bae. Tapi Geun Bae segera menyadarinya. Mereka terlihat saling berebut. Ha Na kesal dan menakut-nakuti Geun Bae dengan borgol yang dibawanya. Geun Bae menjerit panik. Ia mendorong Ha Na sampai terjatuh menimpa seorang pria mabuk dan berlari kabur. Ha Na bangun dan segera mengejarnya.
Setelah itu Jin Hyuk muncul. "Semua agen, standby di posisi kalian masing-masing," perintahnya. "B2, sekarang aku bergerak mendekati target."
Joo Soo Young meminta maaf pada Mi Ja palsu karena ia tak datang untuk menghadiri pernikahannya. Ia merasa sedih melihat nasibnya menjadi seperti ini. Lalu ia mempersilahkannya minum.
Mi Ja palsu meneguk segelas bir sampai habis. Joo Soo Young terkejut melihat Mi Ja yang bisa minum karena seingatnya Mi Ja hanya minum air putih saja. Se Mi diam saja berusaha menutupi kesalahannya.
Di dalam van Joon Min dan Sin Gi Joon tak menduga mendapat kejutan ini. Se Mi melakukan kesalahan kecil yang malah bisa berakibat fatal.
Di luar Geun Bae berteriak panik dan memberitahu ada polisi pada bodyguard yang berjaga di pintu ruang pertemuan Joo Soo Young.
Sementara di dalam Joo Soo Young mulai mencurigai Mi Ja palsu. "Apakah kau menerima barang-barang yang kukirimkan padamu?"
Se Mi berusaha menyembunyikan kegugupannya dengan tersenyum."Ya, tentu saja. Terimakasih banyak."
Joo Soo Young terdiam kemudian ia kembali bersuara. "Barang-barang yang kukirimkan. Apa itu berguna?" tanyanya tajam. Se Mi kembali terdiam.
Sin Gi Joon yang melihat itu bingung kemana arah pembicaraan Joo Soo sebenarnya. Ia tak mengerti apa yang tengah dibicarakan olehnya. Ia tak mau membuang-buang waktu dan meminta persetujuan Joon Min untuk mengeceknya sekarang juga. Mereka memberitahu pada semua agen bahwa telah terjadi sesuatu yang ganjil di level 2 (tempat Se Mi).
Setelah diberitahu Geun Bae, anak buah Joo Soo Young segera melaporkan hal ini pada bosnya.
"Ada polisi. Sekarang mereka semua ada diluar."
Se Mi reflek menoleh ke arahnya.
Di dalam van Joon Min dan Sin Gi Joon yang tak pernah lepas dari layar monitor semakin terlihat cemas.
"Apa kita sudah ketahuan?" tanya Sin Gi Joon.
Joo Soo Min menanyai Se Mi. "Sepertinya kau membawa teman-temanmu?"
"Rupanya Young Sam tidak pandai menjaga rahasia," komentar Joo Soo Young.
Seorang pria yang tadi membawa Se Mi masuk mendekatinya. Ia mencabut kabel clip kamera di baju Se Mi.
Di dalam van Joon Min dan Sin Gi Joon benar-benar panik. Ia langsung melaporkan situasi darurat sekarang ini. Ekor kadal telah terputus, karena gambar Se Mi tiba-tiba menghilang.
"Code Blue. Code Blue..." teriaknya.
Jin Hyuk juga kaget mendengar bahwa mereka sudah ketahuan. Ia cepat-cepat pergi ketempat Se Mi.
Ha Na masih berusaha mencari Geun Bae yang kabur. Ia sangat kesal. Tiba-tiba ia melihat Jin Hyuk berjalan dengan tergesa-gesa dari arah depan. Tak mau mendapat masalah lagi, Ha Na langsung bersembunyi.
Jin Hyuk mengajak 2 orang agen yang tengah duduk. Mereka bertiga menuju tempat Ha Na baersembunyi. Ha Na panik. Ia berlari ke lorong dan masuk ke dalam sebuah ruangan. Saat ia menengok ternyata ia masuk ke ruangan Joo Soo Young. Semua orang memandanginya.
"Siapa kau?" tanya salah satu dari mereka. Ha Na terkejut. Ia memandangi mereka dan tak sengaja melihat seorang wanita (Se Mi) yang pingsan di sofa.
Jin Hyuk sampai di depan pintu ruangan itu. Ia mengambil pistolnya. Di dalam van Sin Gi Joon berteriak panik. "Leader Tim Go, apa yang kau coba lakukan?"
"Aku akan masuk ke dalam," jawab Jin Hyuk sambil mengacungkan pistolnya dan bersiap masuk.
Di dalam Ha Na salah tingkah. Ia tahu akan adanya bahaya. Ia tak mau terlibat dalam masalah itu dan memilih untuk pergi dari sana.
"Silahkan lanjutkan bisnis kalian?" serunya lalu membuka pintu. Tapi seorang bodyguard menahan pintu itu dan yang lain menarik jaket Ha Na.
Pria itu kaget saat melihat lencana di seragam Ha Na yang tersingkap.
"Polisi?" serunya. Ha Na juga kaget dan reflek menutupi lencana di bahunya.
Di luar Jin Hyuk mengambil resiko besar. Ia bilang akan bertanggung jawab akan hasilnya nanti.
"Ini bukan masalah mengambil tanggungjawab!" teriak Sin Gi Joon marah. "Jangan bertindak sendirian!"
Ha Na mengambil pistol di dalam tasnya dan mengacungkannya pada mereka semua. Mereka tak menduga Ha Na membawa pistol.
"Jangan bergerak!" teriak Ha Na gugup.
Mereka mulai ketakutan dan mengangkat tangan. Ha Na mendekat ke arah pintu. Ia membuka pintu tanpa mengalihkan penglihatannya. Tiba-tiba saja secara bersamaan dari arah belakang Jin Hyuk menerobos masuk. Akibatnya Ha Na terdorong kedepan dan ia berteriak dengan kencang.
Secara keseluruhan drama ini bagus. Walaupun baru nonton di episode awal, tapi aku udah langsung suka sama nie drama. Kalo pengen tontonan yang segar dan menghibur, drama ini pas banget. Dari episode awal aja aku udah dibikin ketawa ngakak sama ulah si troublemaker polisi Oh Ha Na. Apalagi liat aksi para agen rahasia bekerja dalam menjalankan misinya. Keren deh. Aku suka sama jenis drama action kayak gini.
Walaupun aktor cowoknya agak tua, tapi kadang lumayan cakep juga kok.Keliatan punya kharisma. And jangan sedih nggak bisa cuci mata liat cowok cakep. Tenang aja disini ada si kiyut Hyun Woo yang jadi agen Na Joon Mi. Nggak akan bosen deh buat melototin dia, hehe...
Penjual baju memuji Ha Na yang terlihat cocok dengan gaun yang dipilihnya. Ha Na dengan pedenya bilang bahwa ia memang selalu terlihat cantik memakai apapun. Penjual baju terlihat ilfil, tapi ia kembali merayu Ha Na agar bajunya jadi dibeli. Ia juga merayu Ha Na untuk membeli anting-anting yang diperlihatkannya. Sore ini Ha Na ada janji kencan dengan pacarnya.
Saat tengah mencoba anting-anting itu, tiba-tiba 3 orang preman datang. Preman itu minta jatah uang pada bibi penjual yang langsung pasang wajah ketakutan. Ha Na melihat preman-preman itu dengan kesal.
"Sudah waktunya untuk membayar, Ladies!" ucap sang Ketua Preman. Bibi penjual ragu-ragu untuk memberikan uang, tapi cepat-cepat menyerahkan uang saat preman itu menggertaknya.
"Tunggu sebentar!" Ha Na menahan preman itu yang hendak mengambil uang.
Ketua preman terlihat tak suka dan menanyakan siapa Ha Na. Mereka terlibat adu mulut. Ha Na terang-terangan menantang pria itu.
"Apa kau tahu siapa aku?" ucap Ha Na sambil memegang bahu ketua preman.
Preman yang lain mengejek Ha Na dengan bilang mereka sangat takut.
"Memangnya siapa kau?" tantang ketua preman.
Ha Na menghela nafas. Lalu ia membuka kancing jaketnya dan membuang jaketnya dengan gaya dramatis memperlihatkan seragam polisi yang dipakainya. Ia tersenyum sinis sambil berkacang pinggang. Para preman hanya bisa terbengong-bengong melihat kejutan tak terduga ini.
"Kau punya sesuatu yang ingin dikatakan?" tantang Ha Na.
Para preman mulai ketakutan dan salah tingkah. "Kau memiliki hari yang bagus." Mereka menunduk hormat pada Ha Na dan langsung kabur.
Ha Na mengambil jaketnya dan memakainya kembali. Ia bilang pada bibi penjual tak perlu takut lagi karena ada dia yang akan bertindak sebagai pelindung. Bibi penjual senang dan sebagai balas jasa ia memberikan potongan harga baju yang dibeli Ha Na dengan di diskon menjadi 50.000 won.
"Apa 50.000 won? Tak heran kau harus membayar cas. Hal ini saja aku tak tahu." ucap Ha Na sambil memasukkan baju yang hendak dibelinya ke dalam tas. Bibi penjual terlihat kesal, tapi akhirnya ia memberikan baju itu dengan gratis. Ha Na senang dan ia juga memberi sebotol minuman sebagai barter.
Ha Na mengganti seragamnya dengan pakaian yang baru dibelinya (maksudnya gratis) di dalam toilet. Ia merapikan dandanannya sebentar lalu pergi keluar.
Ha Na ada di sebuah restoran. Ia memainkan piano. Permainan pianonya terdengar sangat kacau, nggak tahu lagu apa yang tengah dimainkannya. Ha Na malah terlihat kayak orang kesetrum ( wkwkwk....). Manager restoran mendatangi tiap meja dan meminta maaf pada para pengunjung dengan mengatakan Ha Na sedang mempersiapkan acara yang special dan meminta pengertian mereka.
Seorang pelayan memberi Ha Na segelas air putih. Ha Na yang mulai nervous langsung meneguk air itu. Pelayan restoran memijatnya pundaknya agar ia rileks.
"Kau ulangtahun. Seharusnya kau menjadi bintang di pesta ini. Kau mempersiapkan semuanya sendirian. Keberanianmu layak mendapat pujian" ucap pelayan itu.
Ha Na masih nervous. Ia menoleh dan bertanya pada pelayan restoran. "Saat Man Soo datang, ingat untuk memberiku kode."
Pelayan restoran itu mengerti. Sepertinya ia teman Ha Na. Ia bilang ia juga menyukai pacar Ha Na setelah melihatnya di foto.
"Hari ini adalah hari ulangtahunku. Champagne dan kue-nya gratis, kan?" tanya Ha Na memastikan (Ya ampun, nih orang demen banget sama barang gratisan. Jadi inget Shin Mi). Pelayan restoran mengatakan semuanya beres dengan berbisik.
Pelayan restoran yang lain muncul dari arah pintu dan memberi kode bahwa orang yang ditunggu Ha Na sudah datang. Pelayan restoran teman Ha Na memberitahunya agar ia segera bersiap. Ha Na langsung memainkan piano lagi dan mulai bernyanyi. Suaranya juga sama kacaunya. Ha Na menyanyikan sebuah lagu lamaran.
Seorang pria masuk. Pria itu ternyata Go Jin Hyuk. Ia digiring ke meja yang sudah dipersiapkan. Ha Na menoleh dan kaget saat melihatnya. Ia langsung menghentikan permainan pianonya.
Jin Hyuk memandang Ha Na dan terlihat bingung apalagi ia diterangi dengan lampu sorot. Ha Na segera memberi kode pada temannya bahwa mereka salah orang. Teman Ha Na langsung menyuruh pelayan restoran membawa Jin Hyuk pindah meja.
Orang yang ditunggu Ha Na datang. Pelayan restoran mempersilahkan pacar Ha Na, Man Soo duduk. Ha Na kembali meneruskan lagu lamarannya. Bukannya senang atau terharu, Man Soo malah terlihat malu sambil melirik kanan kiri.
Ha Na mengakhiri lagunya dengan: Maukah aku menikahiku? Pengunjung restoran bertepuk tangan untuknya.
Ha Na memandang pacarnya.
“Man Soo, kau pasti terkejut kan? Aku menyiapkan kejutan ini untukmu.” ucap Ha Na dengan malu-malu. Kemudian ia menghampiri meja pacarnya. Ha Na mengambil kotak cincin di atas meja dan menyerahkannya pada Man Soo.
“Maukah kau menikahiku?” lamarnya.
Man Soo hanya diam saja memandang Ha Na. Kemudian ia berkata. “Aku tidak bisa menikah denganmu. Maaf." ucap Man Soo.
Ha Na kaget. Ia tak menduga Man Soo akan mengatakan hal ini padanya.
Para pelayan restoran memberi privacy bagi Ha Na untuk berbicara berdua dengan Man Soo. Dengan tega Man Soo bilang bahwa ia tak melihat masa depan dalam hubungannya bersama Ha Na. Menurutnya Ha Na mempunyai banyak masalah terutama ibu Ha Na yang juga selalu terlibat dalam masalah. Ia merasa lelah dan takut lama-kelamaan akan membenci Ha Na.
Sebelum pergi Man Soo memberi sebuah amplop berisi uang. Ia tahu watak Ha Na yang sangat tergila-gila sama uang. Ia mengucapkan selamat ulangtahun lalu pergi meninggalkan Ha Na yang tampak syok. Ha Na memanggil teman pelayan restoran dan menanyakan apakah minuman dan makanan itu masih gratis. Temannya bilang iya. Ha Na langsung menyambar botol champagne dan menuangkan ke dalam gelas sampai penuh dan langsung meneguk minuman itu sampai habis.
Ha Na keluar dari toilet sambil memegangi kepalanya yang pusing. Ia merasa mulai mabuk dan berjalan agak sempoyongan. Ia mengernyit saat melihat seorang petugas servis ada di dalam toliet sedang memasang sesuatu di pohon yang ada dipojok ruang toilet.
Ternyata petugas itu Jin Hyuk. Ia menoleh dan langsung memberesi peralatannya dan hendak pergi. Gerak-geriknya membuat Ha Na curiga. Ha Na memeriksa pohon itu dan terkejut saat melihat sesuatu disana. Ia segera menghampiri Jin Hyuk.
"Apa yang barusan kau lakukan?" tanyanya.
Jin Hyuk mengatakan baru saja memasang lampu bohlam. Ha Na tak percaya. Ia menggerakan tangannya menyuruh Jin Hyuk mendekat. Jin Hyuk nurut dan mendekat.
Ha Na langsung melumpuhkannya dengan memiting tangannya ke belakang dan berhasil menyudutkannya ke dinding. Ia memperlihatkan sebuah kamera mini pada Jin Hyuk. Ia menduga Jin Hyuk memasang kamera tersembunyi untuk mengintip para wanita yang masuk ke toilet. Ha Na senang akhirnya ia bisa mendapat kasus besar secara tak sengaja. Akhir-akhir ini kinerjanya di kepolisian menurun bahkan Kepala Polisi sudah menutup mata terhadapnya. Ia tak mungkin menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
Ha Na terus menyudutkan Jin Hyuk agar mengaku. Namun Jin Hyuk berusaha mengelak. Ia mengatakan bahwa dirinya sedang melakukan operasi rahasia. Sekarang ini ia tengah menyamar. Ia juga memberitahu bahwa sebenarnya ia seorang pegawai sipil. Ha Na tak percaya begitu saja.
"Polisi?" tanyanya. "Dimana ID Card-mu?"
Sayangnya Jin Hyuk tak bisa memperlihatkan ID Cardnya yang tertinggal di mobil. Ia meminta Ha Na melepaskannya dulu dan memberikan kameranya kembali. Ha Na semakin kesal. Ia memukul kepala Jin Hyuk.
"Beraninya kau mengaku sebagai polisi?" sembur Ha Na. Ia hendak memukul lagi, tapi Jin Hyuk berhasil membebaskan diri dan langsung memelintir tangan Ha Na. Ha Na kaget dan terdorong ke belakang hendak jatuh. Reflek ia menarik baju Jin Hyuk yang malah ikut terdorong sehingga kepala mereka saling berbenturan. Mereka jatuh. Ha Na menjerit kesakitan sambil memegangi wajahnya yang sakit. Jin Hyuk segera memberesi kotak perkakasnya dan langsung kabur.
Di luar Jin Hyuk buru-buru mencopot seragamnya dan berlari menghindari kejaran Ha Na. Ha Na mencopot sepatu hak tingginya dan mengejarnya sambil meneriakinya. Jin Hyuk kelabakan dan terus berlari dengan panik hingga ia menabrak pelayan restoran dan memecahkan piring.
Wajahnya berlumuran saos dari makanan yang terjatuh. Ia mengumpat kesal. Ha Na mendekat dan langsung melayangkan tinjunya. Jin Hyuk pingsan seketika. Seorang pria berjas putih yang ikut terjatuh ketakutan melihat itu dan langsung pergi menyelamatkan diri.
Ternyata petugas itu Jin Hyuk. Ia menoleh dan langsung memberesi peralatannya dan hendak pergi. Gerak-geriknya membuat Ha Na curiga. Ha Na memeriksa pohon itu dan terkejut saat melihat sesuatu disana. Ia segera menghampiri Jin Hyuk.
"Apa yang barusan kau lakukan?" tanyanya.
Jin Hyuk mengatakan baru saja memasang lampu bohlam. Ha Na tak percaya. Ia menggerakan tangannya menyuruh Jin Hyuk mendekat. Jin Hyuk nurut dan mendekat.
Ha Na langsung melumpuhkannya dengan memiting tangannya ke belakang dan berhasil menyudutkannya ke dinding. Ia memperlihatkan sebuah kamera mini pada Jin Hyuk. Ia menduga Jin Hyuk memasang kamera tersembunyi untuk mengintip para wanita yang masuk ke toilet. Ha Na senang akhirnya ia bisa mendapat kasus besar secara tak sengaja. Akhir-akhir ini kinerjanya di kepolisian menurun bahkan Kepala Polisi sudah menutup mata terhadapnya. Ia tak mungkin menyia-nyiakan kesempatan emas ini.
Ha Na terus menyudutkan Jin Hyuk agar mengaku. Namun Jin Hyuk berusaha mengelak. Ia mengatakan bahwa dirinya sedang melakukan operasi rahasia. Sekarang ini ia tengah menyamar. Ia juga memberitahu bahwa sebenarnya ia seorang pegawai sipil. Ha Na tak percaya begitu saja.
"Polisi?" tanyanya. "Dimana ID Card-mu?"
Sayangnya Jin Hyuk tak bisa memperlihatkan ID Cardnya yang tertinggal di mobil. Ia meminta Ha Na melepaskannya dulu dan memberikan kameranya kembali. Ha Na semakin kesal. Ia memukul kepala Jin Hyuk.
"Beraninya kau mengaku sebagai polisi?" sembur Ha Na. Ia hendak memukul lagi, tapi Jin Hyuk berhasil membebaskan diri dan langsung memelintir tangan Ha Na. Ha Na kaget dan terdorong ke belakang hendak jatuh. Reflek ia menarik baju Jin Hyuk yang malah ikut terdorong sehingga kepala mereka saling berbenturan. Mereka jatuh. Ha Na menjerit kesakitan sambil memegangi wajahnya yang sakit. Jin Hyuk segera memberesi kotak perkakasnya dan langsung kabur.
Di luar Jin Hyuk buru-buru mencopot seragamnya dan berlari menghindari kejaran Ha Na. Ha Na mencopot sepatu hak tingginya dan mengejarnya sambil meneriakinya. Jin Hyuk kelabakan dan terus berlari dengan panik hingga ia menabrak pelayan restoran dan memecahkan piring.
Wajahnya berlumuran saos dari makanan yang terjatuh. Ia mengumpat kesal. Ha Na mendekat dan langsung melayangkan tinjunya. Jin Hyuk pingsan seketika. Seorang pria berjas putih yang ikut terjatuh ketakutan melihat itu dan langsung pergi menyelamatkan diri.
Mereka di bawa ke kantor polisi. Petugas kepolisian tampak kewalahan membawa masuk Ha Na yang sudah mabuk. Polisi yang satu lagi yang sedang memegangi Jin Hyuk menyuruhnya membantu mengangkat Ha Na. Mereka bertiga bergandengan membawa Ha Na masuk ke dalam.
Ha Na yang tengah mabuk benar-benar menyusahkan. Ia terus ngelantur dan berjalan sempoyongan. Mereka bertiga sampai kewalahan. Apalagi Ha Na sempat berontak dan minta dilepaskan (wkwkwk...lucu banget liat mereka). Nggak itu aja Ha Na bahkan muntah di baju Jin Hyuk (yeaaak…).
15 Maret 2010, 10:24
Kembali ke ruang interogasi.
Ha Na terlihat malu karena ia memuntahi Jin Hyuk. Ia kembali curhat mengenai masalahnya lalu menunduk lesu.
Di luar Sin Gi Joon terlihat kesal. Ia bertanya pada Joon Mi, apa mereka bisa mempercayai ucapan Ha Na setelah melihat catatan Ha Na yang banyak menerima suap.
"Mengapa kau membawaku kesini?" tanya Ha Na.
"Kau menghalangi penyelidikan NIS (National Intelligence Security)." Jin Hyuk memberitahu kesalahan Ha Na. "Jika kau ditemukan sengaja bersekongkol dengan sindikat kriminal itu tadi malam untuk menghalangi penyelidikan kami, kau akan dikenakan tindakan disipliner," ancam Jin Hyuk.
Kemudian Jin Hyuk mulai menjabarkan semua kesalahan Ha Na dimasa lalu. Ha Na pernah kedapatan membocorkan informasi rahasia kepada pihak lain. Ia juga pernah mendapat warning karena tak mengembalikan barang-barang sitaan. Dan kali ini ia menggagalkan investigasi NIS dengan berteriak keras bahwa banyak polisi restoran sehingga tersangka berhasil kabur. Jin Hyuk memaksa Ha Na berkata jujur untuk menceritakan bagaimana dirinya tahu tentang investigasi yang tengah dikejakan NIS. Ha Na mulai bercerita waktu pertama kali melihat Jin Hyuk, ia menilainya sebagai laki-laki brengsek. Ia menduga Jin Hyuk seorang psiko yang sedang mengambil video di toilet wanita. Jadi karena ia seorang polwan, maka ia harus secepatnya bertindak. Jin Hyuk tak begitu saja percaya cerita Ha Na. Ia malah mengancam akan memanggil pacar Ha Na untuk diinterogasi juga.
"Kau akan memanggil pria yang sudah mencampakanku kemarin untuk diinterogasi bersamaku?" tanya Ha Na kaget.
"Kami akan melakukannya jika ini diperlukan dalam penyelidikan," jawab Jin Hyuk.
"Ini bodoh. Lebih baik kau membunuhku saja!" ucap Ha Na lalu tanpa diduga membentur-benturkan kepalanya ke meja. "Bunuh aku. Bunuh aku," serunya histeris.
Jin Hyuk terkejut dan tampak kebingungan (wkwkwk...)
Ha Na terlihat malu karena ia memuntahi Jin Hyuk. Ia kembali curhat mengenai masalahnya lalu menunduk lesu.
Di luar Sin Gi Joon terlihat kesal. Ia bertanya pada Joon Mi, apa mereka bisa mempercayai ucapan Ha Na setelah melihat catatan Ha Na yang banyak menerima suap.
"Mengapa kau membawaku kesini?" tanya Ha Na.
"Kau menghalangi penyelidikan NIS (National Intelligence Security)." Jin Hyuk memberitahu kesalahan Ha Na. "Jika kau ditemukan sengaja bersekongkol dengan sindikat kriminal itu tadi malam untuk menghalangi penyelidikan kami, kau akan dikenakan tindakan disipliner," ancam Jin Hyuk.
Kemudian Jin Hyuk mulai menjabarkan semua kesalahan Ha Na dimasa lalu. Ha Na pernah kedapatan membocorkan informasi rahasia kepada pihak lain. Ia juga pernah mendapat warning karena tak mengembalikan barang-barang sitaan. Dan kali ini ia menggagalkan investigasi NIS dengan berteriak keras bahwa banyak polisi restoran sehingga tersangka berhasil kabur. Jin Hyuk memaksa Ha Na berkata jujur untuk menceritakan bagaimana dirinya tahu tentang investigasi yang tengah dikejakan NIS. Ha Na mulai bercerita waktu pertama kali melihat Jin Hyuk, ia menilainya sebagai laki-laki brengsek. Ia menduga Jin Hyuk seorang psiko yang sedang mengambil video di toilet wanita. Jadi karena ia seorang polwan, maka ia harus secepatnya bertindak. Jin Hyuk tak begitu saja percaya cerita Ha Na. Ia malah mengancam akan memanggil pacar Ha Na untuk diinterogasi juga.
"Kau akan memanggil pria yang sudah mencampakanku kemarin untuk diinterogasi bersamaku?" tanya Ha Na kaget.
"Kami akan melakukannya jika ini diperlukan dalam penyelidikan," jawab Jin Hyuk.
"Ini bodoh. Lebih baik kau membunuhku saja!" ucap Ha Na lalu tanpa diduga membentur-benturkan kepalanya ke meja. "Bunuh aku. Bunuh aku," serunya histeris.
Jin Hyuk terkejut dan tampak kebingungan (wkwkwk...)
Di luar Sin Gi Joon bertanya mengenai penyelidikan Ha Na. Joon Min tengah bersama Park Se Mi yang sedang memeriksa rekaman ponsel Ha Na di komputer. Se Mi memberitahu bahwa Ha Na tak ada hubunganya dengan Lee Young Sam. Ji Hyuk keluar dari ruangan dan menghampiri mereka.
"Kau berhasil menemukan sesuatu?" tanyanya.
Sin Gi Joon berkomentar bahwa ini murni gangguan saat penyelidikan. Ia menyuruh memanggil polisi dan menutup kasus ini. Hal ini akan mempermalukan diri sendiri jika meneruskan kasus ini. Ia meminta mereka memulai dari awal lagi.
Ha Na masuk kerja. Ia mengintip di teralis jendela tak berani masuk. Seseorang dari arah belakang memanggilnya. Ha Na terkejut. Pria itu adalah bosnya, Kepala Polisi Han Dae Soo. Tentu saja berita Ha Na yang mengacaukan penyelidikan NIS sudah diketahui oleh bosnya. Ia mengomeli Ha Na yang tak mengangkat teleponnya. Ha Na ketakutan akan dipecat. Ia bersikap sangat ramah untuk mengambil hati bosnya.
Sin Gi Joon berkomentar bahwa ini murni gangguan saat penyelidikan. Ia menyuruh memanggil polisi dan menutup kasus ini. Hal ini akan mempermalukan diri sendiri jika meneruskan kasus ini. Ia meminta mereka memulai dari awal lagi.
Ha Na masuk kerja. Ia mengintip di teralis jendela tak berani masuk. Seseorang dari arah belakang memanggilnya. Ha Na terkejut. Pria itu adalah bosnya, Kepala Polisi Han Dae Soo. Tentu saja berita Ha Na yang mengacaukan penyelidikan NIS sudah diketahui oleh bosnya. Ia mengomeli Ha Na yang tak mengangkat teleponnya. Ha Na ketakutan akan dipecat. Ia bersikap sangat ramah untuk mengambil hati bosnya.
Ha Na pulang kerja. Ia masuk rumah dan melihat ibunya tengah bermain hula hoop. Ibunya terlihat khawatir saat melihat lebam di bawah mata putrinya. Ha Na hanya mengatakan bahwa ia tersandung dan jatuh. Ibunya malah berfikir bahwa Man Soo telah melakukan kekerasan padanya. Ha Na bilang bukan, ia mendapatkannya di tempat kerja.
Ha Na menasehati ibunya agar jangan makan terlalu banyak nanti dietnya akan sia-sia. Ibunya kesal karena ia cuma makan mentimun. Ha Na bilang bahwa ibunya akan gemuk hanya dengan memakan apapaun. Dari dalam rumah keluar seorang wanita yang marah karena mendengar pertengkaran mereka. Ia merasa terganggu. Bibi itu menyewa kamar di rumah Ha Na. Lalu ia meminta Ha Na memperbaiki wallpaper karena tempat tinggal mereka sudah seperti gudang.
Ibunya kesal pada bibi itu dan mereka terlibat adu mulut. Ha Na cepat-cepat menengahi dan berjanji akan memperbaiki wallpapernya. Lalu Ha Na membawa ibunya masuk kedalam. Ia meminta ibunya bersabar sebentar saja sampai mereka pindah ke apartemen baru.
Ha Na menasehati ibunya agar jangan makan terlalu banyak nanti dietnya akan sia-sia. Ibunya kesal karena ia cuma makan mentimun. Ha Na bilang bahwa ibunya akan gemuk hanya dengan memakan apapaun. Dari dalam rumah keluar seorang wanita yang marah karena mendengar pertengkaran mereka. Ia merasa terganggu. Bibi itu menyewa kamar di rumah Ha Na. Lalu ia meminta Ha Na memperbaiki wallpaper karena tempat tinggal mereka sudah seperti gudang.
Ibunya kesal pada bibi itu dan mereka terlibat adu mulut. Ha Na cepat-cepat menengahi dan berjanji akan memperbaiki wallpapernya. Lalu Ha Na membawa ibunya masuk kedalam. Ia meminta ibunya bersabar sebentar saja sampai mereka pindah ke apartemen baru.
NIS meeting. Joon Min memimpin rapat. Sebuah layar besar transparan menampilkan setiap informasi yang dilaporkannya (keren deh).
"Han Jung Pil. Seorang bandar narkoba yang aktif di Busan. Setelah operasi pengiriman mereka gagal pada tanggal 14 Maret. Kami pergi menyamar dan membuntuti Han Jung Pil. Dia membawa tas ketika pergi. Tapi setelah ia keluar, tasnya telah berganti."
"Mereka melakukan transaksi narkoba di dalam pemandian umum," Jin Hyuk menyimpulkan.
"Di dalam pemandian umum tidak ada CCTV. Itu mungkin alasannya," Se Mi ikut bicara.
"Han Jung Pil. Seorang bandar narkoba yang aktif di Busan. Setelah operasi pengiriman mereka gagal pada tanggal 14 Maret. Kami pergi menyamar dan membuntuti Han Jung Pil. Dia membawa tas ketika pergi. Tapi setelah ia keluar, tasnya telah berganti."
"Mereka melakukan transaksi narkoba di dalam pemandian umum," Jin Hyuk menyimpulkan.
"Di dalam pemandian umum tidak ada CCTV. Itu mungkin alasannya," Se Mi ikut bicara.
"Masalahnya dengan siapa ia berurusan?" ucap Joon Min. "Dalam jangka waktu itu, kita telah memeriksa daftar orang-orang yang masuk dan meninggalkan tempat itu." Lalu ia menunjukkan gambar orang-orang tersebut.
"Lee Young Sam," seru Jin Hyuk.
"Bingo," sahut Joon Min. "Ini adalah gambar dari tangan kanan Joo Soo Young, Lee Young Sam. Dia terlihat memasuki pemandian umum."
"Berapa kapasitas isi tasnya?" tanya Jin Hyuk.
Joon Min mengambil perumpaman dengan uang kertas. Dalam 10 ribu won, tas itu dapat menahan sekitar 30 juta won. Dalam 50 ribu won, tas itu dapat mengangkut sekitar 150 juta won.
"Berapa kapasitas maksimal untuk membawa narkoba?" tanya Jin Hyuk lagi.
"2 kg."
Jin Hyuk mengomentari 2 kg narkoba itu dapat diberikan pada 10 ribu orang untuk dikonsumsi. Lalu ia menanyakan kapan transaksi ini akan berlangsung. Joon Min memberitahu pagi ini. Itu berarti narkoba itu masih ada di tangan Han Jung Pil. Jin Hyuk segera mengambil tindakan dengan memerintahkan Joon Min untuk menerjunkan petugas penyamaran membuntuti Han Jung Pil dengan ketat.
Jin Hyuk bangkit dan menyuruh anggota NIS juga menagkap Lee Young Sam. Lalu ia menanyakan keberadaan pria itu pada Se Mi. Semi agak sedikit ragu untuk memberitahunya.
Ternyata Lee Young Sam sedang mengadakan upacara pernikahannya di outdoor. Lee Young Sam mengucapkan sumpahnya menikahi Jang Mi Ja di depan Pendeta. Setelah Pendeta menyatakan resmi menjadi sepasang suami istri, mereka berjalan di atas karpet di depan para tamu undangan dengan diiringi alunan piano. Para tamu bertepuk tangan untuk pasangan pengantin itu dan beberapa juru kamera mengabadikan momen indah itu.
Seseorang melangkah diatas karpet menghampiri kedua mempelai. Jin Hyuk menghadang mereka. Tepuk tangan para tamu langsung berhenti diganti dengan pandangan bertanya-tanya. Para Bodyguard Lee Young Sam segera berjaga-jaga. Lee Young Sam mengira Jin Hyuk adalah pria lain dari istrinya. Dan tentu saja dugaannya itu salah. Lalu ia mengira Jin Hyuk seorang lintah darat dan menanyakan ia suruhan siapa. Jin Hyuk tak mau berbasa-basi. Ia menunjukkan lencananya.
"Kau tak bisa menangkap seseorang tanpa bukti," ucap Lee Young Sam.
"Kau mengenal Han Jung Pil, kan?" tanya Jin Hyuk. "Orang yang kau temui di pemandian umum. Han Jung Pil sudah melanggar hukum. Terkait kepemilikan narkoba. Dan telah ditangkap."
Lee Young Sam malah tertawa. "Han Jung Pil sudah ditangkap? Aku heran belum melihatnya." Lalu tiba-tiba memeluk istrinya.
"Lee Young Sam," seru Jin Hyuk.
"Bingo," sahut Joon Min. "Ini adalah gambar dari tangan kanan Joo Soo Young, Lee Young Sam. Dia terlihat memasuki pemandian umum."
"Berapa kapasitas isi tasnya?" tanya Jin Hyuk.
Joon Min mengambil perumpaman dengan uang kertas. Dalam 10 ribu won, tas itu dapat menahan sekitar 30 juta won. Dalam 50 ribu won, tas itu dapat mengangkut sekitar 150 juta won.
"Berapa kapasitas maksimal untuk membawa narkoba?" tanya Jin Hyuk lagi.
"2 kg."
Jin Hyuk mengomentari 2 kg narkoba itu dapat diberikan pada 10 ribu orang untuk dikonsumsi. Lalu ia menanyakan kapan transaksi ini akan berlangsung. Joon Min memberitahu pagi ini. Itu berarti narkoba itu masih ada di tangan Han Jung Pil. Jin Hyuk segera mengambil tindakan dengan memerintahkan Joon Min untuk menerjunkan petugas penyamaran membuntuti Han Jung Pil dengan ketat.
Jin Hyuk bangkit dan menyuruh anggota NIS juga menagkap Lee Young Sam. Lalu ia menanyakan keberadaan pria itu pada Se Mi. Semi agak sedikit ragu untuk memberitahunya.
Ternyata Lee Young Sam sedang mengadakan upacara pernikahannya di outdoor. Lee Young Sam mengucapkan sumpahnya menikahi Jang Mi Ja di depan Pendeta. Setelah Pendeta menyatakan resmi menjadi sepasang suami istri, mereka berjalan di atas karpet di depan para tamu undangan dengan diiringi alunan piano. Para tamu bertepuk tangan untuk pasangan pengantin itu dan beberapa juru kamera mengabadikan momen indah itu.
Seseorang melangkah diatas karpet menghampiri kedua mempelai. Jin Hyuk menghadang mereka. Tepuk tangan para tamu langsung berhenti diganti dengan pandangan bertanya-tanya. Para Bodyguard Lee Young Sam segera berjaga-jaga. Lee Young Sam mengira Jin Hyuk adalah pria lain dari istrinya. Dan tentu saja dugaannya itu salah. Lalu ia mengira Jin Hyuk seorang lintah darat dan menanyakan ia suruhan siapa. Jin Hyuk tak mau berbasa-basi. Ia menunjukkan lencananya.
"Kau tak bisa menangkap seseorang tanpa bukti," ucap Lee Young Sam.
"Kau mengenal Han Jung Pil, kan?" tanya Jin Hyuk. "Orang yang kau temui di pemandian umum. Han Jung Pil sudah melanggar hukum. Terkait kepemilikan narkoba. Dan telah ditangkap."
Lee Young Sam malah tertawa. "Han Jung Pil sudah ditangkap? Aku heran belum melihatnya." Lalu tiba-tiba memeluk istrinya.
Ji Hyuk menengadahkan tangannya ke atas. Mengira turun hujan.
Sedetik kemudian saat ia lengah, Lee Young Sam mendorong istrinya ke arahnya dan langsung kabur. Ji Hyuk reflek menjatuhkan wanita itu dan berlari mengejarnya.
Suasana di dalam pesta menjadi ricuh. Semua orang berteriak panik. Jin Hyuk mengejar pria itu dan langsung di halangi oleh beberapa bodyguard. Beberapa anggota NIS yang ternyata menyamar sebagai pelayan dan tamu undangan segera bertindak dengan melumpuhkan para bodyguard yang mencoba menghalangi Jin Hyuk.
"Lee Young Sam.” Jin Hyuk berteriak ditengah kekacauan yang terjadi. Pria itu menoleh saat namanya dipanggil. Ia langsung berusaha kabur lagi ke arah gedung. Ji Hyuk kembali mengejarnya (musiknya keren kayak aksi James Bond lagi ngejar musuhnya, hehe…).
Ji Hyuk berhasil mendapatkan Lee Young Sam dan langsung memiting lengannya.
Sedetik kemudian saat ia lengah, Lee Young Sam mendorong istrinya ke arahnya dan langsung kabur. Ji Hyuk reflek menjatuhkan wanita itu dan berlari mengejarnya.
Suasana di dalam pesta menjadi ricuh. Semua orang berteriak panik. Jin Hyuk mengejar pria itu dan langsung di halangi oleh beberapa bodyguard. Beberapa anggota NIS yang ternyata menyamar sebagai pelayan dan tamu undangan segera bertindak dengan melumpuhkan para bodyguard yang mencoba menghalangi Jin Hyuk.
"Lee Young Sam.” Jin Hyuk berteriak ditengah kekacauan yang terjadi. Pria itu menoleh saat namanya dipanggil. Ia langsung berusaha kabur lagi ke arah gedung. Ji Hyuk kembali mengejarnya (musiknya keren kayak aksi James Bond lagi ngejar musuhnya, hehe…).
Ji Hyuk berhasil mendapatkan Lee Young Sam dan langsung memiting lengannya.
Lee Young Sam diamankan dan digiring masuk ke mobil polisi. Jang Mi Ja menghampirinya. Ji Hyuk.
"Ah...kau tak usah mengucapkan terimakasih padaku," ucap Jin Hyuk pede. Wanita itu cuma bisa melongo.
Di kantornya Ha Na berbicara dengan rekannya Petugas Choi Chul Min. Ia memprotes karena diskors dari pekerjaannya selama 3 minggu. Ha Na masih belum terima karena ia menganggap perbuatannya tidak salah. Ia mengira Jin Hyuk sedang melakukan suatu kejahatan.
Chul Min sampai membuka buku undang-undang dan membacakannya untuk Ha Na.
"Jika anda berada dalam penyelidikan departemen lain. Anda akan diberhentikan untuk sementara waktu sampai menunggu laporan akhir. Itu prosedurnya."
Ha Na teringat gajinya dan langsung menanyakan hal itu. Chul Min memberitahu Ha Na tidak akan mendapatkan apa-apa. Ha Na hanya akan mendapatkan pekerjaannya kembali setelah 3 minggu.
Ha Na keluar dari kantornya dengan lemas. Ia mengumpat kesal dan menyalahkan NIS sebagai biang kerok dari kesialannya.
Ji Hyuk masuk ke ruang interogasi. Lee Young Sam sudah duduk disana. Dia mengatakan usaha Jin Hyuk akan sia-sia untuk memaksanya bicara.
"Aku tak akan membuatmu berbicara," ucap Jin Hyuk tenang. Ia malah memperlihatkan sebuah foto seorang tahanan pada Lee Young Sam.
"Kau mengenal orang ini, kan?" tanyanya.
"Dia tampak familiar," komentar Lee Young Sam. "Tapi aku tak yakin mengenalnya dengan baik,"
"Min Ji Seok. Tangan kanan Joo Soo Young yang ditangkap 3 tahun lalu berkat kau," beritahu Jin Hyuk. "Kau berhasil menyingkirkan pesaing terberatmu kemudian menjadi tangan kanan Joo Soo Young. Apa kau senang?"
Lee Young Sam pura-pura tak mengerti. Ia malah sengaja lupa siapa orang yang tengah dibicarakan oleh Jin Hyuk.
"Apa kau benar-benar tak mengenalnya?" tanya Jin Hyuk. Lee Young Sam bilang ia tak punya alasan untuk berbohong.
Jin Hyuk menyerah. Ia tahu tak mungkin bisa memaksa Lee Young Sam bicara lebih banyak lagi.
"Baiklah. Aku pergi. Investigasi ini sampai disini saja." ucapnya seraya berdiri. "Lee Young Sam. Kau akan dikirim ke Penjara Cheong Ju."
Lee Young Sam mulai panik dan terlihat ketakutan. Ia menahan Jin Hyuk yang hendak pergi. Ia takut satu sel dengan Ji Seok yang pasti sangat dendam padanya.
"Tunggu, Pak. Aku akan mengatakan semuanya padamu." ucaapnya kemudian
Jin Hyuk tersenyum. Ancamannya ternyata ampuh juga.
Di luar seperti biasa ada yang memantau jalannya interogasi itu. Deputi Sin Gi Joon dan Joon Min serta seorang pria yang tengah duduk santai sambil menikmati junk food (belum tahu namanya, tapi familiar sama nie orang. mukanya keliatan ngeselin, hehe...).
"Aish...dia tertangkap begitu saja," komentarnya.
"2 menit 30,7 detik. Ini rekor lainnya," seru Joon Min.
"Ya, perangkap yang tak dapat bertahan lama," pria itu masih memberi komentarnya.
Sin Gi Jong terlihat kesal padanya. Ia merebut kentang goreng dari tangannya. Lalu mulai mengomel.
"Ini makan siang kami," ketusnya. "Menurutmu ini tempat apa sehingga kau bisa datang begitu saja? Kau sedang memata-matai proses interogasi departemen lain?"
Pria itu menurunkan kakinya dari atas meja. "Kau sekarang sedang meniru Go Jin Hyuk," serunya. "Mengapa kau mengatakan semua itu padaku tiba-tiba?"
"Apa?" seru Sin Gi Joon.
"Hanya Leader Tim Go yang berbicara tentang mata-mata di departemen kita," Joon Min ikut nimbrung.
Pembicaraan terhenti karena Jin Hyuk masuk ke ruangan mereka. Sin Gi Joon berusaha menutupi meja yang berantakan oleh makanan. Tapi Ji Hyuk sudah melihatnya. Kemudian ia menoleh pada kertas yang tertempel di dinding. Kertas peringatan dilarang membawa makanan.
"Itu sebabnya kami tak membelikan bagian untukmu?" Joon Min buru-buru bersuara. Sin Gi Joon membenarkan."Aku tak akan membuatmu berbicara," ucap Jin Hyuk tenang. Ia malah memperlihatkan sebuah foto seorang tahanan pada Lee Young Sam.
"Kau mengenal orang ini, kan?" tanyanya.
"Dia tampak familiar," komentar Lee Young Sam. "Tapi aku tak yakin mengenalnya dengan baik,"
"Min Ji Seok. Tangan kanan Joo Soo Young yang ditangkap 3 tahun lalu berkat kau," beritahu Jin Hyuk. "Kau berhasil menyingkirkan pesaing terberatmu kemudian menjadi tangan kanan Joo Soo Young. Apa kau senang?"
Lee Young Sam pura-pura tak mengerti. Ia malah sengaja lupa siapa orang yang tengah dibicarakan oleh Jin Hyuk.
"Apa kau benar-benar tak mengenalnya?" tanya Jin Hyuk. Lee Young Sam bilang ia tak punya alasan untuk berbohong.
Jin Hyuk menyerah. Ia tahu tak mungkin bisa memaksa Lee Young Sam bicara lebih banyak lagi.
"Baiklah. Aku pergi. Investigasi ini sampai disini saja." ucapnya seraya berdiri. "Lee Young Sam. Kau akan dikirim ke Penjara Cheong Ju."
Lee Young Sam mulai panik dan terlihat ketakutan. Ia menahan Jin Hyuk yang hendak pergi. Ia takut satu sel dengan Ji Seok yang pasti sangat dendam padanya.
"Tunggu, Pak. Aku akan mengatakan semuanya padamu." ucaapnya kemudian
Jin Hyuk tersenyum. Ancamannya ternyata ampuh juga.
Di luar seperti biasa ada yang memantau jalannya interogasi itu. Deputi Sin Gi Joon dan Joon Min serta seorang pria yang tengah duduk santai sambil menikmati junk food (belum tahu namanya, tapi familiar sama nie orang. mukanya keliatan ngeselin, hehe...).
"Aish...dia tertangkap begitu saja," komentarnya.
"2 menit 30,7 detik. Ini rekor lainnya," seru Joon Min.
"Ya, perangkap yang tak dapat bertahan lama," pria itu masih memberi komentarnya.
Sin Gi Jong terlihat kesal padanya. Ia merebut kentang goreng dari tangannya. Lalu mulai mengomel.
"Ini makan siang kami," ketusnya. "Menurutmu ini tempat apa sehingga kau bisa datang begitu saja? Kau sedang memata-matai proses interogasi departemen lain?"
Pria itu menurunkan kakinya dari atas meja. "Kau sekarang sedang meniru Go Jin Hyuk," serunya. "Mengapa kau mengatakan semua itu padaku tiba-tiba?"
"Apa?" seru Sin Gi Joon.
"Hanya Leader Tim Go yang berbicara tentang mata-mata di departemen kita," Joon Min ikut nimbrung.
Pembicaraan terhenti karena Jin Hyuk masuk ke ruangan mereka. Sin Gi Joon berusaha menutupi meja yang berantakan oleh makanan. Tapi Ji Hyuk sudah melihatnya. Kemudian ia menoleh pada kertas yang tertempel di dinding. Kertas peringatan dilarang membawa makanan.
Jin Hyuk melihat pria itu dan menanyainya mengapa dia ada disana. Tanpa rasa bersalah pria itu malah mengatakan sedang memakan kentang goreng.
Jin Hyuk terlihat kesal. Joon Min segera memberesi makanan yang berserakan di atas meja. Lalu pria itu berpamitan dan pergi.
Deputi Sin Gi Joon memberitahu alasan pria itu datang. "Mengkonfirmasikan apa yang Lee Young Sam katakan dengan Joon Min," ucapnya.
Kemudian ia meminta Jin Hyuk segera mulai menyusun rencana strategi selanjutnya. Lalu ia keluar disusul oleh Joon Min. Jin Hyuk melihat makanan yang masih berceceran diatas meja. Ia membersihkannya dan membuangnya ke tempat sampah.
Ha Na datang ke bank guna mengurus masalah pinjaman uang untuk membeli apartemen baru. Ternyata Man Soo juga bekerja di bank itu. Ia tampak ketakutan saat melihat Ha Na.
Ha Na menghadap customer service di sebelah Man Soo. Ia mengeluarkan jurus andalannya dengan merayu wanita itu dengan mengatakan bahwa wanita itu terlihat cantik dan langsing. Tak lupa ia menawarkan minuman kesehatan (minuman yang ia kasih pada bibi penjual di pasar). Wanita itu tak terpengaruh. Ia mengatakan bahwa permohonan pinjaman untuk apartemennya telah ditarik karena Ha Na tak mempunyai deposit tetap.
Ha Na masih pantang menyerah. Ia beralasan ekonomi sekarang ini sedang ketat. Jadi ia kesulitan untuk mentransfer dana. Wanita itu tahu hal itu adalah alasan yang dibuat-buat. Ia bilang Ha Na selalu menghindari teleponnya. Ha Na tak kehabisan akal. Ia bilang bahwa ia bekerja dalam 3 shift di kantornya. Ia juga menunjukkan bahwa ia seorang polisi. Jadi tak perlu meragukan kredibilitasnya. Wanita itu malah mengusulkan mengapa Ha Na tak meminjam dari kantornya. Ha Na bilang bahwa ia sudah pernah menggunakannya. Wanita itu malah mengejek pasti pinjaman Ha Na ditolak karena ia terlalu banyak hutang. Ha Na emosi dan langsung naik ke atas meja dan menjambak rambut wanita itu. Ia mengoceh nggak karuan. Man Soo yang sedari tadi hanya diam saja ikut maju dan berusaha melerai. Apesnya ia malah kena pukul Ha Na yang tengah kalap.
Tapi semua itu hanya ada di bayangan Ha Na. Ia malah memamerkan senyumnya dan berjanji akan melunasi setengah dari cicilan pertama di akhir bulan. Ia juga sempet-sempetnya memastikan bahwa tidak akan kena denda besar. Tapi usaha Ha Na tetap sia-sia. Ia malah diusir setelah CS itu menekan bel untuk nomor antrian berikutnya. Ha Na pergi dengan lesu. Ia melirik Man Soo tak mau berbuat sesuatu untuknya.
"Brengsek. Dia bahkan tak menyusulku," guman Ha Na di tengah jalan dengan sedih.
Di rumah ibu Ha Na tengah bermain kartu dengan 2 orang temannya. Temannya bertanya mengenai rencana pindah rumah ke apartemen baru. Ibu Ha Na memberitahu bahwa ia akan pindah pada bulan Februari. Ia juga maengatakan akan tinggal bertiga dengan Man Soo setelah putrinya menikah. Kedua temannya kaget. Mereka tak percaya Man Soo akan menikahi Ha Na. Ibu Ha Na meyakinkan bahwa calon menantunya sangat perhatian padanya (dia belum tahu kalo Ha Na udah putus).
Tiba-tiba ia mendapat sebuah pesan. Ia kaget dan sangat panik karena Ha Na sedang jalan pulang. Ia memberitahu kedua temannya yang juga ikut panik dan meminta mereka segera bebenah.
Ha Na masuk ke rumah. Ia melihat ibunya dan 2 temannya sedang minum teh. Ha Na mendekat. Sebuah kartu remi menyembul dari balik taplak meja. Ibunya panik. Ia takut ketahuan sedang judi. Lalu segera mendorong kartu itu masuk kedalam taplak meja. Tapi sepertinya Ha Na melihat itu. Ia terus memandang ke arah bawah. Ibunya sudah was-was. Tapi yang dilihat Ha Na adalah selembar uang. Ibunya segera bilang bahwa itu uangnya. Saat Ha Na masuk kamar ibunya segera menyuruh temannya pergi.
Ha Na memandangi fotonya dan Man Soo. Ia hendak melepas foto itu, tapi ibunya masuk ke kamar. Hal itu urung dilakukannya malah kembali memajang foto itu.
Ibunya menanyakan tentang pinjaman ke bank. Ha Na bilang sedikit sulit karena jumlah pinjaman mereka agak besar. Ibunya menenangkannya karena mereka punya Man Soo yang pasti akan membantu. Lalu ia meminta uang pada Ha Na untuk memperbaiki wallpaper yang diminta bibi penyewa rumah. Ha Na memberikan simpanan uang terakhirnya. Setelah ibunya pergi Ha Na kembali memandang foto Man Soo dan mengumpat kesal.
"Target kita sekarang adalah Lee Young Sam. Tangan kanan dari ketua sindikat perdagangan Joo Soo Young." Jin Hyuk sedang menjelaskan laporannya pada seluruh staff NIS di layar besar yang menampilkan gambar target operasi NIS.
"Dia mengaku?" tanya Pak Kepala NIS.
"Ya. saat ini interogasi berjalan lancar," jawab Jin Hyuk.
Pimpinannya senang melihat hasil kerja Jin Hyuk dan memberinya applaus. Semua anggota yang hadir ikut serta. Ia juga memuji Jin Hyuk.
"Kemarin aku ke Departemen Kejaksaan Pusat dan menyebutkan bahwa selama ini NIS telah mengikuti kasus ini. Semua agen yang hadir tak bisa mengatakan apa-apa. Segeralah bertindak." perintahnya.
Jin Hyuk membungkuk hormat. Kemudian ia menyimpulkan bahwa Joo Soo Young memegang semua kendali. Ia di duga akan menyebarkan narkoba ke seluruh negeri. Dan diketahui bahwa dia akan mengadakan kesepakatan dengan Yakuza (Mafia Jepang) minggu depan. Joo Soo Young akan membawa 5 kg narkoba yang sebelumnya sudah diserahkan pada Lee Young Sam. Pak Kepala menarik kesimpulan bahwa Joo Soo Young harus mengambilnya dulu dari tangan Lee Young Sam. Kemudian Jin Hyuk mengenalkan Jang Mi Ja. Ia hendak menyebut wanita itu adalah istri dari Lee Young Sam, tapi mengingat ia telah merusak upacara pernikahan itu lalu menggantinya dengan tunangan Lee Young Sam. Jin Hyuk menjelaskan rencananya dengan menyiapkan seorang agen Park Se Mi yang akan berpura-pura sebagai Jang Mi Ja yang akan bertemu dengan Joo Soo Young menggantikan Lee Young Sam yang sudah ditahan.
"Mereka tak akan mengenalinya?" tanya Pak Kepala ragu.
Jin Hyuk menegaskan bahwa wajah kedua wanita itu sepintas terlihat mirip. Dan lagipula mereka sudah lama tak bertemu 2 atau 3 tahun belakang ini. Mereka akan bertemu di kelab malam milik Joo Soo Young di Heo Seong Dong.
Pak Kepala kembali ragu karena tempat seperti itu pasti akan penuh orang. "Aku akan repot jika ada seseorang yang tahu," ucapnya lebih ditujukan pada Sin Gi Joon.
Ia masih ingat misi kemarin yang gagal karena dikacaukan oleh Ha Na. Sin Gi Joon merasa tak nyaman. Ia beralasan tidak ada tempat yang lebih cocok dari kelab malam itu. Pak Kepala mengingatkan bahwa kasus ini dibawah pengawasan langsung dari Presiden.
"NIS sedang menyelidiki kasus ini secara independen. Apa alasan untuk ini?" tanyanya pada Sin Gi Joon.
Si Gi Joon mengatakan bahwa penanganan kasus ini memerlukan biaya banyak jika melibatkan banyak orang. Pak Kepala membenarkan dengan mengumumkan bahwa anggaran negara juga tengah mengalami kesulitan. Banyak pegawai negeri yang terpaksa di PHK. Ia menghimbau pada anggota NIS agar mereka bekerja lebih keras lagi.
"Dua bulan sudah cukup, kan?" ucapnya memberi tenggat waktu pada Jin Hyuk.
"Aku akan melakukan yang terbaik," janji Jin Hyuk.
Rapat selesai. Jin Hyuk berjalan keluar dengan Sin Gi Joon. Seorang pria yang ikut rapat memanggil Jin Hyuk.
"Kau menjadi pusat perhatian lagi Leader Tim Go Jin Hyuk? Kau bersinar sangat terang sehingga membuatku pusing," ejeknya.
Jin Hyuk dan Sin Gi Joon sama-sama menoleh. Mereka terlihat tak menyukai pria itu.
"Bisakah kau mengatakan hal-hal yang baik?" ucap Sin Gi Joon kesal.
"Go Jin Hyuk tercintamu tampil begitu baik. Seharusnya kau senang bukan?"
"Leader Tim Lee...Apa maksudmu?" tanya Sin Gi Joon.
"Aku berbeda dari beberapa orang. Aku hanya bisa mengandalkan sedikit keburukan." ucapnya sinis lalu pergi.
Jin Hyuk sedari tadi hanya diam saja. Sin Gi Joon berusaha menghiburnya dengan mengatakan pasti dia iri karena Jin Hyuk sebagai junior telah mengunggulinya.
"Aku tahu aku harus menanggung semua ini," tandas Jin Hyuk.
Ha Na masih tidur dikamarnya. Ia teringat perkataan Kepala Polisi yang mengistirahatkannya selama 3 mingggu di rumah.Ibunya bangun dan memberitahu sudah jam 10 pagi. Apa Ha Na tidak bekerja? Ha Na masih enggan bercerita pada ibunya. Ibunya mengatakan seragamnya sudah dicuci dan disetrika. Ha Na memandang seragamnya yang tergantung rapi. Lalu segera bangun.
Ha Na pergi ke suatu tempat. Di datang ke markas gangster yang dulu gagal tangkapnya. Di dalam ada dua orang pria yang tengah bermain kartu.
Mereka menanyai Ha Na mengapa tak pergi bekerja. Ha Na menjawab bahwa ia sedang istirahat kerja. Salah seorang dari mereka berkomentar mengapa Ha Na masih memakai seragamnya jika sedang istirahat.
"Seragamku adalah identitasku." Ha Na memberitahu. Kemudian ia memberikan minuman kesehatannya pada mereka. Setelah mereka minum, Ha Na mematok harga minumannya dengan 100 ribu won.
Gangster yang lebih tua kaget. "Kau melakukan trik ini agar aku mengatakan sesuatu?" tanyanya kesal.
"Hentikan omong kosong itu. Ditambah dengan dia jadi 200 ribu won," ucap Ha Na melirik pria yang lebih muda yang duduk disebelahnya.
Pria itu sampai tersedak. "Aku juga?" tanyanya.
Ha Na menoleh padanya. "Siapa namamu?"
"Geun Bae," jawabnya.
Tujuan Ha Na datang adalah untuk memeras mereka. Ia kerap melakukan hal itu dan mereka tak bisa menolak jika Ha Na meminta uang. Mereka mengomentari Ha Na seperti pemilik rumah yang datang dan mengumpulkan uang sewa setiap hari.
Ha Na menyinggung pekerjaan lain dari gengster itu yang biasanya dilakukan saat ada festival atau hari libur. Gengster tua memberitahu bahwa ia membantu seorang teman yang bekerja pada Joo Soo Young. Pekerjaan yang mengandung resiko sangat tinggi. Ha Na juga menanyai Geun Bae yang mengatakan bahwa ia hanya menjalankan bisnis kecil-kecilan. Kemudian ponselnya berbunyi. Telepon dari bibi penyewa rumah.
Ahjumma itu meminta uang untuk biaya mengganti wallpaper. Ha Na tahu bahwa ibunya tak pernah menyerahkan uang yang kemarin diberinya.
Ha Na masuk ke kantornya secara diam-diam. Mengambil borgor dan sebuah pistol.
Ia bermaksud mencari ibunya yang dari seorang tetangga sedang menonton kabaret (busyet mo nangkep ibunya aja pake bawa pistol ma borgol). Ha Na berlari ke tempat itu. Ternyata tempat itu adalah klub malam milik Joo Soo Young. Yang tentu saja anggota NIS juga ada disana.
Mereka semua bersiap-siap dengan membagi wilayah pengintaian disetiap sudut klub. Sebagian anggota dikerahkan dengan menyamar menjadi pengunjung klub.
Joon Min memonitori setiap pergerakan anggota NIS dengan ditemani Sin Gi Joon. Ia melihat Joo Soo Young muncul dengan dikawal oleh beberapa bodyguard.
Joon Min langsung memberikan perintah. "Ikuti target sekarang. Dia baru saja memasuki TKP."
"Jangan bertindak gegabah kecuali kita punya cukup bukti," cegah Sin Gi Joon. "Jangan merugikan orang yang tak bersalah. Kita harus bertindak cepat secara diam-diam."
Seorang waitress yang merupakan salah satu agen NIS memberi kode sebuah kartu pada sepasang agen yang duduk di meja. Mereka mengerti dan langsung beranjak pergi mengikuti Joo Soo Young.
"B2. Kau dalam kondisi bagus hari ini," komentar Joon Min saat melihat Jin Hyuk di layar monitor.
Sin Gi Joon langsung memukul kepala Joon Min.
"B2. Aku kembali ke posisi awal." Jin Hyuk memberi laporan sambil berjalan.
Ha Na sudah sampai ke dalam ke klub. Ia mulai mencari keberadaan ibunya di tengah keramaian klub itu.
Se Mi berdandan dengan menyamar sebagai Jang Mi Ja. Ia memasang mikrofon di telinganya dan mengetesnya.
Di belakangnya Joon Min berkomentar bahwa efek suara dari mokrofon itu sangat besar dan bisa membuat suara Se Mi lebih seksi. Se Mi tak menanggapi gurauannya. Setelah memasang clip kamera dibajunya ia berpamitan. Sin Gi Joon menyemangatinya dan mengatakan jangan terlalu gugup. Se Mi mengangguk patuh. Diluar Jin Hyuk datang dan masuk ke dalam van dimana Joon Min dkk berada. Se Mi keluar untuk memulai aksi penyamarannya.
Sementara itu Ha Na masih mencari ibunya. Ia memeriksa setiap ruangan.
Jin Hyuk mulai melaporkan "Operasi No.41. Misi untuk berburu elang. Sekarang pukul 10:04 malam. Saatnya kadal untuk masuk sekarang." ucapnya dibarengi dengan sepasukan polisi bersenjata keluar dari dalam mobil dan bersiap mengepung TKP.
Sin Gi Joon tampak khawatir. Ia mewanti-wanti agar tim SWAT tak masuk ke wilayah internal. Ia menyuruh mereka hanya bersiaga diluar.
"Jika ada orang yang tak bersalah terluka, kita akan dalam masalah. Segera selesaikan semuanya pada level kedua."
Jin Hyuk mengerti. Ia melarang tim SWAT agar tidak bertindak sebelum mendapatkan perintah darinya.
Di sebuah ruangan terlihat Geun Bae tengah menjual produk suplemen kesehatan pada dua orang wanita. Salah satu dari wanita itu adalah ibu Ha Na. Ibu Ha Na tertarik untuk membeli suplemen itu. Tapi sesaat ia tampak ragu menyerahkan uang pemberian dari Ha Na. Setelah ia membeli suplemen itu, tiba-tiba Ha Na masuk mengagetkannya.
Sementara itu Jang Mi Ja palsu alias Park Se Mi diantar seseorang menemui Joo Soo Young. Ia mempersilahkan Se Mi masuk ke dalam ruangan yang di jaga ketat oleh bodyguard.
Ha Na memarahi ibunya. Geun Bae terkejut melihat Ha Na dan segera menyembunyikan uang jualannya. Ia menyapa Ha Na. Ha Na juga terkejut saat melihatnya. Ha Na bertanya apa yang dilakukannya dengan ibunya. Geun Bae kebingungan dan memilih pergi.
Ha Na menatap tajam ibunya. "Jangan menyembunyikan sesuatu. Cepat berikan uangnya!" hardiknya. Ibunya tampak ketakutan dan berusaha menyembunyikan suplemen yang baru dibelinya.
Ha Na terus memaksa. Dengan takut-takut ibunya menunjukkan botol suplemen yang ia beli dari uang Ha Na. Ha Na kesal dan merebut botol itu. Lalu ia keluar untuk mengejar Geun Bae.
Mi Ja bertemu dengan Joo Soo Young di dalam ruangan tertutup dengan banyak penjagaan dari bodyguard. Joo Soo Young menyambutnya dengan ramah. Ia turut menyesal harus mendengar kabar bahwa Lee Young Sam ditangkap.
Mi Ja palsu mengatakan sekarang ini harus mencari nafkah untuk menghidupi dirinya sendiri.
"Kau membawa barang yang aku minta?" tanya Joo Soo Young langsung pada inti pertemuan itu.
Mi Ja palsu mengambil bungkusan narkoba dari dalam tasnya dan menaruhnya di atas meja. Di dalam van Jin Hyuk cs menonton dengan tegang.
"Itu...harus ditebus dengan apa?" tanya Joo Soo Young.
"Bukankah tadi baru saja ku katakan bahwa sekarang ini aku yang mencari nafkah," jawab Mi Ja palsu.
Joo Soo Young tertawa. Ia menyebut Mi Ja palsu dengan adik ipar dan mempersilahkannya minum.
Jin Hyuk bangkit. Sudah waktunya ia beraksi. Ia menyelipkan pistol ke pinggangannya. Sin Gi Joon menepuk lengannya dan mengatakan semoga kasus ini segera berakhir.
Diluar Ha Na berhasil menangkap Geun Bae. Ia meminta uangnya dikembalikan dan menyerahkan suplemen itu kembali. Geun Bae menolak permintaanya. Ha Na kesal karena Geun Bae berani sekali menipu seorang perwira polisi. Geun Bae tak merasa takut karena ia merasa berada di wilayah aman. Malah ia berbalik mengancam Ha Na yang akan mendapat masalah besar jika masih ada disana. Lalu ia pergi, tapi Ha Na segera menahannya dengan memiting leher Geun Bae.
Ia kembali mengancam Geun Bae bahwa malam ini ia tidak datang sendiri. Semua rekannya sudah bersiaga diluar.
Geun Bae kaget. "Polisi?"
"Ya, betul. Jika aku tak keluar dalam waktu 10 menit. Kau akan dibawa ke kantor polisi malam ini." ucap Ha Na yang membuat Geun Bae semakin ketakutan.
Perlahan tangan Ha Na meraih tas milik Geun Bae. Tapi Geun Bae segera menyadarinya. Mereka terlihat saling berebut. Ha Na kesal dan menakut-nakuti Geun Bae dengan borgol yang dibawanya. Geun Bae menjerit panik. Ia mendorong Ha Na sampai terjatuh menimpa seorang pria mabuk dan berlari kabur. Ha Na bangun dan segera mengejarnya.
Setelah itu Jin Hyuk muncul. "Semua agen, standby di posisi kalian masing-masing," perintahnya. "B2, sekarang aku bergerak mendekati target."
Joo Soo Young meminta maaf pada Mi Ja palsu karena ia tak datang untuk menghadiri pernikahannya. Ia merasa sedih melihat nasibnya menjadi seperti ini. Lalu ia mempersilahkannya minum.
Mi Ja palsu meneguk segelas bir sampai habis. Joo Soo Young terkejut melihat Mi Ja yang bisa minum karena seingatnya Mi Ja hanya minum air putih saja. Se Mi diam saja berusaha menutupi kesalahannya.
Di dalam van Joon Min dan Sin Gi Joon tak menduga mendapat kejutan ini. Se Mi melakukan kesalahan kecil yang malah bisa berakibat fatal.
Di luar Geun Bae berteriak panik dan memberitahu ada polisi pada bodyguard yang berjaga di pintu ruang pertemuan Joo Soo Young.
Sementara di dalam Joo Soo Young mulai mencurigai Mi Ja palsu. "Apakah kau menerima barang-barang yang kukirimkan padamu?"
Se Mi berusaha menyembunyikan kegugupannya dengan tersenyum."Ya, tentu saja. Terimakasih banyak."
Joo Soo Young terdiam kemudian ia kembali bersuara. "Barang-barang yang kukirimkan. Apa itu berguna?" tanyanya tajam. Se Mi kembali terdiam.
Sin Gi Joon yang melihat itu bingung kemana arah pembicaraan Joo Soo sebenarnya. Ia tak mengerti apa yang tengah dibicarakan olehnya. Ia tak mau membuang-buang waktu dan meminta persetujuan Joon Min untuk mengeceknya sekarang juga. Mereka memberitahu pada semua agen bahwa telah terjadi sesuatu yang ganjil di level 2 (tempat Se Mi).
Setelah diberitahu Geun Bae, anak buah Joo Soo Young segera melaporkan hal ini pada bosnya.
"Ada polisi. Sekarang mereka semua ada diluar."
Se Mi reflek menoleh ke arahnya.
Di dalam van Joon Min dan Sin Gi Joon yang tak pernah lepas dari layar monitor semakin terlihat cemas.
"Apa kita sudah ketahuan?" tanya Sin Gi Joon.
Joo Soo Min menanyai Se Mi. "Sepertinya kau membawa teman-temanmu?"
Se Mi tersudut. Ia sudah tak bisa mengelak lagi. Dalam beberapa detik ia memikirkan tindakan yang harus dilakukannya. Dengan gerakan cepat ia bangun hendak kabur. Para bodyguard berusaha menghalanginya dan terjadi baku hantam dengannya. Joo Soo Young diam saja malah menontonnya dengan tenang dikursinya. Tentu saja Se Mi dengan mudah dilumpuhkan. Ia melawan mereka seorang diri. Se Mi dipegangi oleh tiga orang bodyguard.
"Rupanya Young Sam tidak pandai menjaga rahasia," komentar Joo Soo Young.
Seorang pria yang tadi membawa Se Mi masuk mendekatinya. Ia mencabut kabel clip kamera di baju Se Mi.
Di dalam van Joon Min dan Sin Gi Joon benar-benar panik. Ia langsung melaporkan situasi darurat sekarang ini. Ekor kadal telah terputus, karena gambar Se Mi tiba-tiba menghilang.
"Code Blue. Code Blue..." teriaknya.
Jin Hyuk juga kaget mendengar bahwa mereka sudah ketahuan. Ia cepat-cepat pergi ketempat Se Mi.
Ha Na masih berusaha mencari Geun Bae yang kabur. Ia sangat kesal. Tiba-tiba ia melihat Jin Hyuk berjalan dengan tergesa-gesa dari arah depan. Tak mau mendapat masalah lagi, Ha Na langsung bersembunyi.
Jin Hyuk mengajak 2 orang agen yang tengah duduk. Mereka bertiga menuju tempat Ha Na baersembunyi. Ha Na panik. Ia berlari ke lorong dan masuk ke dalam sebuah ruangan. Saat ia menengok ternyata ia masuk ke ruangan Joo Soo Young. Semua orang memandanginya.
"Siapa kau?" tanya salah satu dari mereka. Ha Na terkejut. Ia memandangi mereka dan tak sengaja melihat seorang wanita (Se Mi) yang pingsan di sofa.
Jin Hyuk sampai di depan pintu ruangan itu. Ia mengambil pistolnya. Di dalam van Sin Gi Joon berteriak panik. "Leader Tim Go, apa yang kau coba lakukan?"
"Aku akan masuk ke dalam," jawab Jin Hyuk sambil mengacungkan pistolnya dan bersiap masuk.
Di dalam Ha Na salah tingkah. Ia tahu akan adanya bahaya. Ia tak mau terlibat dalam masalah itu dan memilih untuk pergi dari sana.
"Silahkan lanjutkan bisnis kalian?" serunya lalu membuka pintu. Tapi seorang bodyguard menahan pintu itu dan yang lain menarik jaket Ha Na.
Pria itu kaget saat melihat lencana di seragam Ha Na yang tersingkap.
"Polisi?" serunya. Ha Na juga kaget dan reflek menutupi lencana di bahunya.
Di luar Jin Hyuk mengambil resiko besar. Ia bilang akan bertanggung jawab akan hasilnya nanti.
"Ini bukan masalah mengambil tanggungjawab!" teriak Sin Gi Joon marah. "Jangan bertindak sendirian!"
Ha Na mengambil pistol di dalam tasnya dan mengacungkannya pada mereka semua. Mereka tak menduga Ha Na membawa pistol.
"Jangan bergerak!" teriak Ha Na gugup.
Mereka mulai ketakutan dan mengangkat tangan. Ha Na mendekat ke arah pintu. Ia membuka pintu tanpa mengalihkan penglihatannya. Tiba-tiba saja secara bersamaan dari arah belakang Jin Hyuk menerobos masuk. Akibatnya Ha Na terdorong kedepan dan ia berteriak dengan kencang.
Secara keseluruhan drama ini bagus. Walaupun baru nonton di episode awal, tapi aku udah langsung suka sama nie drama. Kalo pengen tontonan yang segar dan menghibur, drama ini pas banget. Dari episode awal aja aku udah dibikin ketawa ngakak sama ulah si troublemaker polisi Oh Ha Na. Apalagi liat aksi para agen rahasia bekerja dalam menjalankan misinya. Keren deh. Aku suka sama jenis drama action kayak gini.
Walaupun aktor cowoknya agak tua, tapi kadang lumayan cakep juga kok.Keliatan punya kharisma. And jangan sedih nggak bisa cuci mata liat cowok cakep. Tenang aja disini ada si kiyut Hyun Woo yang jadi agen Na Joon Mi. Nggak akan bosen deh buat melototin dia, hehe...
ea.. kyaknny baguz niee =D btw nonton dmna?? rental? ato pnya kasetnya?? hehee.. pengen nonton =D
BalasHapusElia, aku nonton online di Kimchidrama. Kalo DVD-nya kayaknya jg udah ada coz nie drama tayang bln Juni kemaren
BalasHapusouw,, hehe.,, thankz. smangat ea. =D penasaran.. hehee
BalasHapus