Kamis, 31 Maret 2011

Secret Agent Miss Oh (My Country Calls/Call of The Country) Episode 5


Jin Hyuk meletakkan pistolnya ke lantai. Joo Soo Young hendak mengambil pistol itu, namun Jin Hyuk dengan cepat menendang pistol itu menjauh. Ha Na datang. Lalu mengambil pistol itu dan mengacungkannya ke kepala Joo Soo Young.
"Jangan bergerak!" serunya.
Jin Hyuk tersenyum senang melihat kedatangan Ha Na.
"Kau juga jangan bergerak!" teriak Ha Na pada Jin Hyuk.

Sementara itu Sin Gi Joon terlihat sibuk mencari keberadaan Joo Soo Young maupun Jin Hyuk di GPS. Ia terus memantau layar monitor bersama Joon Min. Sin Gi Joon terlihat kesal saat mereka belum juga mendapatkan hasil. Se Mi datang. Ia menginformasikan bahwa Joo Soo Young terlihat di Pelabuhan Incheon.

Gap Seong memerintahkan Ha Na mudur dan mengancam akan membunuh Eun Seo. Jin Hyuk mulai panik. "Aku punya perasaan pistol ini akan lebih cepat dari pisau itu," ucap Ha Na berani.
"Apa yang kau lakukan?" seru Jin Hyuk.
"Kau tahu. Aku adalah tipe orang yang akan melakukan apa saja demi uang. Dia adalah pengedar narkoba internasional," seru Ha Na.

Sin Gi Joon dan para agent-nya pergi menuju Pelabuhan Incheon. Sin Gi Joon tengah berbicara di telepon dengan marah-marah. Ia tak mau bertindak gegabah dan menyebabkan seseorang terluka dalam misi kali ini. Joon Min berseru telah menemukan Joon Soo Young. Sin Gi Joon mendekat. Mereka melihat hasil rekaman CCTV di pelabuhan yang memperlihatkan Joo Soo Young tengah berjalan bersama Jin Hyuk. Sin Gi Joo kembali berbicara ditelepon, ia berkata akan mengirimkan bukti rekaman video Joo Soo Young.

Kembali ke Ha Na.
"Kau akan melakukan apapun untuk uang? Aku suka itu!" ucap Joo Soo Young untuk mengambil hati Ha Na. Gap Seong mengingatkan Joo Soo Young untuk tak membuang-buang waktu mereka disini.
"Aku tak punya banyak waktu. Nona, maukah kita membicarakan uang?" Joo Soo Young mulai merayu Ha Na.
Ha Na menoleh pada Jin Hyuk. Ia marah pada Jin Hyuk yang tak pernah percaya padanya, namun mengajaknya bekerjasama. Joo Soo Young ikut berkomentar untuk memanas-manasi Ha Na bahwa hal itu sangat rendah. Meminta seseorang bekerjasama, tetapi selalu berpikir 'Aku tak percaya padanya'.
"Kau mungkin bilang aku gila uang, tapi paling tidak aku tak bermuka dua. Berpura-pura seperti aku kolegamu di depan wajahku dan mempermalukanku di belakang punggungku," sindir Ha Na. Jin Hyuk hanya terdiam karena merasa bersalah. Ha Na berkata lagi, "Apa itu caramu? Oh, sangat pintar dan berbakat!"

Eun Seo berbicara untuk mendinginkan hati Ha Na. Ia mengajak Ha Ha keluar dari situasi ini dan berbicara baik-baik. Ha Na berteriak untuk meminta maaf dulu padanya. Jika tidak ia akan bertindak diskriminatif siapa yang akan ia selamatkan. Ha Na menatap Jin Hyuk dengan galak. Hal ini segera dimanfaatkan Joo Soo Young dengan menangkis tangan Ha Na.

Di luar Si Ahjussi tengah menggiring Geun Bae. Masih lengkap dengan borgol dan tiang pemberhentian bus. Tiba-tiba terdengar suara tembakan. Mereka segera berlindung. Ahjussi berkomentar bahwa pertempuran sudah pecah. Lalu ia menyuruh Geun Bae jalan lagi.

Suara itu berasal dari pistol Ha Na yang tak sengaja meletus. Joo Soo Young berjongkok melindungi diri. Ha Na juga terlihat ketakutan. Joo Soo Young menggunakan celah ini untuk kabur.
Sementara itu Eun Seo berhasil membebaskan diri dari Gap Seong. Ha Na dengan panik menodongkan pistolnya ke arah Joo Soo Young. Ia berteriak menyuruh Joo Soo Young berhenti dan mengancam akan menembaknya. Jin Hyuk mendekati Ha Na. Ia memeluk Ha Na dari belakang dan memandu Ha Na membidik sasaran. 
"Tutup matamu. Tembak ketika aku mengatakan untuk menembak!" ucap Jin Hyuk sambil memegang tangan Ha Na. Ha Na mempercayai ucapan Jin Hyuk dan menutup matanya. 
"Tembak..." seru Jin Hyuk. Ha Na menembakkan pistolnya dan tepat mengenai kaki Joo Soo Young. Jin Hyuk langsung membalik tubuh Ha Na dan melindungi wajahnya yang ketakutan. Joo Soo Young berteriak kesakitan. Gap Seong sudah berhasil ditangani oleh Eun Seo.

Ha Na menatap Jin Hyuk yang tengah melindunginya. Jin Hyuk terlihat sedikit grogi. Ia melepas Ha Na dan mendekati Joo Soo Young yang terkapar dengan luka di kakinya.

Di dalam van, Sin Gi Joon mendapat laporan dari Jin Hyuk. Semua agent terlihat tegang. Setelah menutup telepon, Sin Gi Joon baru mengatakan kabar gembira itu. Semua agent berteriak senang karena misi mereka kali ini sukses.

Joo Soo Young dibawa dengan ambulans. Eun Seo mendapat luka goresan dilehernya. Jin Hyuk memberikan sapu tangan untuk menutup lukanya. Eun Seo meminta Jin Hyuk menangani Ha Na karena ia terlihat syok. Tak jauh dari mereka Ha Na malah tengah pamer pada anggota SWAT bahwa ia yang menembak Joo Soo Young. Jin Hyuk dan Eun Seo hanya memandanginya tanpa berkomentar.

Eun Seo pergi duluan ke kantor. Ha Na mendekati Jin Hyuk dan masih saja memamerkan aksinya. Jin Hyuk berkata setelah keributan besar yang dibuat Ha Na ia harus menulis penjelasan mengenai suara tembakan itu. Ia meminta Ha Na jangan bertindak sembarangan lagi. Ia mengingtkan Ha Na bahwa Eun Seo hampir terluka. 

Deputi Direktur Lee mendapat telepon dari Baek Kyun Eun (Inspektur Baek). Lalu ia memanggil Sin Gi Joon, Jin Hyuk, Eun Seo plus Ha Na untuk menghadapnya. Ia baru saja mendapat informasi bahwa Ha Na terlibat dalam penangkapan Joo Soo Young. Ha Na mencoba bersikap ramah dengan tersenyum pada Deputi Direktur, tapi semua orang malah terlihat tegang dibawah tatapan garang dari Deputi Direktur Lee.
Deputi Direktur Lee mulai menginterogasi Ha Na. Ia bertanya bagaimana Ha Na bisa berpatisipasi dalam investigasi ini. Ha Na menjawab ceritanya panjang. Deputi Direktur Lee mau meluangkan waktunya untuk mendengarkan cerita Ha Na. Jadilah Ha Na mulai berkisah.
"Aku ditakdirkan berhubungan dengan NIA. Di mulai pada tanggal 14 Maret, tanggal kelahiranku, di sebuah restoran Kangnam. Hari itu adalah hari yang tak pernah bisa aku lupakan. Itu adalah hari penghinaan dan satu hari dimana hubungan baru terbentuk. Hari itu membuat hatiku menyusut dan air mataku..."
"Singkatnya," potong Deputi Direktur tak tahan mendengar ocehan Ha Na. Ia meminta Ha Na bercerita sesingkat mungkin dan sekarang berkata tak punya waktu (Wkwkwk, siapa yang tahan coba mendengar cerita Ha Na).
Ha Na hendak memulai lagi ceritanya, namun segera dipotong oleh Sin Gi Joon.
"Dia petugas yang menemukan persembunyian tersangka," ucapnya. Deputi Direktur Lee malah memarahinya dan mengatakan apa ia juru bicaranya. Lalu ia mulai menyalahkan agent-nya yang membuatnya malu pada Inspektur Baek. Karena ternyata ada campur tangan dari anggota kepolisian (Ha Na) sehingga investigasi ini berhasil. Jin Hyuk merasa bertanggung jawab karena ia yang membawa Ha Na masuk ke dalam investigasi ini. Deputi Direktur Lee gantian memarahainya. Ia berkata apa tanggungjawab saja sudah menyelesaikan masalah. Reputasi NIA sudah terlanjur jatuh. Sin Gi Joon berusaha meredakan emosinya. Deputi Direktur Lee mengingatkan agent-nya untuk berhati-hati dan menunggu. Eun Seo tak luput dari omelannya. Lalu ia menyuruh semuanya keluar.

Di luar Sin Gi Joon menenangkan Eun Seo bahwa Deputi Direktur Lee akan baik lagi setelah emosinya mereda. Lalu ia mengajak semuanya makan termasuk Ha Na. Ha Na merasa bukan karyawan NIA dan menolak ajakannya. Ia memilih pergi dari sana.
Sin Gi Joon berkomentar pasti Ha Na kesal padanya karena tak di ajak dalam meeting tempo hari. Sin Gi Joon menjelaskan dalam meeting strategi tahap kedua kemarin, ia tidak berpikir Ha Na akan diperlukan jadi menyuruhnya pergi. Jin Hyuk malah marah-marah. Ia langsung pergi mengejar Ha Na.
Jin Hyuk menarik tangan Ha Na. Ia bertanya kemana Ha Na akan pergi dan mengajaknya makan bersama. Ha Na benar-benar marah. Ia kembali mengatakan bukan karyawan NIA. Jin Hyuk berkata Ha Na harus berpartisipasi sampai akhir untuk menerima kompensasi. Ha Na tersinggung mendengar ucapan Jin Hyuk. Ia menjawab jika Jin Hyuk sudah berjanji maka harus menyediakan itu. Lalu ia melangkah pergi.
"Maafkan aku." Jin Hyuk menahan langkah Ha Na. "Karena tak pernah mempercayaimu. Aku minta maaf."
Ha Na menoleh dan hanya memandangi Jin Hyuk yang meminta maaf dengan tulus.

Anggota NIA berkumpul di sebuah kedai untuk merayakan keberhasilan investigasi mereka. Ha Na akhirnya ikut bergabung. Mereka bersulang bersama.

Ha Na duduk di dekat si Sunbae. Ia terlihat sibuk memanggang daging. Saat hendak mengambil daging itu, si Sunbae dengan seenaknya mengambil daging panggangnya. Ha Na kesal dan mengomelinya. Si Sunbae dengan menyebalkan menjawab orang yang pertama makan adalah pemiliknya. Ha Na kembali sewot. Si Sunbae malah mengatakan ia dan Ha Na bisa berhubungan dalam banyak hal. Tentu saja Ha Na langsung menolaknya mentah-mentah.
Lalu Ha Na memanggil pelayan untuk meminta tambahan daging. Sunbae mencelanya. Sin Gi Joon mendengar obrolan mereka dan meminta pesanan Ha Na segera diantar (nebus dosa ceritanya). Dalam kesempatan ini Eun Seo juga meminta maaf pada Ha Na. Kemarin ia sempat salah sangka pada Ha Na ketika melihat Ha Na tengah menghitung uang dari Geun Bae. Ia meminta Ha Na bersulang dengannya. Ha Na diam saja dan tampak berpikir.
Joon Min mengomandoi agar Ha Na menerima permintaan maaf Eun Seo. Semua orang ikut teriak.
"Baiklah. Sudah! Apakah kau sedang meminta maaf atau kau memaksa sebuah permintaan maaf dariku?" sungut Ha Na kesal. Eun Seo tak mengindahkan ocehan Ha Na. Ia menyodorkan gelas pada Ha Na. Ha Na mengambil gelas itu dan mereka bersulang bersama.

Makan malam perayaan itu usai. Semua agent keluar dari kedai dalam keadaan mabuk. Ha Na keluar paling belakangan berangkulan bersama Sunbae. Ia mabuk berat. Eun Seo menyuruh Jin Hyuk mengurus Ha Na. Ia sendiri pulang naik taksi. Jin Hyuk menoleh dan tertawa melihat tingkah Ha Na yang tengah menyanyi dan menari bersama Sunbae.

Jin Hyuk mengantar Ha Na pulang. Di dalam taksi Ha Na tiba-tiba menarik wajah Jin Hyuk dan berkata kau lagi. Jin Hyuk bingung maksud perkataan Ha Na. 
"Apa kau lebih suka dipanggil oppa?"
"Oppa?" Jin Hyuk tambah nggak ngerti (ngurusin orang mabok emang ngeselin plus lucu jg. masih inget gue pengen nangis (plus pgn jitak) gara2 ngurusin temen yg mabok, gak lg2 deh).
"Kau tidak mabuk, kan?" tanya Jin Hyuk.
"Benar, aku tidak mabuk. Tidak mungkin aku bisa mabuk."
"Kalau begitu gunakan bahasa formal," hardik Jin Hyuk.
"Jika aku sedang mabuk, aku sudah lupa sama sekali tentang perlakuan seperti orang mata duitan," ucap Ha Na sedih.
Jin Hyuk menyuruh Ha Na tidur. Ha Na mulai menangis. Ia berkata hal ini sangat melelahkan. Ia memejamkan matanya (kasian Ha Na, ikutan sedih neh). Jin Hyuk memandangi Ha Na dengan perasaan bersalah. Lalu ia membuka jaketnya dan menyelimuti Ha Na.

Do Hoon menelepon pihak Pelabuhan Incheon untuk memastikan Joo Soo Young telah pergi ke China sesuai perintahnya. Tapi ia mendapat informasi bahwa Joo Soo Young tak ada dalam daftar penumpang. Ia marah dan membanting ponselnya. 

Jin Hyuk masuk ke kantor. Ia mempertanyakan perkembangan pemeriksaan Joo Soo Young. Anggota tim-nya mengatakan hanya menemukan bukti seperti paspor palsu, tumpukan dolar dan nomor telepon dengan data pribadi orang lain. Mereka pesimis dengan kasus ini. Jin Hyuk menanyakan rekaman telepon. Namun tak ada yang mencurigakan. Jin Hyuk meminta tim-nya terus bekerja keras menuntaskan kasus ini.

Di luar ia bertemu Joon Min. Joon Min mengemukakan kecurigaannya mengenai seseorang yang menghubungi Pelabuhan Incheon kemarin malam untuk mengkonfirmasi apakah Chang Oh (identitas palsu Joo Soo Young) jadi berangkat atau tidak. Menurutnya hal itu agak aneh karena panggilan itu berasal dari Yayasan Isong.
Jin Hyuk juga terkejut mendengar informasi ini. Namun ia tak mau terburu-buru menyimpulkan bahwa orang itu berhubungan dengan Yayasan Isong. Dari penyelidikan ke tempat-tempat terakhir yang sering dikunjungi Joo Soo Young, selain ke butik, bar kelas atas dan klub salon pasangan, Joon Min menemukan catatan Joo Soo Young mendatangi trek balapan 6 hari yang lalu. Jin Hyuk tampak berpikir hubungan dari kedua tempat itu dengan Joo Soo Young. Lalu Joon Min memberitahu bahwa Jin Hyuk mendapat kiriman dukumen dari kepolisian mengenai keterlibatan Ha Na dalam investigasi mereka.

Jin Hyuk dan Eun Seo mendatangi Joo Soo Young di rumah sakit. Joo Soo Young yang ditemani penjaga tengah asyik menonton televisi. Ia tampak tenang mendapat tamu. Jin Hyuk terlihat kesal langsung mematikan TV dan melempar remote ke kaki Joo Soo Young yang terluka. Joo Soo Young mengaduh kesakitan.
"Tidak ada yang menyebutku dalam berita utama," ucap Joo Soo Young.
"Aku bahkan tak layak menyebutkannya? Kami menempatkan larangan. Sampai kami menangkap penyelundup, tidak akan ada laporan apapun," ungkap Eun Seo.
Joo Soo Young berkomentar jadi ia tak bisa masuk TV. Jin Hyuk memberitahu bahwa narkoba miliknya yang disembunyikan di pabrik makgeolli (anggur beras) Pyeongtaek telah disita. Joo Soo Young cuek. Ia malah bertanya apa Gap Seong dibebaskan. Apa yang telah Jin Hyuk tawarkan padanya. Jin Hyuk menjawab NIA tak bernegoisasi dengan penjahat. Joo Soo Young minta cepat didakwa apalagi sudah ada bukti dan saksi. Ia tak mau buang-buang waktu. Jin Hyuk menjawab masih banyak hal yang harus ditemukan dalam kasus ini. Bukan berarti ditangkapnya Joo Soo Young mengakhiri investigasi. Jin Hyuk mulai menginterogasi Joo Soo Young mengenai identitas penyelundup narkoba dari Thailand ke Korea. Joo Soo Young tak mau berbicara. Ia menggunakan haknya untuk tetap diam. Jin Hyuk memaksanya bicara. Joo Soo Young khawatir ucapannya salah, maka sesuai prosedur hukum ia minta hak untuk didampingi pengacara. Jin Hyuk kesal usahanya untuk mengorek keterangan dari Joo Soo Young sia-sia. Ia pergi tanpa mendapatkan informasi apapun.

Si Ahjussi (Tuan Rentenier) tengah sibuk menghitung uang saat Ha Na masuk ke dalam (duitnya banyak banget). Ia kaget melihat kedatangan Ha Na.
Ha Na memberinya jus delima dan mengambil 50 ribu won sebagai bayaran. Ia menanyakan Geun Bae. Kemarin si Ahjussi itu yang telah membawa Geun Bae pergi.  Ahjussi menyangkalnya. Ha Na mengatakan harus menangkap Geun Bae agar bonusnya semakin besar. Ha Na curiga uang-uang yang berserakan diatas meja itu dari Geun Bae. Ahjussi langsung panik dan menutupi semua uangnya. Ia bilang uang itu bukan dari Geun Bae dan berjanji akan menangkap dongsaeng-nya untuk Ha Na. Lalu ia memberi uang lagi. Ha Na merasa kurang lalu mencomot beberapa lembar lagi dan memberi si Ahjussi 2 botol jus delima.   

Ha Na datang ke NIA. Ia menemui Jin Hyuk untuk membicarakan masalah kompensasi untuknya. Ia menyerahkan salinan rekening bank dan KTP untuk mengurus bonus reward. 
Jin Hyuk menjelaskan di dalam NIA tidak ada ketentuan bonus reward. Ha Na marah karena Jin Hyuk sudah berjanji padanya. Maka dari itu Jin Hyuk bersedia memberikan uang menggunakan dana pribadi. Ha Na malah semakin marah. Ia merasa seperti gelandangan jika mengambil uang seseorang. Ia memutuskan menolak uang itu dan menganggapnya sebagai pekerjaan sukarela untuk negara. Ia meminta Jin Hyuk menempatkannya lagi di kepolisian. Jin Hyuk menjelaskan bahwa Departemen Kepolisian sudah meminta laporan. Dan sudah bisa ditebak Jin Hyuk tipikal penjunjung tinggi peraturan. Jadi ia akan tetap melaporkan hal yang sebenarnya; kolusi dengan pelanggar hukum, penyalahgunaan wewenang (wkwkwk...). Ha Na tak percaya Jin Hyuk melakukan hal kejam itu padanya.

Di dalam taksi Ha Na mengancam akan menghancurkan Jin Hyuk. Jin Hyuk berkata dengan tenang jika Ha Na bisa mengambil jus delima di rumahnya. Ha Na menyindir Jin Hyuk yang pasti akan lama berada di Departemen Kepolisian menyangkut integritas dan kebenaran. Jin Hyuk mengiyakan saja.

Mereka sampai di depan rumah Jin Hyuk. Jin Hyuk mengambil jus delima milik Ha Na di mobilnya yang terparkir didepan rumah. Ha Na terlihat mengagumi rumah mewah Jin Hyuk. Ia tak percaya Jin Hyuk tinggal dirumah itu. Jin Hyuk mengeluarkan semua barang-barang Ha Na dan memintanya membawa pulang sendiri karena ia harus kembali ke kantor NIA. Ha Na keberatan karena barang-barang miliknya lumayan banyak. Ia mendapat ide dengan menawarkan diri menjadi supir Jin Hyuk dengan alasan tangan Jin Hyuk masih cedera, tapi syaratnya mampir ke rumahnya sebentar untuk menaruh barang-barangnya. Jin Hyuk tak punya pilihan.   

Ha Na menyetir untuk Jin Hyuk. Ia masih saja mempertanyakan rumah tadi apakah rumah Jin Hyuk. Jin Hyuk mengancam akan memanggilkan taksi jika Ha Na tak mau diam. Sesampainya di depan gang rumahnya, Ha Na sibuk sendirian menurunkan semua barang-barangnya. Jin Hyuk hanya berdiri menunggunya. Ha Na berteriak meminta bantuan. Jin Hyuk beralasan tangannya masih sakit.
Ha Na berkata mungkin ini adalah pertemuan terakhir mereka. Jin Hyuk menasehati Ha Na agar berperilaku layaknya seorang polisi (gak melanggar peraturan dan menyalahgunakan wewenang). Ia berharap Ha Na menggunakan kesempatan ini untuk bercermin diri dan hidup dengan benar. Ha Na mengucapkan terimakasih dengan nada kesal. Lalu Jin Hyuk mengajak Ha Na berjabat tangan dan berharap mereka tidak akan bertemu lagi. Ha Na mengamini dan sengaja meremas tangan Jin Hyuk dengan keras. Jin Hyuk yang tangannya belum pulih berteriak kesakitan dan segera melepas tangannya. Lalu Ha Na menyuruh Jin Hyuk pulang.

Ha Na  pulang. Ibunya langsung menginterogasi mengenai bonus yang ia dapat. Ha Na meminta ibunya jangan membahas masalah itu, bahkan Jin Hyuk tak mau membantu mengembalikan pekerjaannya. Lalu ia memberitahu ibunya bahwa Jin Hyuk berasal dari keluarga kaya. Ibu Ha Na menyamakan seperti si Ahjussi. Ha Na menjawab bukan karena rumah Jin Hyuk sangat bagus, rumah paling bagus yang pernah ia lihat. Ujung-ujungnya Ibu Ha Na menginginkan Ha Na berjodoh dengan Jin Hyuk. 

NIA rapat. Kali ini target sasaran mereka adalah Han Do Hoon. Berusia 33 tahun dan sekarang menjabat sebagai Direktur Yayasan Kebudayaan Isong, putra dari Han Tae Shik, Ketua Komite Transparansi Nasional-organisasi anti korupsi yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden.
"Kau mengatakan bahwa Han Do Hoon adalah penyelundup Joo Soo Young?" tanya Sin Gi Joon tak percaya. Jin Hyuk mengangguk. "Siigh, seekor anjing yang lewatpun akan tertawa. Apa orang ini perlu menjadi penyelundup narkoba?"
Jin Hyuk menjelaskan pada tanggal 29 April pukul 1:20 dini hari, ada panggilan masuk ke Pelabuhan Incheon untuk mengkonfirmasikan keberangkatan Chang Oh yang diasumsikan sebagai indentitas palsu Joo Soo Young. Panggilan telepon itu berasal dari Yayasan Isong. Kecurigaan mengarah pada Do Hoon karena pada tanggal 23 April, Do Hoo dan Joo Soo Young berada di tempat yang sama di arena pacuan kuda.
Sin Gi Joon masih ngeyel dan tak mempercayai Do Hoon sebagai tersangka. Jin Hyuk menyuruh Joon Min menunjukkan bukti lagi. Joon Min menjelaskan bahwa kerangka waktu narkoba yang diselundupkan ke dalam negeri sesuai dengan rencana pameran yayasan. Barang-barang pameran yayasan telah diselidiki berasal dari Thailand. Sin Gi Joon khawatir tentang investigasi kali ini. Apalagi Deputi Direktur Lee menjalin hubungan dekat dengan Yayasan Isong. Selain itu Joo Soo Young memilih tetap bungkam. Sin Gi Joon semakin kesal. Kasus menjadi semakin rumit dan mereka harus memulai lagi dari awal.

Do Hoon bersama staff-nya sedang berdiskusi mengenai pameran khusus yang akan diadakan Yayasan Isong pada bulan depan. Ia meminta semuanya dikerjakan dengan hati-hati.
Dari arah luar gedung, Jin Hyuk memperhatikan gerak-gerik Do Hoon.

Rencana awal disusun. Joon Min menemui staff wanita Do Hoon dan melakukan penawaran. Ia menyamar sebagai agen perekrut yang sedang mencari Kepala Kantor Sekretaris yang berpengalaman. Ia mengajak staff Do Hoon bekerjasama dengan mengiming-imingi gaji lebih besar dari yang diberikan Yayasan Isong. Wanita itu sepertinya tertarik (lebih ke Joon Min-nya kayaknya).

Rencana NIA adalah mengirim agent wanita untuk menyamar menjadi sekretaris Do Hoon. Dari sanalah investigasi mengenai keterlibatan Do Hoon akan dimulai. Joon Min yang mengurus masalah ini. Staff wanita Do Hoon membantu Joon Min menyeleksi calon sekretaris Do Hoon. Ia menjatuhkan pilihan pada Park Se Mi yang dirasa cocok.

Jin Hyuk melaporkan rencananya pada Sin Gi Joon. Sin Gi Joon malah marah-marah karena Jin Hyuk bertindak tanpa berunding dulu padanya.

Se Mi sedang makan bersama pacarnya (yah, aku kira dia bakal jadian sama Joon Min). Ia tengah asyik memakan ayam goreng. Pacarnya saja sampai mencelanya karena Se Mi sudah menghabiskan 2 ayam utuh sekaligus.
Se Mi mengajak pacarnya bertemu untuk meminta izin pergi keluar negeri selama 2-3 bulan. Se Mi merahasiakan pekerjaan yang sebenarnya pada pacarnya. Ia hanya mengatakan akan melakukan perjalanan bisnis. Padahal kepergiannya tentu saja untuk menyamar menjadi sekretaris Do Hoon. Pacarnya keberatan karena Se Mi sering pergi meninggalkannya demi pekerjaan. Ia mengingatkan Se Mi pada rencana pernikahan mereka akhir tahun ini. Se Mi berjanji akan meminta transfer ke pekerjaan lain yang tidak mengharuskannya bepergian lagi. Lalu pacar Se Mi pergi menuju kasir. Tiba-tiba saja Se Mi kesakitan dan jatuh pingsan.

Se Mi dibawa ke rumah sakit. Sin Gi Joon dan Jin Hyuk datang kesana. Mereka terlihat mengkhawatirkan keadaan Se Mi. Pacar Se Mi mengira Sin Gi Joon ayah Se Mi.
Jin Hyuk menanyakan mengapa Se Mi bisa pingsan. Pacar Se Mi menjelaskan kronologisnya lalu meminta maaf. Dokter jaga masuk. Ia mengabarkan bahwa Se Mi tengah hamil 2 bulan. Pacar Se Mi terlihat senang. Namun tidak untuk Jin Hyuk dan Sin Gi Joon. Dengan kehamilan Se Mi berarti masalah untuk investigasi mereka. Rencana yang sudah dipersiapkan untuk menyusupkan Se Mi ke Isong terancam gagal. Mereka bersamaan menoleh ke arah pacar Se Mi dengan pandangan sebal. Pacar Se Mi cuma bisa menunduk ketakutan (wkwkwk...).

Di kantor Sin Gi Joon kembali memarahi Jin Hyuk. Rencana mereka untuk merekrut Se Mi menjadi sekretaris Do Hoon gagal total. Kehamilan Se Mi tak mungkin bisa disembunyikan. Padahal waktu interview tinggal 4 hari lagi. Jin Hyuk berjanji akan mencari pengganti Se Mi.

Sambil menunggu surat keputusan dari kepolisian keluar, Ha Na praktis jadi pengangguran. Ia kerja sambilan memasang pita boneka membantu ibunya. Ibunya bertanya bagaimana jika Ha Na benar-benar dipecat. Ha Na berkata jika hal itu terjadi maka ia akan datang memohon pada Jin Hyuk.
Lalu ia menelepon Joon Min untuk mengkonfirmasikan alamat rumah Jin Hyuk yang kemarin didatangi apa benar-benar tempat tinggal Jin Hyuk.
Joon Min menerima telepon Ha Na. Ha Na bertanya apa Jin Hyuk tinggal di Yongin. Ia beralasan akan mengirim hadiah terima kasih pada Jin Hyuk. Joon Min memberitahu Ha Na bahwa Jin Hyuk putra dari pengusaha restoran Middle Chicken. Ha Na kaget. Ia tak menyangka Jin Hyuk putra dari pengusaha sukses.
Ibu Ha Na juga senang mendengar kabar ini. Ia bertanya apa hubungan Ha Na dan Jin Hyuk dekat. Ha Na sudah bisa menebak isi kepala ibunya. Ha Na berkomentar mana mungkin Jin Hyuk mau menyerahkan salah satu cabang restorannya dikelola oleh mereka. Ibunya pesimis mengenai karier kepolisian Ha Na. Ia berpikir akan lebih baik jika Ha Na menikahi Jin Hyuk. Ibu Ha Na benar-benar ingin memiliki salah satu restoran Jin Hyuk. Ia bahkan berkata bisa menggoreng ayam dan Ha Na yang akan melakukan pengiriman. Ha Na protes. Ia meminta ibunya menjaga harga diri karena yang mereka miliki cuma hati nurani. Ibu Ha Na malah menyindir kelakukan putrinya yang selama ini bekerja tanpa menggunakan hati nurani. Tapi sebenarnya Ha Na juga mempunyai harapan yang sama dengan ibunya.

Sin Gi Joon mengajak Deputi Direktur Lee ke Yayasan Isong untuk berbicara. Ia bermaksud meminta bantuan/izin untuk menginvestigasi Do Hoon. Tapi ia menyampaikan maksudnya dengan bertele-tele.
Deputi Direktur Lee tak sabar dan berniat meninggalkannya.
"Kami sedang menyelidiki tempat ini," cegah Sin Gi Joon.
"Dimana?" Deputi Direktur Lee menoleh.
"Disini."
Lalu Sin Gi Joon mengajak Deputi Direktur Lee bermain boxing. Sunbae dan Jin Hyuk bertindak sebagai penonton. Sin Gi Joon mengharapkan bantuan dari Deputi Direktur Lee dalam penyelidikan kali ini. Sudah bisa ditebak Deputi Direktur Lee menolak investigasi ini. Ia tak percaya Yayasan Isong terlibat dalam kasus ini.
Jin Hyuk ada disana untuk membantu Sin Gi Joon. Ia menunjukkan bukti berupa laporan keuangan dari Yayasan Isong. Deputi Direktur Lee tetap tak percaya. Ia dan Sin Gi Joon mulai baku hantam. Mereka saling jotos dan tak ada yang mau mengalah. Akhirnya Jin Hyuk dan Sunbae turun tangan masuk ke ring memisahkan mereka.

Di ruang ganti Sin Gi Joon kembali memohon bantuan dari Deputi Direktur Lee. Ia berharap sekali bisa menuntaskan investigasi ini.

Deputi Direktur Lee pergi menemui Perdana Menteri dan Inspektur Baek. Perdana Menteri memuji hasil kerjanya yang berhasil menangkap Joo Soo Young dalam waktu 2 bulan.

Inspektur Baek tak mau kalah. Ia menyinggung bahwa salah satu petugasnya ikut terlibat dalam investigasi itu.
"Ya, tampaknya akhir-akhir ini kami mendapat beberapa bantuan," jawab Deputi Direktur Lee tak senang.
"Aku pikir kau benar-benar membenci penyelidikan bersama? Tapi disini kau menerima bantuan petugas kami. Jika kau melakukan itu, seharusnya kau memberitahuku sebelumnya. Aku bisa memberikan bantuan lebih." sindir Inspektur Baek.
"Oh, jadi itulah yang terjadi. Akhirnya, investigasi independen terlalu banyak yang ditangani. Bagaimanapun juga, bagus melihat penegak hukum pemerintah bekerjasama," komentar Perdana Menteri. Deputi Direktur Lee semakin kesal pada Inspektur Baek.

Deputi Direktur Lee memutuskan bahwa pengganti Park Se Mi adalah Oh Ha Na. Jin Hyuk dan Sin Gi Joon terkejut mendengar berita ini. Ia juga menambahkan Kim Byung Joon (si Sunbae) ke dalam Tim 1 untuk melaporkan segala hal padanya. Lalu Deputi Direktur Lee meminta Jin Hyuk melepaskan posisinya sebagai Leader Tim dengan membeberkan semua kesalahannya; mengabaikan rencana tim dengan bergerak sendiri, merekrut orang luar tanpa persetujuan dan rencana, menjatuhkan senjata saat situasi krisis, dan membiarkan musuh bebas. Jin Hyuk agak keberatan, namun demi berjalannya investigasi ia rela melepaskan posisinya.
"Kosongkan meja anda dan buat perubahan personil hari ini," perintah Deputi Direktur Lee.
"Hari ini?" tanya Sin Gi Joon kaget.
"Choi Eun Seo akan mengambil alih Tim 1 Perhubungan Internasional mulai hari ini," atur Deputi Direktur Lee.
"Choi Eun Seo?" Jin Hyuk lebih kaget saat tahu Eun Seo yang menggeser posisinya. Deputi Direktur Lee menyuruh Jin Hyuk kembali ke pekerjaannya. Jin Hyuk meradang lalu pergi dengan marah.

"Hyung Shik, apa kau harus melakukan ini? Petugas Oh Ha Na, Choi Eun Seo tidak ada yang masuk akal," tanya Sin Gi Joon setelah Jin Hyuk pergi.
Deputi Direktur Lee menjelaskan posisinya yang sulit. Ia memberitahu bahwa Inspektur Baek telah mendengar bahwa anggota kepolisian telah terlibat dan membawanya ke depan Perdana Menteri. Jadi tak ada pilihan lagi baginya selain merekrut Ha Na kembali.
Di luar Jin Hyuk menunggu informasi dari Sin Gi Joon. Sin Gi Joon hanya mengatakan untuk mematuhi perintah bos. Jika bos menyuruh melompat, maka harus melompat. Jin Hyuk tetap tak mau penggantinya adalah Eun Seo. Secara kebetulan Eun Seo lewat. Ia mendengar namanya disebut-sebut oleh Jin Hyuk. Sin Gi Joon meminta Eun Seo masuk ke ruangan Deputi Direktur Lee. Eun Seo mengerti lalu pergi. Jin Hyuk mengatakan tak bisa bekerja seperti ini. Ia benar-benar tak bisa menerima hal ini.

Di dalam kantor Tim 1 tengah bergosip mengenai perpindahan posisi Leader Tim mereka. Mereka mengatakan hal ini tak masuk akal. Eun Seo sudah diselamatkan oleh Jin Hyuk dan sekarang malah menginginkan kursinya. Mereka menganggap Eun Seo mendapatkan posisi karena koneksi. Ia ketahui dekat dengan Deputi Direktur Lee.
Eun Seo muncul. Ia mendengar kasak-kusuk mengenai dirinya. Ia mengancam siapapun yang meragukan kemampuannya akan ditransfer ke tim lain. Para agent terlihat tak menyukai ucapannya. Mereka pergi dengan marah. Lalu Eun Seo menyuruh Se Mi menghubungi Ha Na karena Ha Na yang akan menggantikan posisinya. Ia dan Joon Min terkejut Ha Na kembali dilibatkan dalam investigasi ini. Se Mi berkata bahkan Ha Na bukan agent resmi yang terlatih dan Joon Min mengingatkan Eun Seo ini adalah investigasi yang berbahaya. Eun Seo tak mau mendengar keluhan mereka. Ia mau perintahnya yang di dengar. Joon Min dan Se Mi sama-sama tak habis pikir.

Sin Gi Joon mendatangi Jin Hyuk di rumahnya. Ia bertanya mengapa Jin Hyuk tak mengangkat teleponnya. Jin Hyuk berkata tak bisa lagi bekerja dalam investigasi ini. Sin Gi Joon mengingatkan kasus ini sangat penting.
"Apa yang kau dan aku tahu, kau tak berpikir Deputi Direktur tahu, kan?" tanya Sin Gi Joon.
"Jika dia tahu, bagaimana mungkin ia meminta kami untuk melakukan investigasi bersama Oh Ha Na?" ucap Jin Hyuk berang.
"Anggap saja sebagai asuransi," ucap Sin Gi Joon enteng.
Dengan kerjasama ini malah menguntungkan. Jadi jika ada kesalahan mereka bisa menyalahkan Departemen Kepolisian. Ia memberitahu perihal perekrutan Ha Na karena adanya campur tangan Inspektur Baek. Yang menjadi prioritas adalah investigasi sukses. Sekarang ini Eun Seo ada di pihak mereka sedangkan Ha Na ada di pihak rival (kepolisian). NIA akan membuat pihak Ha Na yang bertanggungjawab dalam investigasi ini. Jin Hyuk keberatan melakukan cara curang seperti itu. Ia mengkhawatirkan Ha Na karena ia yang melibatkan Ha Na. Bagaimanapun, Ha Na telah banyak membantu.

Jin Hyuk berjalan mondar-mandir di kamarnya. Ponselnya berbunyi. Ha Na mengirim SMS; Aku khawatir telah membuat tanganmu terluka. Jadi aku meneleponmu, tapi kau tidak menjawab, jadi aku meninggalkan pesan. Aku melakukan ini tidak ada motif tersembunyi apapun. Tapi jika kau memikirkan aku dan ingin membantuku mendapatkan pekerjaannku kembali, aku tidak akan menolak. 

Ha Na berjualan boneka dengan bekerjasama dengan Ahjumma penjual ddukboki. Ia menjual boneka teddy bear seharga 15.000 won dengan iming-iming diskon 20 % untuk setiap pembelian ddukboki. Ha Na mulai menjajakan dagangannya. Jin Hyuk datang menemui Ha Na. Ia meminta Ha Na jangan menjawab telepon saat NIA menghubunginya. Ia tak menjelaskan apapun pada Ha Na dan langsung pergi. Ha Na kebingungan.

Ha Na tak mengindahkan peringatan Jin Hyuk. Nyatanya ia datang ke kantor NIA. Eun Seo memberinya uang sebagai bonusnya yang kemarin. Ia meminta maaf karena terlambat memberikan kompensasi itu. Selain itu Ha Na mendapatkan kembali pekerjaannya.
Eun Seo menyodorkan sebuah berkas kerjasama pada Ha Na. Ha Na baru ingat pada peringatan Jin Hyuk kemarin malam. Eun Seo mau tahu apa yang sudah dikatakan Jin Hyuk. Ha Na bilang Eun Seo tak perlu tahu. Eun Seo mengajak Ha Na bergabung lagi. Ia mengatakan  Ha Na memiliki kemampuan dan kerjasama ini bisa saling menguntungkan. Ha Na tahu dirinya hanya dijadikan tameng. Eun Seo mati kutu dan tak bisa membantah ucapan Ha Na. Dari jauh Joon Min dan Se Mi mengintip mereka dari balik meja.

Di dalam perjalanan Jin hyuk mendapat laporan dari Joon Min bahwa Ha Na sudah dipanggil ke NIA. Jin Hyuk terlihat kesal.

Jin Hyuk berlari menghadang Ha Na yang baru keluar dari ruangan Eun Seo.
"Apa kau mengatakan akan melakukannya?" tanya Jin Hyuk was-was.
"Ya. Aku sudah mendapatkan bonus dan pekerjaanku kembali," jawab Ha Na.
"Mengapa kau mengatakan akan melakukannya. Aku sudah memperingatkanmu untuk berhati-hati!"
Lalu Jin Hyuk meminta Ha Na mengikutinya.

Eun Seo keluar sebelum Jin Hyuk membawa Ha Na pergi. Jin Hyuk marah pada Eun Seo dan menyeretnya menjauh.
"Jika investigasi ini gagal, ini adalah akhir untukmu dan Oh Ha Na," seru Ha Na.
"Kasus ini adalah kesempatan untukku. Ini kesempatan pertamaku setelah 3 tahun," kilah Eun Seo.
"Jika kau akan melakukan ini, mengapa kau pergi meninggalkanku seperti orang bodoh?"
"Aku tak ingin membicarakan tentang hal itu," ucap Eun Seo. Sepertinya ini berhubungan dengan masa lalu mereka berdua. Eun Seo merahasiakan alasan kenapa dia pergi ke Timur Tengah.
"Pernahkah kau menjelaskan padaku sekali saja?" ujar Jin Hyuk.
Eun Seo tetap bungkam. Ia malah bertanya apa Jin Hyuk sangat membencinya bahkan tak mau melihatnya lagi. Jin Hyuk mengungkapkan semua kekecewaannya. Ia merasa ditusuk dari belakang. Eun Seo bilang jika ia menjelaskannya sekarang, tetap tidak akan merubah apapun. Jin Hyuk juga meminta Eun Seo tak perlu repot-repot menjelaskan padanya. Eun Seo memohon Jin Hyuk membantunya dalam investigasi ini.

Eun Seo menjelaskan prosedur investigasi pada Ha Na. Sesuai rencana Ha Na akan menyamar sebagai Sekretaris Do Hoon. Tentu saja dengan resume yang sudah dipalsukan. Lulusan sekretaris dari Pennsylvania State University. Jin Hyuk masuk. Ia mau membantu investigasi ini berkat bujuk rayu Sin Gi Joon. Ia menyerahkan berkas berupa identitas baru Ha Na. Ia meminta Ha Na mempelajari masa kecil, latar belakang dan pendidikan palsunya. Ha Na bertanya mengapa dirinya yang terpilih. Padahal saat ini usianya sudah 30 tahun. Ia malah membanggakan dirinya yang terlihat baby face. Jin Hyuk bertanya kemampuan bahasa Ha Na; Inggris, Jepang, Cina. Ha Na menjawab bisa berbahasa Cina dengan baik karena punya banyak minat pada Cina terutama film.

Ha Na sibuk menghapalkan identitas palsunya di kantor NIA. Telepon kantor bunyi. Ha Na reflek mengangkat telepon itu. Si penelepon mencari Sin Gi Joon, namun dijawab tak ada oleh Ha Na. Semua orang yang melihat tingkahnya terlihat kesal. Ha Na lupa sekarang ada di NIA bukan Kantor Polisi Heukseok.

Tim 1 melakukan rapat kecil untuk mendiskusikan susunan rencana mereka pada Ha Na. Lusa Ha Na akan melakukan wawancara di Isong. Joon Min bertugas menjelaskan pada Ha Na target operasi NIA kali ini adalah Han Do Hoon, Direktur Yayasan Isong. Ha Na banyak bertanya mengenai Do Hoon-berapa tingginya, kekayaannya berapa, tempat tinggalnya, kemana ia sering pergi. Jin Hyuk mengingatkan Ha Na agar tak ada kepentingan pribadi yang terlibat. Ha Na diminta hanya mengikuti perintah dari NIA.
Saat layar menampilkan gambar Han Tae Shik, Ha Na berseru telah mengenal Ahjussi itu sebelumnya. Eun Seo menginformasikan Ha Tae Shik adalah Ketua Komite Transparansi Nasional dan Do Hoon adalah putranya. Ha Na langsung bangun dan berkata tak bisa melakukan investigasi ini. Ia mulai paham akan bahayanya. Lalu pergi dengan marah.

Ha Na berjalan ke arah lift. Ia membuka pintu lift dan masuk. Jin Hyuk berlari mengejarnya. Ia berhenti di depan pintu lift yang masih terbuka.
"Kau disini bukan untuk menghentikanku pergi, kan?" tanya Ha Na tajam.
"Mungkin lebih baik jika kau pergi sekarang," jawab Jin Hyuk.
"Eh?"
"Ini adalah kesempatan terakhir untuk kau keluar," ucap Jin Hyuk bersamaan dengan pintu lift yang tertutup.