Selasa, 27 September 2011

Sinopsis Scent of A Woman Episode 8




Yeon Jae mengaku pada Eun Suk bahwa ia mencintai Ji Wook. Tanpa mereka tahu Ji Wook mendengar semuanya.
"Pria itu...Aku benar-benar menyukainya," ucap Yeon Jae sambil menangis.
Eun Suk terkejut mendengar pengakuan Yeon Jae. Begitu juga dengan Ji Wook. Perasaan Ji Wook campur aduk.
"Kata-kata itu seharusnya kau katakan padanya bukan padaku. Itu tak ada gunanya," sahut Eun Suk. Tentu saja Eun Suk tak senang mendengar wanita yang disukainya ternyata menyukai orang lain.
"Dia akan menikahi orang lain," isak Yeon Jae.
Eun Suk frustasi. Tak sengaja ia melihat Ji Wook berdiri tak jauh dari mereka. Eun Suk memilih mengajak Yeon Jae pulang tanpa memberi tahu keberadaan Ji Wook disana. Hati Ji Wook juga terluka.


Kencan buta ibu Yeon Jae berantakan. Terjadi insiden memalukan saat ia tengah makan malam dengan rekan kerja Eun Suk. Ibu Yeon Jae tersedak saat menelan sushimi. Sudah kadung malu, Ibu Yeon Jae langsung pulang. Di rumah ibu Yeon Jae sama sekali tak mau bercerita pada Yeon Jae.


Ji Wook gelisah. Ia sama sekali tak bisa memejamkan matanya. Pengakuan Yeon Jae tadi telah mengganggunya. Akhirnya Ji Wook tahu bagaimana perasaan Yeon Jae padanya. Dengan statusnya, Ji Wook bingung apa yang harus diperbuat.


Ji Wook kembali meeting dengan para staff membahas program tur wisata musim gugur. Ji Wook kurang puas dengan proposal yang diajukan mereka. Manager Noh mengeluh karena deadline yang diberikan sangat singkat. Ji Wook mengingatkan musim gugur tinggal satu bulan lagi. Hye Won mengusulkan untuk memakai proposal Pulau Wando milik Yeon Jae. Hye Won menjelaskan Pulau Wando sangat potensial dikembangkan menjadi tempat wisata. Ji Wook kembali berpikir. Akhirnya ia setuju melanjutkan proposal Pulau Wando milik Yeon Jae. Ji Wook sekalian mengumumkan jika kasus Yeon Jae telah selesai. Yeon Jae tak terbukti mencuri cincin Wilson.


Ji Wook memanggil Yeon Jae ke kantornya. Ji Wook berencana mempekerjakan Yeon Jae lagi di Line Tour. Proposal Pulau Wando adalah ide Yeon Jae. Ji Wook berpikiran akan bagus jika Yeon Jae terlibat dalam tim mereka. Namun Yeon Jae menolak. Ji Wook menjadi kesal. Ia memaksa Yeon Jae.
"Tidak dapatkan kau kembali bekerja?" seru Ji Wook keras.
"Mengapa kau memperlakukanku seperti ini? Aku bukan bawahanmu lagi. Kenapa kau marah padaku?" Yeon Jae ikut meledak.
Ji Wook menghela nafas. Ia mengontrol emosinya. Ji Wook meminta maaf mengenai ucapannya kemarin malam.

Ji Wook kembali memaksa Yeon Jae bekerja di Line Tour. Emosinya kembali naik.
"Bukankah sudah kubilang aku tak mau!" jerit Yeon Jae.
"Bukankah kau sangat merindukanku? Bukankah kau bilang ingin bertemu lagi denganku? Maka dari itu, aku memberimu kesempatan," ucap Ji Wook putus asa.
Yeon Jae tertegun. "Kau mendengar semuanya?"
"Ya, aku mendengar semuanya," jawab Ji Wook.
Obrolan mereka terputus ketika Presiden Kang masuk. Presiden Kang mengingatkan Ji Wook untuk pergi bersama So Kyeong membeli hadiah pertunangan. Yeon Jae segera berpamitan. Ji Wook tak membiarkan Yeon Jae pergi begitu saja. Ia keluar mengejar Yeon Jae. Tapi sayang Yeon Jae sudah menaiki lift.


Pikiran Eun Suk kalut setelah mendengar pengakuan Yeon Jae. Mencoba menenangkan pikiran, Eun Suk malah bertambah kesal ketika rekan kerja dan suster di rumah sakit memperlihatkan tokoh kartun web yang mirip dengannya. Tokoh itu diceritakan bertemperamen buruk namun diam-diam dicintai oleh seseorang.

Eun Suk tahu siapa pembuatnya. Ia langsung pergi ke kamar Hee Joo dan mendamprat gadis itu. Eun Suk sama sekali tak menyukai dirinya dijadikan tokoh kartun web. Eun Suk merasa reputasinya bertambah buruk.
"Hapus web cartoon itu atau pindah ke rumah sakit lain!" Ancam Eun Suk.
Ketika Eun Suk hendak pergi, Yeon Jae sudah berdiri di depan pintu. 

Yeon Jae datang untuk menanyakan apa yang terjadi dengan kencan buta ibunya dan rekan kerja Eun Suk. Yeon Jae mengkhawatirkan ibunya. Setelah mendengar penjelasan Eun Suk, Yeon Jae lega karena ibunya hanya merasa malu. Yeon Jae menasehati Eun Suk untuk memperlakukan Hee Joo dengan lebih baik.
"Hee Joo masih muda. Dia juga pasien kanker," bujuk Yeon Jae.
"Hanya karena dia pasien kanker, maka aku harus menutup mataku untuk semua yang dia lakukan? Apa aku harus mentolerir hal itu? Jangan mengkhawatikan masalahku, perhatikan saja urusanmu sendiri. Menyukai pria yang akan menikahi orang lain," kritik Eun Suk. Secara tak langsung Eun Suk menunjukkan kecemburuannya. Ia bahkan tak bisa mengendalikan emosinya.


Yeon Jae pergi ke kelas Tango. Yeon Jae terpukau melihat tarian Veronica dengan kekasihnya. Veronica heran melihat kehadiran Yeon Jae, padahal tak ada kelas malam itu. Yeon Jae beralasan sedang bad mood. Ia berbincang dengan Veronica.
"Tarianmu sangat bagus. Berapa lama aku bisa sepertimu?" puji Yeon Jae.
"Sekitar 6 tahun," jawab Veronica.
"Enam tahun? Aku kira aku tidak bisa," gumam Yeon Jae. Vonis umur Yeon Jae hanya 6 bulan.
"Jika kau punya bakat, waktu yang diperlukan lebih singkat," hibur Veronica.
Veronica menawarkan Yeon Jae untuk latihan bersamanya.


Ji Wook pergi ke toko perhiasan. Ji Wook sudah membuat janji dengan So Kyeong. Setelah berpikir lama akhirnya Ji Wook memutuskan tak jadi menemui So Kyeong. Ji Wook menghubungi Yeon Jae. Veronica yang mengangkat teleponnya. Veronica berkata Yeon Jae tak bisa mengangkat ponselnya karena sedang berlatih Tango. Ji Wook mengerti. Ia memutar mobilnya menyusul Yeon Jae.


Yeon Jae berlatih seorang diri karena Veronica dan kekasihnya pergi makan malam. Yeon Jae bertekad menguasai tarian Tango dengan cepat, setidaknya sebelum ia mati. Ji Wook muncul. Yeon Jae tertegun melihat kedatangan Ji Wook. Ji Wook berjalan dengan cepat ke arah Yeon Jae. Melepas jas, menggulung lengan bajunya. Tatapannya yang tajam membuat Yeon Jae mundur perlahan. Begitu Ji Wook di depan Yeon Jae, ia langsung menarik tubuh Yeon Jae dalam dekapannya.
(PERHATIAN: Dijamin yang nonton bakal mengap2 nahan nafas, haha. Keren banget chemistry mereka berdua ketika menari Tango. Angkat 2 jempol deh buat Lee Dong Wook dan  Kim Sun Ah).

Ji Wook mengangkat tangan Yeon Jae. Memutar tubuhnya dan memimpin Yeon Jae berdansa. Yeon Jae mengikuti alunan tubuh Ji Wook tanpa bisa berontak. Tatapan mata mereka saling mengunci. Hati mereka saling bergetar.

Yeon Jae memutar tubuhnya. Ji Wook menarik tubuh Yeon Jae dan memeluknya dari belakang. Bahasa tubuh mereka jelas menggambarkan cinta. Ji Wook memutar tubuh Yeon Jae lagi. Mereka saling bertatapan dalam diam dan terhanyut dengan perasaan masing-masing. 

Ji Wook mendekati wajah Yeon Jae. Yeon Jae tak kuasa menolak. Ia hanya memejamkan matanya.
"Bagaimana kau akan menghentikan perasaanmu ketika kau seperti ini?" gumam Ji Wook putus asa.
Perlahan Ji Wook melepaskan Yeon Jae lalu melangkah pergi. Yeon Jae terpaku.


So Kyeong berusaha menghubungi Ji Wook yang tak kunjung datang. Namun ponsel Ji Wook tak aktif. So Kyeong langsung naik darah.

So Kyeong pergi mencari Ji Wook. Ia meluapkan emosinya dengan memaki Ji Wook.
"Kita batalkan pertunangan ini. Dan tentu saja pernikahan juga," ucap Ji Wook mantap. Ji Wook sudah tak bisa mengendalikan perasaannya. Ia memutuskan untuk memperjuangkan cintanya terhadap Yeon Jae.
Mata So Kyeong melebar. "Apa kau gila?"
"Jika aku yang membatalkannya, pasti akan melukai harga dirimu." Ji Wook memberi kesempatan So Kyeong untuk membatalkan rencana pertunangan mereka agar So Kyeong tak merasa malu.
"Jika kau tak ingin melukaiku, mengapa tak menikah? Jika aku memberitahu masalah ini pada ayah. Kang Ji Wook, kau tahu apa yang akan terjadi? Travel Agency milikmu mungkin akan bangkrut," ancam So Kyeong.
"Tak apa-apa. Lakukan seperti keinginanmu," tegas Ji Wook.


Ji Wook tak bisa berhenti memikirkan Yeon Jae. Kenangan ketika mereka bersama-sama kembali berputar di kepalanya. Yeon Jae juga merasakan hal yang sama. Yeon Jae mengambil buku 20 daftar keinginan terakhir. Yeon Jae membuka daftar No. 19-Melakukan semua hal bersama orang yang kucintai.


Pagi hari Yeon Jae dikejutkan oleh kehadiran Ji Wook di depan rumahnya. Ji Wook datang untuk menyerahkan cincin titipan Wilson. Tahu Yeon Jae hendak pergi, Ji Wook menawarkan tumpangan. Awalnya Yeon Jae menolak. Ia diam saja. Ji Wook sampai kesal. Namun akhirnya Yeon Jae naik ke dalam mobil Ji Wook. Ji Wook senang.


Eun Suk kesal karena masih saja menjadi bahak ejekan rekan kerjanya. Mereka bilang iri melihat Eun Suk yang populer dengan sebutan bad guy. Di lobby rumah sakit Eun Suk bertemu Hee Joo. Hee Joo mengajaknya berbicara. Hee Joo mengaku bahwa cita-citanya menjadi kartunis. Pada awalnya ayahnya tak setuju dengan cita-citanya. Setelah divonis kanker, ayahnya berubah pikiran. Ayahnya berkata ia boleh melakukan apapun yang ingin dilakukannya. Setelah masuk rumah sakit, Hee Joo mulai menggambar kartun. Hal pertama yang dipikirkannya adalah dokter Chae Eun Suk. Hee Joo mengaku menyukai Eun Suk. Makanya ia memilih menunjukkan rasa sukanya dengan membuat web cartoon. Hee Joo tak mau mati dalam penyesalan. Dengan berani Hee Joo mengajak Eun Suk berkencan. Tentu saja Eun Suk menolak.


Yeon Jae minta diantar ke taman hiburan (taman hiburan tak pernah terlewatkan dalam drama korea, tapi suka liat pasangan yang kencan disana). Ji Wook heran mengapa Yeon Jae mau pergi ke taman hiburan seorang diri. Ketika Yeon Jae bilang tujuan kesana untuk mencari first love-nya, Ji Wook langsung manyun. Haha...
Walaupun kesal, Ji Wook tetap menemani Yeon Jae mencari cinta pertamanya, Kwon Ryul.
"Mengapa kau mencari cinta pertamamu?" protes Ji Wook. Ji Wook merasa Yeon Jae hanya buang-buang waktu.
"Karena ada sesuatu yang ingin kukatakan padanya," jawab Yeon Jae.
"Bukankah kau mengatakan ingin berkencan denganku sebelum kau mati? Lalu kau pergi ke Fan Meeting bertemu Kim Junsu. Dan sekarang kau ingin mencari cinta pertamamu." Ji Wook stress.
"Cinta pertama itu berbeda," kilah Yeon Jae.
"Lalu bagaimana dengan dokter yang tertawa dan bercanda denganmu saat di hotel? Bukankah kau mengenalkannya pada ibumu? Kenapa?" Ji Wook benar-benar tak bisa menyembunyikan kecemburuannya.
Yeon Jae tertawa. Yeon Jae menjelaskan ia hanya meminta bantuan Eun Suk mencarikan teman kencan untuk ibunya. Yeon Jae ingin ibunya menikah lagi. Ji Wook berdoa agar Yeon Jae tak menemukan cinta pertamanya.
Mereka pergi ke arah kebun binatang. Menurut informasi yang Yeon Jae dapat Kwon Ryul bekerja disana. Yeon Jae tak heran karena sejak kecil mereka berdua menyukai binatang.

Yeon Jae melihat seorang pria tengah menimang rakun dan menunjukkannya kepada pengunjung. Yeon Jae mendekat. Akhirnya Yeon Jae menemukan first love-nya.
"Kau masih sangat tampan," gumamnya.
Seperti mendapat telepati, Kwon Ryul menoleh. Wajahnya menunjukkan keterkejutan melihat sosok Yeon Jae yang masih dikenalnya. Kwon Ryul mengangguk pada Yeon Jae. Yeon Jae juga menganggukkan kepalanya sambil tersenyum. Ji Wook jelas tak senang.

Yeon Jae dan Kwon Ryul asyik berbincang berdua. Tinggal Ji Wook yang terbakar cemburu melihat kebersamaan mereka. Penasaran dengan obrolan mereka, diam-diam Ji Wook berjalan mendekat dan menguping.

Yeon Jae mengaku jika dulu ia menyukai Kwon Ryul. Dulu ada sebuah kesalahpahaman diantara mereka. Saat itu Yeon Jae tak bisa menerima ajakan kencan Kwon Ryul karena ayahnya yang tiba-tiba jatuh sakit.
"Aku tidak pergi bukan karena aku tak menyukaimu, tapi karena ayahku. Aku selalu mencari kesempatan untuk menyelesaikan kesalahpahaman ini. Aku takut akan sangat terlambat memberitahumu," ungkap Yeon Jae.
"Yeon Jae, maaf menyusahkanmu. Sebenarnya aku menyukai Hye Won. Aku berpikiran jika aku mengajakmu keluar, kau akan membawa Hye Won bersamamu. Itulah mengapa aku berkata aku ingin bertemu denganmu," ucap Kwon Ryul jujur.
Yeon Jae kaget. Ia tak menyangka ternyata yang salah paham selama ini adalah dirinya sendiri.

Di belakang mereka tawa Ji Wook meledak. Ji Wook kembali menguping sambil tertawa geli. Yeon Jae menahan malu. Ia menyarankan Kwon Ryul bertemu dengan Hye Won karena Hye Won masih lajang. Kwon Ryul memberitahu jika dirinya baru saja menikah 2 bulan yang lalu.


Ji Wook meledek Yeon Jae. Yeon Jae cemberut. Ji Wook menarik tangan Yeon Jae, mengajaknya bersenang-senang menikmati wahana di taman hiburan. Ji Wook terlihat senang ketika mereka naik komedi putar. Yeon Jae hanya memandangnya dengan tatapan aneh. Setelah mencoba beberapa permainan, Yeon Jae mulai bisa menikmatinya.

Disaat bersamaan Hye Won juga tengah bermain bersama adik dan kedua keponakannya di taman hiburan. Hye Won dan Yeon Jae berjalan ke arah yang sama. Ji Wook melihat rambut Yeon Jae yang sedikit berantakan. Ji Wook membantu Yeon Jae membenahi rambutnya bertepatan dengan kemunculan Hye Won. Melihat kebersamaan mereka Hye Won marah. Ji Wook bukan pria tanpa pasangan. Yeon Jae juga pernah mengaku telah menyerah. Sebelum Yeon Jae menjelaskan apa-apa, Hye Won langsung pergi. 


Eun Suk merasa bersalah karena telah bersikap kasar pada Yeon Jae. Eun Suk pergi ke rumah Yeon Jae untuk meminta maaf. Ketika Eun Suk hendak mengirim pesan pada Yeon Jae, mobil Ji Wook muncul. Eun Suk melihat Yeon Jae yang diantar pulang oleh Ji Wook. Ia tak jadi menemui Yeon Jae.


Di rumah Ibu Yeon Jae tengah minum-minum. Yeon Jae kembali membahas kencan ibunya yang gagal. Yeon Jae berjanji akan mengenalkan pria yang lebih baik. Ibu Yeon Jae sudah menyerah.


Ji Wook mendapat telepon dari So Kyeong. So Kyeong tengah mabuk-mabukan di bar. Ji Wook meminta So Kyeong berhenti minum. So Kyeong masih marah pada Ji Wook. Ia tak mau membatalkan rencana pertunangan mereka.
Ji Wook mengantar So Kyeong pulang. Tak disangka mantan pacar So Kyeong muncul. Ia mengenalkan diri pada Ji Wook.
"Apakah dia pria yang akan menikah denganmu? Hallo, namaku Shim Yin Shuo."
So Kyeong marah. Ia meminta Yin Shuo pergi.
"Bukankah kau yang memintaku untuk tak bertemu dengan Presdir. Makanya aku datang mencarimu. Jika kau bersikap seperti ini, hal ini akan sulit untukku. So Kyeong, ingat itu. Aku mengandalkanmu." Setelah mengancam So Kyeong, Yin Shuo langsung pergi.


So Kyeong menangis. Mantan pacarnya masih berusaha memeras uang darinya (kasihan juga nih sama So Kyeong). 
"Siapa dia?" tanya Ji Wook.
"Pria yang kucintai dengan seluruh hidupku. Pria yang memanfaatkanku untuk memeras uang dariku. Cinta yang ingin aku miliki sampai aku mati...berakhir seperti ini."
Ji Wook diam saja. So Kyeong menoleh pada Ji Wook.
"Kau sangat beruntung hari ini. Karena kau punya alasan bagus untuk untuk membatalkan pertunangan. Katakanlah pada mereka. Karena masa lalu Im So Kyeong yang rumit, karena hubungannya yang dulu, kau tak bisa menikahinya. Dengan cara itu, ayahku tak akan mengatakan apapun. Kau akan aman dan tak akan terjadi sesuatu."


Ji Wook mencari latar belakang hubungan So Kyeong dan mantan pacarnya. Menurut sumber So Kyeong pernah melakukan percobaan bunuh diri saat dipaksa putus dari Yim Shuo. Presiden Im menutupi insiden itu dengan mengeluarkan berita So Kyeong mengalami kecelakaan di New York.


Yeon Jae mengajak Hye Won bertemu diluar. Hye Won jelas masih marah pada Yeon Jae. Sikapnya sangat ketus.
"Orang yang membantumu menyelesaikan masalah cincin yang hilang adalah Kepala Direktur, kan?" todong Hye Won.
"Iya..."
"Bukankah kau bilang tidak ada yang terjadi ketika kalian berdua pergi berlibur? Sepertinya kau benar-benar sengaja ingin merayunya? Kau sudah tahu dengan jelas dia akan segera bertunangan. Hanya karena dia melakukan kebaikan, kau mengikutinya dengan senang hati seperti anak anjing?" tuduh Hye Won dengan kejam.
"Iya...Aku menyukainya," Yeon Jae tak menyangkal.
"Apa? Siapa yang ingin dinikahinya? Itu sudah diumumkan diseluruh berita. Mengapa kau masih berpikir orang ini?"
"Aku tak ingin melakukan apapun. Tak ada...Selain memikirkan dia, menunggu bertemu dengannya. Aku hanya berpikir kapan lagi aku akan punya kesempatan bertemu dengan orang seperti ini? Seorang pria yang membuat hatiku berdebar. Sebelum aku mati, aku ingin melihatnya."

Hye Won tak habis pikir degan kenekatan Yeon Jae.
"Lalu apa yang akan kau lakukan? Pria itu akan bertunangan dengan Im So Kyeong. Apa kau kira dia akan datang padamu? Hentikan semua ini, gadis bodoh!"
"Tidak apa-apa. Jika ada kesempatan untuk melihatnya," Yeon Jae tetap pada pendiriannya.
"Sepertinya pikiranmu sudah tak waras. Apa kau ingin terlibat affair dengannya setelah dia menikah? Baiklah, kau akan lihat bagaimana itu akan berjalan baik! Cepat atau lambat kau akan dibuang oleh pria itu. Jangan mencariku! Persahabatan kita selama 20 tahun selesai hari ini." Hye Won menyerah. Ia pergi meninggalkan Yeon Jae.
"Aku punya kanker," seru Yeon Jae (scene ini bener-bener nguras airmata).
Langkah Hye Won langsung terhenti. Hye Won menoleh pada Yeon Jae. Wajahnya syok.
"Apa maksudmu?"
"Aku hanya punya waktu 6 bulan untuk bertahan hidup. Tidak...tinggal 5 bulan sekarang." Yeon Jae berurai airmata.
"Apa maksudmu berkata seperti itu? Kau berbohong!" seru Hye Won keras.
"Aku ingin jatuh cinta, Hye Won. Sebelum aku mati. Sebelum kematianku...."
 

Kedua keluarga Kang dan Im mengadakan pertemuan. Ji Wook datang terlambat. Tanpa menunggu lama, Ji Wook mengumumkan pembatalan pertunangannya dengan So Kyeong. Kedua keluarga jelas syok. So Kyeong bergetar menahan marah. Ji Wook mengaku jika dirinya tak cocok dengan So Kyeong. Ji Wook berharap So Kyeong menemukan pria yang lebih baik darinya. Setelah itu Ji Wook langsung berpamitan.

Presiden Kang mengejar Ji Wook. Jelas ia marah dengan tindakan putranya. Presiden Kang melayangkan tamparan pada Ji Wook. 


Hye Won tak mau berhenti menangis.
"Apa yang harus kulakukan? Apa yang harus kulakukan?" ratapnya.
"Hye Won, berhentilah menangis," pinta Yeon Jae.
"Bagaimana ini bisa terjadi? Mengapa kau tak pernah mengatakannya padaku? Bagaimana dengan ibumu?"
"Aku belum memberitahunya. Kau tahu bagaimana reaksi ibuku ketika ayahku meninggal."
Hye Won memeluk Yeon Jae. Mereka menangis bersama.
"Apa yang harus kulakukan? Yeon Jae, apa yang harus kita lakukan?"
"Hye Won berhentilah menangis. Jika kau seperti ini, kau akan sakit," ucap Yeon Jae.

Hye Won melepaskan pelukan.
"Bagaimana dengan Kepala Direktur? Apa dia juga tahu?"
Yeon Jae menggeleng.
"Pergilah. Jangan disini bersamaku. Tak peduli kemana kau akan pergi atau apa yang kau lakukan, aku akan ada disampingmu." Hye Won memberi restunya.


Yeon Jae pergi ke rumah Ji Wook. Yeon Jae menghubungi Ji Wook. Ji Wook masih dalam perjalanan pulang. Ia meminta Yeon Jae menunggunya. Tak lama, Ji Wook sampai. Ia turun dari mobil dan menatap lama ke arah Yeon Jae. Mata Ji Wook berkaca-kaca. Setelah apa yang terjadi dengannya, rasanya orang yang ingin dilihatnya adalah Yeon Jae.
Mereka saling berjalan mendekat. Yeon Jae menatap Ji Wook.
"Kang Ji Wook-sshi, ayo kita berkencan?" ajaknya.

Ji Wook tak menjawab. Ia langsung menarik tubuh Yeon Jae ke dalam dekapannya. Yeon Jae syok dengan reaksi Ji Wook. Ji Wook memeluk Yeon Jae erat. Airmatanya tumpah.