Sabtu, 28 Agustus 2010

Drama Taiwan yang Wajib Ditonton

Drama Taiwan mengawali menjamurnya drama-drama asia yang booming di TV kita. Contohnya aja waktu Meteor Garden muncul. Ngaku aja kita pasti langsung kecantol kan sama si Taoming She. Walaupun sekarang udah nggak banget yah. Hehe.... Saat drama Korea masuk dengan jalan cerita yang lebih fresh, alur yang bagus dan bikin kita nangis bombay (inget Endless Love khan) secara langsung drama Korea menyingkirkan wajah-wajah mandarin dari otak kita dan di ganti sama wajah-wajah khas negeri gingseng. Hmm, siapa seh nggak kenal sama Rain, Song Hye Gyo or Lee Min Ho si Taoming Tse vesi Korea. Terus siapa juga yang nggak kesemsem sama Kim Nam Gil and Jang Geun Suk (Sukkie). Dan yang nggak boleh ketinggalan oppaku Gong Yoo (cakep banget khan?)
Tapi berhubung di TV lagi diputer drama Taiwan yang katanya menelan biaya produksi yang fantastis Summer's Desire yang dibintangi artis cantik Barbie Tsu si Sancai dalam Meteor Garden, aku mau coba bikin list drama Taiwan yang wajib ditonton. Banyak juga kok drama Taiwan yang keren dan nggak kalah sama drama-drama Korea.
Cekidot :

Meteor Garden 
Ngaku deh kalo dulu juga menggandrungi drama Taiwan yang satu ini. Walaupun drama ini udah jadul banget, tapi jalan ceritanya oke. Pemainnya juga cakep-cakep (catet: dulu). Secara drama ini juga merupakan adaptasi dari manga 'Hana Yori Dango' yang juga terkenal di Jepang sono. Meteor Garden menuai sukses bukan hanya di negerinya sendiri tapi juga di berbagai negara termasuk Indonesia. Ceritanya sendiri mengisahkan tentang seorang gadis miskin bernama Sancai yang mendapat perlakuan bullying dikampusnya oleh gang F4 penguasa kampus. Ketuanya Taoming Tse merupakan pemilik dari kampus itu. Suka berbuat seenaknya bahkan tak segan-segan menghukum orang yang tak disukainya dengan cara menempelkan memo merah di setiap loker yang menjadi sasarannya. Para mahasiswa diperbolehkan melakukan apapun pada orang tsb. Dan Sancai yang tak menyukai perlakuan F4 itu sering mendapatkan memo merah. Walhasil ia sering menjadi bulan-bulanan teman-teman sekampusnya. Seiring berjalannya waktu Taoming Tse makin penasaran pada sosok Sancai dan jatuh cinta pada gadis itu. Si kaya yang akhirnya jatuh cinta pada si miskin tentu saja mendapat banyak pertentangan termasuk dari Ibu kandung Taoming Tse sendiri yang selalu berusaha memisahkan hubungan mereka berdua. Sancai yang awalnya malah mencintai Hua Ce Lei salah satu anggota F4 yang pendiam dan suka banget tidur lama-kelamaan jatuh cinta pada Taoming Tse. Dan mulai memperjuangkan cinta mereka. Happy ending seh. Tapi nyebelinnya si produser yang menganggap aji mumpung karena kaya mendadak dari drama ini, langsung tancap gas dengan membuat sekuelnya. Bisa di pastikan sekuelnya anjlok di pasaran.  Cerita yang monoton dan biasa banget. Taoming Tse diceritakan hilang ingatan dan Sancai berupaya menyadarkan laki-laki yang dicintainya yang sudah kadung menyukai gadis lain. Whoaa, klise banget kan. Kalo buat sekuelnya Meteor Garden 2 aku seh nggak recommend buat di tonton. 

The Prince Who Turns Into A Frog
Ini drama kocak abis. Yang main Joe Chen sama Ming Dao. Pernah di jiplak juga kok sama sinetron kita yang berani nyantumin kalo tuh sinetron saduran dari drama ini. Ceritanya mengenai Ye Tian Yu gadis yang lagi-lagi miskin  yang punya impian menikah dengan orang kaya. Suatu hari ia menyelamatkan Shan Jun Hao seorang GM Hotel Senwell yang mempunyai sifat angkuh, dingin dan orang yang sama sekali tak menyenangkan dari sebuah kecelakaan. Saat tersadar ia telah kehilangan ingatannya. Tian Yu yang sudah mengenal sang GM sebelumnya dan mendapat perlakuan buruk mengubah semua sikapnya bahkan memberinya nama baru Tang Ou dan merubahnya menjadi manusia baru yang baik hati. Saat cinta keduanya tumbuh tiba-tiba saja Tang Ou dapat mengingat kembali masa lalunya. Dan yang ia ingat dari Tian Yu adalah bahwa ia membenci gadis itu yang dianggapnya penipu. Ia sama sekali tak mengingat saat-saat tinggal bersama keluarga Tian Yu yang hangat. Ia kembali menjadi San Jun Hao yang dingin yang ternyata juga sudah mempunyai tunangan. Tian Yu bekerja di Hotel Senwell berkat bantuan Xu Zi Qian sepupu Jun Hao yang juga teman dari Tian Yu. Karena sering bertemu di hotel, tanpa Jun Hao sadari ia jatuh cinta lagi sama Tian Yu.

Fated To Love You
Ini drama yang juga dimainin sama Joe Chen. Ini cewek beruntung banget bisa main sama Ming Dao dan Ethan Ruan yang sama-sama ganteng dan sepintas terlihat mirip. Drama ini merupakan drama favoritku.  Ratingnya di Taiwan sendiri cukup tinggi. Ceritanya bagus dan lucu. Kisah berawal dari Chen Xin Yi seorang gadis lugu berkacamata yang  merencanakan  liburan di kapal pesiar bersama pacarnya. Ia rela menguras uang tabungannya guna membeli tiket  kapal pesiar itu. Padahal jelas-jelas pacarnya hanya memanfaatkannya. Xin Yi salah masuk kamar setelah meminum obat flu. Kamar itu milik Ji Cun Xi pria tampan dan pemilik perusahaan sabun yang kara raya. Cun Xi punya niat berbeda. Ia naik ke kapal pesiar itu untuk melamar pacarnya Anna seorang balerina yang ambisius yang lebih memilih mengejar kariernya di luar negeri. Dua orang laki-laki yang diketahui adalah penduduk pulau Jiang Mu yang tak rela Cun Xi menguasai pulau mereka berniat jahat padanya. Mereka memasukkan obat perangsang ke dalam minumannya. Mereka berniat menjebak Cun Xi dengan membuat foto syur. Cun Xi yang sudah terpengaruh obat perangsang masuk ke dalam kamarnya. Di dalam sudah ada Xin Yi yang dikiranya adalah Anna dan terjadilah hubungan semalam yang bikin nutup mata (or melotot neh nontonnya. hehe...). Mereka mengira tidur dengan pasangan masing-masing. Saat sadar mereka sama-sama terkejut. Dua pria yang tadi memberi obat perangsang mendobrak kamar mereka dan langsung mengambil gambar mereka. Salah satu pria itu kaget saat mendapati Xin Yi yang ternyata adalah adik iparnya. Cun Xi menuduh mereka bertiga berkomplot. Apesnya lagi saat masuk ke kamarnya, Xin Yi mendapati pacarnya tengah bermesraan dengan wanita lain. Berniat bunuh diri, Cun Xi datang menolong dan membantunya membalas dendam pada sang mantan pacar. Cun Xi mendandani Xin Yi menjadi wanita cantik dan berkelas. Mereka mempermalukan mantan pacar Xin Yi di meja judi.
Setelah perjalanan usai, mereka berpisah. Xin Yi kembali ke aktivitasnya semula menjadi pegawai kantoran yang sering banget dimanfaatin sama rekan sekerjanya. Tanpa disadarinya ia sebenarnya bekerja di perusahaan milik Ji Cun Xi. Beberapa bulan kemudian Xin Yi mulai merasakan perubahan dalam tubuhnya. Ia sering mual dan terlambat datang bulan. Disaat ia ketakutan ia membuat pengakuan dosa di sebuah gereja. Dia mengaku sudah berhubungan intim dan takut kalau dirinya hamil. Tanpa ia tahu Pastor yang diajaknya curhat adalah seorang pria biasa yang sedang main petak umpet dengan anak-anak panti asuhan. Pria itu bernama Dylan yang menyarankan Xin Yi membeli alat tes kehamilan. Hal yang ditakutkannya benar-benar terjadi. Ia hamil. Karena tak mau memaksa Cun Xi bertanggungjawab, ia pulang kampung ke desanya. Dan Cun Xi juga tengah melakukan perjalanan ke desanya. Cun Xi kesana dengan tujuan untuk mengambil bukti foto dari penduduk desa yang memerasnya. Saat bersembunyi dari kejaran penduduk desa yang tak menyukainya secara tak sengaja ia melihat Xin Yi tengah disidang oleh ibu dan kedua kakak perempuannya karena hamil diluar nikah. Cun Xi merasa kasian pada Xin Yi yang harus menanggung beban sendirian. Bak seorang pahlawan ia masuk dan  mengaku sebagai ayah dari janin yang di kandung Xin Yi. Pihak keluarga Xin Yi menelepon nenek Cun Xi yang menyambut gembira berita ini. Sebelumnya berniat menggugurkan kandungannya, akhirnya mereka dinikahkan secara adat (kalo di kita mungkin kawin siri kali ya). Xin Yi memulai kehidupan barunya sebagai istri dari Ji Cun Xi. Ternyata Cun Xi tidak serius menikahinya bahkan ia  tega menyuruh Xin Yi menandatangani surat perceraian dan disana tertulis setelah lahir bayi akan diasuh oleh Cun Xi  dan Xin Yi harus menyingkir dari kehidupan mereka. Nggak itu aja bahkan Xin Yi disuruh tidur di sofa, nggak boleh menaruh pakaiannya di lemari karena lemari itu untuk Anna dan nggak boleh menaruh barang sembarangan. Seiring berjalannya waktu Cun Xi mulai melihat Xin Yi sebagai wanita yang cantik dan ia jatuh cinta pada gadis itu. Apalagi melihat begitu banyak pengorbanan yang diberikan Xin Yi bahkan sampai rela memberi hadiah ulangtahun atas nama Anna. Saat Cun Xi mulai menyadari cintanya dan menginginkan membentuk keluarga bersama Xin Yi, Anna datang menghancurkan rencana itu. Apalagi kaki Anna terluka dan meyebabkan gadis itu nggak bisa menari balet lagi. Anna terjatuh dari tangga saat akan kembali ke Taiwan untuk merayakan ulang tahun Cun Xi. Cun Xi merasa bersalah dan nggak bisa meninggalkan Anna gitu aja. Ia dilema dengan pilihannya. Dan sebuah kecelakaan  yang membuat  Xin Yi keguguran benar-benar memisahkan mereka berdua.
Dua tahun berlalu. Xin Yi pindah ke Shanghai dan menjadi seniman handal. Ia bermetamorfosis menjadi wanita yang cantik bahkan mengganti namanya menjadi Elleane. Cun Xi yang tengah bertugas ke Shanghai tak sengaja membeli karya seninya menemukan nama asli Elleane adalah Chen Xin Yi mencoba mencarinya di sebuah pub. Cun Xi terkejut melihat penampilan Xin Yi yang sangat cantik dan memakai pakaian yang seksi. Sebuah kerjasama dalam proyek pembuatan logo baru produk sabunnya membuat mereka sering bertemu. Selama ini Xin Yi sangat membenci Cun Xi karena ia menganggap Cun Xi lah yang menyebabkannya kehilangan bayinya. Namun karena sering bersama Xin Yi tak bisa membohongi perasaannya kalau ia masih mencintai Cun Xi. Bahkan ia sangat khawatir waktu melihat Cun Xi deman dan menyusulnya ke hotel. Cun Xi yang sudah terlihat lemah menyuruh Xin Yi pergi, tapi ia nggak menghiraukan ucapannya. Bahkan saat Cun Xi mengancam akan berbuat macm-macam, gadis itu tak bergeming. Kemudian Cun Xi menciumnya secara paksa. Awalnya Xin Yi menolak, tapi lama-lama membalas ciuman Cun Xi juga. Mereka semakin 'hot 'dan Xin Yi baru sadar kalau Cun Xi sakit saat ia terjatuh. Xin Yi merawat Cun Xi yang sakit. Saat ia berniat membuka hatinya dan ingin memaafkan Cun Xi, pria itu malah bilang kalau ia mau menikah dengan Anna. Hancur sudah hati Xin Yi. Ia pergi dan kembali ke Taiwan.
Xin Yi pulang ke rumahnya yang di pagar rumahnya digantungi papan dengan tulisan yang bermarga Ji dilarang masuk. Bwaha...kayaknya ibunya Xin Yi benci banget sama Cun Xi. Cun Xi juga kembali ke Taiwan. Di desa akan diadakan pembukaan pabrik milik Cun Xi. Xin Yi yang mengira Cun Xi akan datang memilih menghindar dan memutuskan pergi menemui nenek. Cun Xi juga demikian ia malas datang ke pulau Jiang Mu dan meminta nenek untuk mengantikannya. Xin Yi tiba di rumah nenek yang tentu saja rumah Cun Xi juga dan Cun Xi sendirilah yang membukakan pintu. Mereka keliatan banget salah tingkah (bwhaha...lucu banget lihat mereka salting disini). Dan obrolan mereka malah mengingatkan ciuman hot di Shanghai dan lagi-lagi mereka salah tingkah. Xin  Yi hendak berpamitan pulang saat pembantu Cun Xi memberitahu anjing peliharaannya akan melahirkan. Cun Xi minta bantuan pada Xin Yi. Cun Xi merekam persalinan anjingnya untuk diperlihatkan pada nenek. Saat mereka berdua makin dekat, tiba-tiba aja Anna datang. Cun Xi meninggalkan mereka berdua untuk bertemu dengan dokter hewan. Nenek pulang dan Cun Xi memprlihatkan kaset rekaman padanya. Tak disangka saat Xin Yi berbicara berdua dengan Anna mereka mengobrolkan tentang surat aborsi yang diberikan Anna dulu. Tahulah Cun Xi bahwa Anna berbuat curang. Cun Xi marah dan memutuskan hubungan mereka. Anna tak terima dan berniat bunuh diri. Untung berhasil di selamatkan oleh Dylan yang ternyata adalah kakak kandung Anna yang dulu sempat terpisah. Karena dukungan kakak yang berhasil ditemukannya, ia rela melepaskan Cun Xi ke pelukan Xin Yi. Ternyata cobaan cinta Cun Xi dan Xin Yi belum cukup. Disaat mereka merencakan pernikahan, Xin Yi yang mendapat pemeriksaan gratis di  sebuah rumah sakit mendapati kenyataan bahwa dirinya nggak mungkin bisa hamil. Mungkin penyebabnya karena ia pernah mengalami keguguran. Xin Yi yang menganggap penerus/keturunan dalam keluarga Ji adalah penting berusaha meninggalkan Cun Xi tanpa bilang penyebabnya. Ia berniat kembali ke Shanghai bersama Dylan. Cun Xi yang frustasi dicampakkan oleh Xin Yi melampiaskannya dengan mencari wanita mana aja yang mau menikah dengannya. Disaat acara perjodohan, ibu Xin Yi datang dan mengatakan yang sebenarnya. Cun Xi marah dan malah berniat menceraikan Xin Yi. Dulu Cun Xi belum sempat menandatangani surat perceraian. Jadi mereka belum resmi bercerai. Xin Yi didandani oleh keluarganya agar tampil cantik (maksudnya biar Cun Xi liat dan menyesal sudah menceraikan Xin Yi). Ternyata Cun Xi nggak dateng dan hanya diwakilkan oleh pengacaranya. Xin Yi diharuskan memenuhi syarat-syarat perceraian yang diajukan oleh Cun Xi. Xin Yi terkejut saat surat itu dibacakan yang intinya Cun Xi mau menceraikan Xin Yi setelah seratus tahun menikah (bwaha...). Ia makin kaget setelah secara tiba-tiba ada seseorang dengan kostum ayam  masuk ke dalam ruangan. Ia mengira itu Cun Xi dan mengejarnya. Yang memakai kostum ayam bukan hanya satu. Kakak, ibunya semua berkomplot mengerjainya sampai ia tiba di gereja. Ia masuk ke dalam gereja dan mendapati semua keluarganya, nenek bahkan Dylan sudah menantinya di pinggir altar. Cun Xi  yang mengenakan jas pengantin mendekat dan bilang ia tak peduli jika Xin Yi tak bisa memberinya keturunan. Ia tetap ingin menikahi Xin Yi. Akhirnya mereka menikah dan disaksikan semua anggota keluarga. Setelah menikah Xin Yi bekerja di galeri seni. Suatu hari ia merasakan perutnya sakit dan ia sangat bahagia saat Cun Xi memberitahu bahwa ia hamil. Endingnya sudah bisa ditebaklah akhirnya mereka punya anak walau agak lebay di akhir episode saat Cun Xi dan dua orang kakak iparnya memutuskan melakukan persalinan daururat pada istri-istri mereka yang hamil dan melahirkan secara bersamaan. Well, nggak nyesel kok nonton film ini. Dijamin pasti bakal suka deh.

Autumn's Concerto 
Drama Vanness Wu yang masih lumayan fresh. Produksi tahun 2009. Drama ini keren makanya aku nyoba buat sinopsisnya disini. Konfliknya banyak dan nggak bikin bosen buat ngikutin alur ceritanya. Apalagi Vanness keliatan cakep  banget disini. Aktingnya oke. Mungkin waktu di Meteor Garden dia nggak terlalu keliatan kali secara dia kan anggota ke-4 dalam F4. Aku sedikit ulas ja ya coz kan udah ada recapsnya sendiri di blog ini. Drama ini berkisah mengenai Ren Guang Xi mahasiswa hukum yang badung dan mulai berubah sikap saat bertemu dengan Liang Mu Cheng seorang gadis kantin di kampusnya. Mu Cheng lah yang menyadarkannya apa arti cinta. Hingga akhirnya Mu Cheng hamil dan Guang Xi sama sekali nggak tahu karena ia mengalami amnesia setelah menjalankan operasi pengangkatan tumor di otaknya. Guang Xi menjelma menjadi pengacara yang hanya melihat uang dan tega menindas orang yang lemah. Karena membuat keributan dengan kliennya, Guang Xi mendapat hukuman pelayanan masyarakat di sebuah desa selama 10 hari yang membawanya bertemu dengan cinta pertamanya Liang Mu Cheng. Cerita semakin seru saat Mu Cheng diketahui sudah mempunyai anak berumur 5 tahun bernama Xiao Le.

Down With Love
Drama Jerry Yan dan Ella Chen yang tayang bersamaan dengan Autumn's Concerto milik Vanness Wu. Aroma persaingan kerasa banget diantara sesama mantan F4. Apalagi di dua drama ini ada si Xiao Xiao Bin aktor cilik pemeran Xiao Le (kalo di film Down With Love namanya Yu Ting). Tapi Autumn's Concerto milik Vanness menang dan memperoleh rating lebih tinggi. Di drama ini Xiao Xiao Bin berperan menjadi keponakan Jerry Yan yang yatim piatu. Kalau aku seh lebih suka Xiao Bin saat menjadi Xiao Le. Aktingnya di Autumn's Concerto bagus untuk ukuran anak 5 tahun dibandingkan di Down With Love, ia berperan biasa-biasa aja.  Jerry Yan berperan sebagai Xiang Yu Ping, pengacara perceraian yang sukses namun kejam, egois dan dingin. Pacarnya adalah seorang artis terkenal yang menyembunyikan identitasnya pada media. Ia dititipi oleh kakaknya 2 orang keponakan yang badung Xiang Yu Fei (cewek, si sulung) dan Xiang Yi Ting yang selalu membuat masalah dengan pengasuhnya. Yu Ping sudah berulang kali mengganti pengasuh yang kebanyakan tak tahan menghadapi kenakalan bocah-bocah itu atau bertahan hanya karena sudah jatuh hati pada ketampanan Yu Ping. Sekretarisnya Yang Duo menawarkan adiknya Yang Guo yang baru patah hati dan kehilangan pekerjaannya untuk menjadi pengasuh baru bahkan ia bilang adiknya tak menyukai pria (lesbi) agar bosnya tak pusing menghadapi kelakuan pengasuhnya yang ujung-ujungnya pasti suka sama Yu Ping. Yang Guo di dandani dan diajari agar berperilaku layaknya seorang lesbi. Ia mulai bekerja di rumah Yu Ping. Awalnya anak-anak membencinya sama seperti pengasuh sebelumnya, tapi lama-kelamaan mereka menyukai Yang Gou. Karena sering bertemu menumbuhkan benih-benih cinta di hati Yang Guo namun apesnya Yu Ping tahunya ia seorang lesbian. Ditambah lagi teman Yu Ping juga menyukai Yang Guo. Bahkan mengajak Yang Guo bertemu keluarganya. Drama ini berakhir happy ending kok. Akhirnya Yu Ping menikah dengan Yang Guo dan punya anak.

It Started With A Kiss and They Kiss Again 
Drama remake dari serial Jepang yang terkenal banget Itazura Na Kiss. Versi Taiwannya dimainkan sama Joe Cheng dan Ariel Lin. Ceritanya sama tentang gadis naif yang juga terkenal bodoh Xiang Qin yang melakukan first kiss secara nggak sengaja dengan teman sekolahnya Zhi Shu. Dia langsung jatuh hati pada Zhi Shu yang diketahui cowok paling pinter di sekolahnya namun punya sikap yang dingin. Ternyata jodoh emang nggak lari kemana, Xiang Qin yang rumahnya terkena gempa bumi terpaksa harus numpang tinggal di rumah sahabat ayahnya yang ternyata adalah orang tua dari Zhi Shu. Usahanya untuk mendapatkan cinta Zhi Shu didukung penuh oleh ibu Zhi Shu. Walaupun Zhi Shu selalu cuek, tapi Xiang Qin pantang menyerah. Dan ia juga nggak peduli biarpun dapet saingan cewek yang lebih cantik dan tentu aja juga lebih pintar darinya. Usahanya akhirnya membuahkan hasil. Ia akhirnya bisa mendapatkan cinta dari Zhi Shu. Endingnya ditutup dengan pernikahan mereka (Hihi...lucu liat mereka menikah coz yang memakai gaun pengantin tuh Zhi Shu dan Xiang Qin yang memakai jas. Kebayang nggak seh cowok cool kayak Zhi Shu harus berdandan kayak gitu).
Drama ini juga dibuat sekuelnya dengan judul They Kiss Again. Lumayan bagus juga seh. Tapi banyak banget adegan kissing-nya secara mereka kan udah nikah. Drama lanjutan ini berkisah seputar pernikahan mereka. Zhi Shu mulai kuliah di fakultas kedokteran. Xiang Qin yang terkenal bodoh juga mulai menata cita-citanya menjadi suster agar bisa mendampingi Zhi Shu yang kelak jadi dokter. Zhi Shu yang terkesan cuek sebenarnya sangat mencintai Xiang Qin. Terbukti saat Xiang Qin tiba-tiba menghilang apalagi ia tengah mengandung. Xiang Qin pergi karena syok saat tahu ia menderita penyakit yang bisa membuatnya buta. Dengan putus asa Zhi Shu mencari keberadaan Xiang Qin. Dan ketika bertemu ia rela mendampingi istrinya bagaimanapun keadaannya.
Drama ini juga diadaptasi sama Korea dengan menghadirkan Playful Kiss yang dimainkan sama Kim Hyun Joong dan Jung So Min. 



Jumat, 27 Agustus 2010

Autumn's Concerto Episode 4

Liang Mu Cheng bersama Ren Guang Xi mendatangi rumah bibinya, tapi Mu Cheng tak berani masuk menemui bibinya. Ia khawatir bibinya masih marah padanya. Sementara Guang Xi di dalam merayu bibinya agar mau menjadi saksinya. Diam-diam ia masuk  merapikan jemuran selimut milik bibinya dan meninggalkan sepucuk surat untuk bibinya.

Tuo Ye pergi ke bar mencari Zhang Ai Li dan gengnya. Ia berniat mengambil kaset rekaman CCTV yang sudah dicuri oleh gadis jahat itu. Tuo Ye bikin keributan dan  memasukkan narkoba ke pakaian A Nou (cowok yang ikut memukulnya di lapangan hoki) dan sesuai rencananya polisi datang merazia. Zhang Ai Li tampak panik saat diperiksa. Tou Ye menarik gadis itu dan melarikan diri dari sana. Zhang Ai Li mulai terpesona pada Tuo Ye saat laki-laki itu mau menggendongnya saat ia kesusahan dengan high heel-nya. Ia terlihat sangat senang. Mereka bersembunyi di gang yang sempit dari kejaran polisi dan Zhang Ai Li tanpa malu-malu menggoda Tuo Ye.
"Malam ini datanglah ke rumahku. Mau tidak?" Tuo Ye tersenyum senang (kena jebakan neh kayaknya).
Bibi membaca surat dari Mu Cheng di kamarnya saat suaminya pergi. Dalam suratnya Mu Cheng bilang tak pernah membenci bibinya. Baginya bibi adalah ibu yang membesarkannya.
Bibi menangis terharu membaca surat dari Mu Cheng. Tapi ia bersikeras Mu Cheng tetap bersalah. Saat hendak memasukkan selimut ke laci tempat  tidur, ia kaget menemukan banyak sekali foto-foto Mu Cheng disana. Bibi mulai menyadari bahwa suaminyalah yang berbohong. Ia menangis menyesali kebodohannya. 

Zhang Ai Li mengajak Tou Ye ke rumahnya. Mereka hendak bermesraan di kamarnya. Tuo Ye mengikat tangan dan kaki gadis itu yang mengira Tou Ye suka permainan kasar. Padahal Tou Ye mengikatnya agar memudahkannya mencari kaset yang dicurinya. Zhang Ai Li sadar dan marah-marah. Tou Ye memeriksa laptop miliknya dan meminta password. Tentu saja Zhang Ai Li tak mau memberi tahu. Nggak kehabisan akal Tuo Ye membawa laptop milik gadis itu dan segera pergi dari sana.

Mu Cheng melihat Guang Xi di depan cermin yang sudah rapi memakai jas dan dasi. Hari ini mereka akan menghadapi persidangan.
"Aku merasa pandangan matamu hari ini sangat berbeda," ucap Mu Cheng.
"Mungkin karena aku lelah," jawab Guang Xi.
"Bukan. Jadi pandangan mata yang akrab."
"Itu karena aku pertama kali memutuskan memakai kekuatan sendiri melindungi seseorang."
Ponsel Guang Xi berdering. Dari Tou Ye yang memberi laporan ia berhasil mendapatkan kaset rekaman itu. Tapi  mereka mendapat masalah karena Zhang Ai Li mengcopy rekaman itu ke laptopnya dan ia tak bisa membukanya karena memakai password. Tou Ye akan membawanya ke Bin Zai temannya yang ahli komputer untuk membobolnya. Guang Xi memberitahu Mu Cheng bahwa Tou Ye berhasil mendapatkan kaset rekaman itu. Lalu mereka bergegas ke pengadilan sambil bergandengan tangan.

Paman  A Cai memakai jas dan bersia-siap pergi ke persidangan. Bibi memilih tidak ikut. Kayaknya bibi berniat pergi.  Ia sudah menyiapkan koper dan menaruh amplop cokelat diatas tumpukan baju-bajunya.  Sikapnya juga aneh, ia merapikan jas Paman A Cai sebelum berangkat. Paman A Cai  tidak curiga , ia malah berjanji padanya setelah persidangan ini selesai akan menikahinya.

Persidangan diadakan di universitas Sheng De. Para mahasiswa antusias mengikuti jalannya persidangan. Mereka berbondong-bondong masuk memenuhi ruang persidangan. Direktur Fang dan Direktur He juga hadir. Guang Xi dan Mu Cheng masuk. Banyak yang mendukung Guang Xi bahkan meneriakkan yel-yel Guang Xi ganteng, Guang Xi keren sambil membawa poster (niat amat). Paman A Cai masuk bersama pengacaranya Ru Fang Gou yang tak luput mendapat hinaan dari para suporter Guang Xi.
"Meskipun pengadilan ini diputuskan dibuka 2 jam, tapi aku dapat pastikan dalam 1 jam sudah bisa berakhir," ucap Ru Fang Gou dengan angkuh.
"Ya, dalam satu jam saya akan membuat Zhou Jing Cai mengakui kesalahannya," tantang Guang Xi dengan yakin.
Hakim mengetuk palu dan persidangan dimulai.
Ren Guang Xi maju duluan. Saksi pertama di hadirkan.
Saksi pertama.
Merupakan penjual kura-kura di pasar yang pernah didatangi Paman A Cai dan Mu Cheng. Dia bersaksi pada hari itu Zhou Jing Cai membawa Mu Cheng datang ke tempatnya membeli kura-kura (untuk obat kuat). Dari melihat saja ia yakin paman A Cai menginginkan Mu Cheng. Dan ia juga bilang sudah memperingatkan A Xia (Bibi Mu Cheng) agar berhati-hati.
Lalu gantian Ru Fang Gou yang maju. Ia hendak memegang saksi tersebut yang spontan mengelak. Ru Fang Gou tersenyum licik dan bilang hanya ingin membetulkan letak mikrofon bukan ingin memegangnya. Tindakannya ini ada maksudnya. Ia langsung berkata bahwa saksi Lin Mei Jin sepertinya suka menilai orang hanya sekali lihat saja. Dan gampang sekali salah paham. Saksi mati kutu. Ru Fang Gou menang satu poin. Guang Xi hanya bisa menahan geram.
Saksi kedua.
Saksi yang di hadirkan adalah istri dari bos Mu Cheng saat dulu bekerja di pelabuhan. Ia bilang Liang Mu Cheng pernah merayu suaminya sehingga mendapatkan ikan gratis. Mu Cheng protes pada Guang Xi. Ia bilang kalau bosnya yang bersikeras tidak mau menerima uangnya dan bilang itu adalah uang bonus.
Guang Xi maju "Saya lihat kamu pernah menjadi karyawan juga di tempat ikan? Kalau begitu tahun baru kamu pasti mendapat bonus uang kan?" Saksi kedua mengangguk. "Kalau sama seperti  halnya Liang Mu Cheng yang mendapat bonus dari bosnya, berarti saya bisa mengatakan kamu merayu bosmu?" Kali ini Guang Xi yang menang. Ruang persidangan  bersorak. Direktur Fang diam-diam tersenyum.
Saksi ketiga.
Dua orang mahasiswa laki-laki dan perempuan. Mereka bilang pernah melihat seorang laki-laki dan perempuan dengan pakaian kusut keluar dari gereja Sheng De di pagi hari. Guang Xi dan Mu Cheng merasa tak nyaman. Ru Fang Gou dengan santai menanyakan siapa orangnya. Mereka berdua secara bersamaan menunjuk Guang Xi dan Mu Cheng. Bukti berupa foto mereka yang sempat diambil juga diperlihatkan. Guang Xi sangat geram namun ia tak bisa menyangkal semua tuduhan itu padanya.
Ru Fang Gou merasa menang lagi. "Liang Mu Cheng bukan hanya rela menjual tubuhnya pada Zhou Jing Cai. Dia dan Ren Guang Xi sudah menganggap sekolah Sheng De sebagai tempat bermalam." Lalu ia menyuruh Paman A Cai memberi kesaksian yang terakhir.
"Dua hari lalu sebelum peristiwa pemukulan ini terjadi saya pernah membuntuti Mu Cheng yang tengah berkencan dengan Guang Xi di Sheng De."
Mu Cheng protes dan bilang jangan mengatakan hal yang sembarangan. Guang Xi menenangkannya. Ia menggenggam tangan Mu Cheng.
Paman A Cai meneruskan ucapannya. "Malam itu pasti Guang Xi cemburu padaku karena melihatku bersama Mu Cheng. Jadi memukulku sampai begini."
Pihak Paman Cai menyerahkan bukti visum dari luka akibat pemukulan Guang Xi pada hakim. Guang Xi bangun dan mencoba melakukan pembelaannya yang terakhir.
"Rumah adalah tempat yang membuat orang tenang dan nyaman. Apa kamu kira Liang Mu Cheng pulang ke rumah ada perasaan yang sama?" Paman A Cai kebingungan dengan arah pembicaraan Guang Xi. Lalu Guang Xi memperlihatkan foto pintu kamar Mu Cheng. "Para murid, apakah di kamar kalian sendiri sampai memasang 3 buah kunci? Tuan Zhou Jing Cai, tolong jelaskan mengapa Liang Mu Cheng melakukan ini?" Paman A Cai blingsatan.
Guang Xi lalu menambahkan." Di kamar mandi kebetulan ada papan kayu yang lebarnya sama dengan jendela kamar mandi. Menurut nona Liang, ini digunakannya saat ia mandi untuk menutupi jendela. Dirumah hanya ada tiga orang, anda, ibu asuhnya dan Liang Mu Cheng sendiri. Dia melakukan ini untuk menghindari siapa? Kalau bukan kamu, apakah ibu asuhnya?" Paman A Cai kembali salah tingkah. Ru Fang Gou melakukan protes, tapi tidak disetujui oleh hakim. Guang Xi semakin menyerang Paman A Cai dengan banyak pertanyaan yang menyudutkan. Tapi dengan liciknya Paman Cai berkelit bahwa yang ia lakukan hanya ingin menolong Mu Cheng dari Guang Xi dan ia ingin menghadirkan bibi untuk memberi kesaksian.
Giliran Mu Cheng yang memberi kesaksian. Ru Fang Gou menekan Mu Cheng dengan bilang ia sering merayu Guang Xi. Dengan tenang Mu Cheng menjawab bahwa ia memang sering bertemu dengan Guang Xi di Sheng De tapi hanya untuk bermain piano. Guan Xi tahu ia selalu ketakutan dan ingin membantunya. Mu Cheng bercerita sudah sejak SMA, Paman A Cai terus mengganggunya. Ru Fang Gou malah semakin menekan Mu Cheng hingga Mu Cheng kesulitan menjawab. Guang Xi tak tahan. Ia memukul meja dan bilang bisa membuktikan bahwa Mu Cheng tak bersalah.
"Semua orang disini tahu, saya dulu seperti apa. Aku yang dulu, hari ini tak mungkin berada disini. Memikirkan bagaimana cara mempermainkan wanita, bagiku lebih menarik." Lalu Guang Xi membuat pengakuan dosa disini. Ia meminta maaf pada Julia, mantan pacarnya yang sudah ditinggalkannya 8 kali. Tiffany (udah kege-eran duluan neh cewek waktu namanya disebut), Guang Xi mengaku pacaran dengannya karena taruhan dengan teman-temannya. Semua yang hadir tertawa kecuali si Tiffany sendiri (sempet2nya seh, ni Guang Xi). Direktur He mengomentari kelakuan Guang Xi pada Direktur Fang yang hanya tertunduk malu. Teman Guang Xi sampai mengira ia habis di culik UFO. Guang Xi terus menyakinkan orang-orang di persidangan bahwa Mu Cheng tidak bersalah. Bahkan ia menyatakan perasaan cintanya pada Mu Cheng di persidangan. Mu Cheng menangis terharu mendengar pembelaan Guang Xi untuknya.

Para hakim berunding dan saat hakim akan membacakan keputusan Tuo Ye datang tepat waktu membawa bukti kaset rekaman. Kaset rekaman itu diputar. Dengan berapi-api Guang Xi membuktikan Mu Cheng tidak bersalah. Semuanya melihat video tersebut dan percaya Mu Cheng tak bersalah. Dan hakim memutuskan Liang Mu Cheng dibebaskan dari tuduhan. Guang Xi mendekati paman A Cai dan memukul laki-laki tak tahu diri itu. Ruang persidangan ricuh. Guang Xi terus menendang Paman A Cai tapi di halangi oleh pengacaranya dan paman A Cai berhasil kabur.
Tuo Ye juga menemukan bukti rekaman lain saat Zhang Ai Li menculik dan menyekap Mu Cheng di dalam ruang piano. Direktur Fang langsung bertindak dan memerintahkan pengacaranya menangani kasus penculikan ini.

Paman A Cai pulang ke rumah dan berniat mengajak bibi kabur, tapi ia malah mendapati bibi sudah pergi.  Bibi juga membawa semua uang yang ia simpan di laci. Ia marah dan membanting kursi ke cermin.

Di luar persidangan Mu Cheng berterima kasih pada Guang Xi. Ponsel Guang Xi berdering. Ibunya yang menelepon dan minta bertemu. Guang Xi mengingatkan janji Mu Cheng, jika mereka menang Mu Cheng akan memasak untuk  Guang Xi.
Mu Cheng juga tak lupa berterimakasih pada Tuo Ye. Secara formal ia berterimakasih banyak atas bantuan Tuo Ye . Tuo Ye merasa jengah. Ia merasa disembah seperti dewa. Lalu ia bilang bahwa ia akan pergi dan berhenti kuliah. Ia akan kembali ke desa menemani ibunya yang sudah tua menjaga taman bunga di desanya.
Tuo Ye memperlihatkan tutup botol minuman pada Mu Cheng. Mereka mengingat kembali pertemuan pertama mereka. Saat itu Tuo Ye tengah dikejar-kejar oleh anggota geng. Ia lari ke perpustakaan dan Mu Cheng menyelamatkannya. Lalu mereka bersembunyi di sebuah toko sambil minum. Mu Cheng mendapatkan hadiah di  dalam tutup botol dan memberikan tutup botol keberuntungan itu pada Tuo Ye.

Di dalam kantor Direktur Fang sedang berbicara dengan Direktur He. Sepertinya Direktur He tidak menyukai pernyataan cinta Guang Xi di dalam persidangan itu. Direktur Fang menyakinkannya bahwa Guang Xi tak mungkin menyukai Liang Mu Cheng. Tadi hanyalah cara Guang Xi agar memenangkan persidangan. Guang Xi mendengar pembicaraan mereka di luar. Ia masuk.
"Itu bukan cara. Kalian yang terus memikirkan cara menyatukanku dengan Yi Qian. Mengancam mengambil Sheng De. Ini baru namanya cara."
Direktur He merasa tersinggung dan bilang ucapan Guang Xi barusan bisa membuatnya kehilangan Sheng De. Guang Xi tak peduli jika Sheng De benar-benar diambil. Direktur He tidak menyerah malah menyarankan Guang Xi berpacaran dengan Yi Qian putrinya. Guang Xi menolak mentah-mentah. Lalu pergi dari sana. Direktur Fang mengejar Guang Xi dan melarangnya bertemu dengan Mu Cheng. Tiba-tiba Guang Xi merasakan sakit di kepalanya. Lalu ia jatuh pingsan.
Direktur Fang melarikan putranya ke rumah sakit. Dari penjelasan dokter diketahui bahwa di dalam otak Guang Xi ditemukan benjolan dan kondisinya sudah memburuk. Direktur Fang syok mendengar ucapan dokter dan tubuhnya limbung.


sumber gambar: iurgnotmis.wordpress.com

Kamis, 19 Agustus 2010

Ji Hyun Woo

Piku-Piku Ji Hyun Woo si Choi Suk Bong di The Birth of The Rich
Aku nggak tahu banyak tentang oppa yang satu ini. Aku kenal dia saat main di drama The Birth of The Rich. Dan aku langsung suka sama dia. Yang pasti seh dia udah main drama lain sebelumnya kayak Over The Rainbow. Tapi aku belum nonton dramanya yang satu itu. Selain cakep aku juga suka sama senyumnya, manis banget ngeliatnya.
Ini piku-pikunya oppa


The Birth Of The Rich

Preview The Birth Of The Rich aka Becoming A Billionaire Man


Drama Korea yang satu ini merupakan salah satu drama favoritku. Drama ini tergolong baru. Mengudara pada Maret 2010 kemarin. Drama ini layak banget jadi tontonan (promosi banget seh...). Dari judulnya aja udah bikin penasaran, kan? Ceritanya juga menarik. Yang bikin aku bilang ini drama keren yaitu karakter semua pemain dalam drama ini unik walaupun mereka cuma dapet porsi scene sedikit. Gak ada yang biasa-biasa aja dalam drama ini. Mereka membawa kekhasan masing-masing yang mampu menghidupkan drama ini. 
Sebenernya pengen bikin sinopsis drama ini. Tapi kayaknya nggak sanggup deh kalo harus dibarengi sama sinopsis Autumn's Concerto yang belum kelar aku garap. Itu aja aku baru nyampe episode 3. Ternyata bikin sinopsis itu nggak mudah seperti yang ku bayangin dulu. Kadang bisa begadang sampe semalaman dan baru berhenti saat menjelang subuh. Salut banget deh sama-sama temen-temen sesama blog yang rajin bikin sinopsis kadang bisa sampe dua tiga sinopsis yang di bikin. Tapi kalo udah nyelesein Autumn's Concerto mungkin aja aku masih berminat bikin sinopsis drama ini.
Drama ini menceritakan seorang pemuda bernama Choi Suk Bong yang di perankan oleh si ganteng Ji Hyun Woo (salah satu alesan juga aku suka drama ini. apalagi waktu liat senyumnya. he...). Suk Bong merasa kalo dirinya adalah seorang chaebol (orang kaya-red). Makanya dia berdandan layaknya orang kaya, mempelajari tata cara orang kaya makan dan minum bahkan sampai belajar bisnis. Dan dia suka banget ikut dalam acara pertemuan para konglomerat Korea hanya untuk memperlihatkan kalungnya. Kalung perak itu merupakan pemberian ayahnya untuk ibunya. Menurut cerita mendiang ibunya, ayahnya adalah seorang konglomerat. Dan kalung itulah jembatan baginya bisa menemukan sosok ayahnya yang selama ini tak pernah dilihatnya. Hidupnya hanya dihabiskan untuk mencari ayah kandungnya. Demi usahanya Suk Bong bekerja sebagai bellboy hotel, karena biasanya para konglomerat itu kerap menginap dan melakukan rapat di hotel tersebut.  Suk Bong bekerja di hotel milik Lee Shin Mi. Seorang kaya raya yang sifatnya jauh banget dari kesan orang kaya. Shin Mi terkenal pelit, suka banget sama produk sampel. Menginap di kamar utama hotelnya bukan karena ia pemilik hotel, tapi karena kamar itu  kosong dan jarang dibooking orang. Suk Bong terpilih menjadi bellboy yang melayaninya selama menginap di hotel (Suk Bong baru mau mengambil pekerjaan itu karena mendapat bayaran gede). Nggak ada orang yang mau berurusan sama Shin Mi. Jika bekerja padanya  jangan pernah mengharapkan uang tips darinya.
Kita pasti dibikin penasaran dan greget dalam usaha pencarian ayah Suk Bong. Mengira-ngira siapa ayah kandung Sung Bong sebenarnya. Dia masih hidup atau sudah mati? Dalam usahanya itu pula yang mempertemukannya pada cinta sejatinya ataukah ia harus melupakan cintanya yang kemungkinan adalah kakak tirinya? Dan Suk Bong juga di hadapkan pada penyakit yang menderanya.
Wuah, kayaknya menderita banget ya si Choi Suk Bong ini. Tapi tenang aja semuanya berakhir happy ending kok disini. Tapi ya seperti drama2 Korea lainnya yang selesainya nggak bener2 tamat (nanggung). Sering kan kita liat ending drama Korea dan langsung nyeletuk 'lha, koq gitu doang.' Drama ini juga gitu. Mungkin ini taktik sutradara n produsernya kali. Jadi kalo mereka mau bikin sekuelnya, kan bisa tuh nerusin dari drama yang belum selese  itu (sok toy, neh).
Yang bisa kita ambil dari drama ini yaitu usaha keras Suk Bong dalam meraih kesuksesannya. Dia nggak meraihnya secara instan. Semuanya perlu kerja keras dan ia juga pernah gagal. Dia nggak pernah malu memulainya dari nol. Dari bellboy hotel sampe pekerja kantoran yang cuma disuruh fotokopi doang. Dan disini nggak bakalan nemuin adegan ranjang (baguslah. nggak perlu takut nonton bareng adek kamu yg masih sekolah).

Cast
Ji Hyun Woo as Choi Suk Bong
    Ji Hyun Woo keren banget meranin Choi Suk Bong yang multi talenta : otak brilian, bisa nyanyi dan maen gitar, pinter ngomong, table manners oke, gaya bak seorang konglomerat padahal hanya seorang bellboy hotel.  Semua itu ia pelajari guna mempersiapkan diri menjadi orang kaya. Ia yakin ayahnya adalah seorang chaebol di Korea. Kalung perak yang selama ini dipakainya adalah buktinya. Ia tak pernah berhenti mencari ayah kandungnya walaupun usahanya dalam pencarian itu sangat berat. Bertemu direktur hotel yang pelit dan super ngirit. Dihadapkan pada penyakit kanker yang berada di tempat yang salah. Sudah banyak pria kaya yang ia yakini adalah ayah kandungnya dan ia harus menelan pil pahit saat orang-orang itu menolak kehadirannya.

    Lee Bo Young as Lee Shin Mi
      Direktur perusahaan Oh Sung yang mandiri dan kaku. Ia bukan sosok orang kaya yang gemar menghambur-hamburkan uangnya bahkan cenderung pelit. Walaupun sudah dewasa, tapi ia belum pernah merasakan jatuh cinta sebelumnya. Padahal ia di taksir oleh seniornya. Tapi ia malah jatuh cinta sama Suk Bong walau sempat gengsi buat ngakuinnya. Lee Bo Young pernah main di Indosiar lewat perannya di Mr. Goodbye. Awalnya nggak suka liat rambut pendeknya, tapi lama2 cantik juga. Klop kok sama Ji Hyun Woo.

      Lee Si Young as Boo Tae Hee
        Salut banget sama akting ini cewek di film ini. Pertama kali liat dia di Boys Before Flower sebagai Min Ji (sahabat Jan Di di awal episode). Disini ia berperan sebagai Boo Tae Hee gadis kaya raya pemilik perusahaan Buho yang fashionable, manja dan nggak bisa hidup tanpa kartu kredit. Dia sirik banget sama Lee Shin Mi karena pria yang dicintainya Choo Woon Suk malah menyukai Shin Mi. Hobi banget teriak2 kalo lagi marah dan gemar melahap kue tart untuk pelampiasan kekesalannya. Dia bisa melakukan hal apapun demi memenuhi semua keinginannya.

        Nam Goong Min as Choo Woon Suk
        Dia senior Lee Shin Mi saat sekolah dulu. Manager utama dalam perusahaan Frontier milik ayahnya. Sama seperti Boo Tae Hee, dia bisa melakukan hal apapun untuk memenuhi ambisinya dan untuk mendapatkan cintanya Lee Shin Mi. Walaupun harus berbuat jahat dan memfitnah orang lain.

        Rabu, 18 Agustus 2010

        Serasa De Javu

        Kemarin nggak sengaja liat sinetron Sinar yang di tayangin sama SCTV. Yang ku lihat pas scene Kasih yang di ceritakan saudara kembarnya Sinar keluar dari toilet yang langsung di serbu sama wartawan dan polisi. Mereka menemukan Kasih dengan alat tes kehamilan. Dan apesnya semua itu ditayangin secara live di TV. Otomatis semua keluarganya dan orang-orang yang mengenalnya ngeliat dan kaget banget waktu tahu Kasih hamil. Serasa de javu nggak seh. Kalo yang udah pada nonton drama Taiwan Fated To Love You pasti langsung tahu kan scene itu. Yup, bener banget scene itu sama (atau cuma 'mirip'. hehe...jadi inget sama seleb yang di penjara dan suka banget bilang mirip) seperti salah satu adegan di drama itu. Lagi-lagi sinetron kita ngejiplak salah satu drama tetangga. Waduh, kreatif dikit dunk !!! Udah sering banget kan kita liat sinetron2 kita yang pada ngejiplak drama Taiwan maupun Korea. Dari yang diem2 bahkan sampe yang terang-terangan ngaku. Sigh...
        Bagi yang belum nonton drama Fated To Love You mengisahkan seorang gadis lugu yang tiba-tiba hamil karena melakukan hubungan satu malam dengan seorang pria tak di kenal. Nggak tahu deh tuh sinetron bakalan ngejiplak abis-abisan or cuma satu scene itu doank. Xin Yi seorang gadis lugu yang kelewat baik hati. Di kantor kerap dijadikan pembantu oleh rekan kerjanya. Tapi Xin Yi senang-senang saja dengan perlakuan rekan2 kerjanya. Demi pacarnya juga ia rela menguras uang tabungannya agar mereka bisa berlibur di kapal. pesiar. Dan bodohnya ia berniat melepas keperawanannya untuk pacarnya. Karean sebuah kekeliruan Xin Yi yang pusing dan habis minum obat flu salah masuk kamar. Kamar itu adalah milik Chun Xi seorang pemilik perusahaan besar di Taiwan. Chun Xi  yang naik kapal itu untuk melamar pacarnya Ana, dikerjai oleh orang dengan memberinya obat perangsang. Ia masuk ke kamar dan mengira Xin Yi adalah Ana. Dan...terjadilah hubungan yang semestinya nggak terjadi. Nggak cuma itu saja Xin Yi harus menerima kenyataan bahwa dirinya kemungkinan hamil. Dengan konyol ia diam-diam membeli alat tes kehamilan dengan memakai jas hujan dan helm. Penjaga toko mencurigainya sebagai buronan yang kabur. Ia menelepon polisi dan membuntuti Xin Yi yang masuk ke toilet umum. Polisi dan wartawan datang tepat saat Xin Yi sedang melihat hasil dari testpeck tsb. Wartawan yang salah menangkap orang malah memberi selamat atas kehamilannya. Chun Xi yang sedang menyetir dan tak sengaja melihat tayangan itu di TV besar sampai menabrak mobil di depannya.
        See...sama kan. Hm, tapi tahulah mana film yang layak ditonton. Bukannya mau menjelekkan produk sendiri, tapi kapan kita bisa maju dong kalo bisanya cuma ngejiplak karya orang. Pengen kan sekali-sekali sinetron kita digilai juga sama seperti drama-drama yang sering kita tonton tiap sore hari itu. Harusnya yang perlu kita jiplak itu kreatifitas mereka, keseriusan mereka dalam menggarap sebuah drama. Dengan begitu kita juga bisa bilang dengan bangga ke mereka kalo sinetron-sinetron kita juga bagus koq.
         

        Autumn's Concerto Episode 3

         

        Guang Xi menyelamatkan Mu Cheng yang di culik oleh mantan pacarnya Ai Li dan gengnya. Kemudian Tuo Ye juga datang ikut menolong bahkan dirinya rela dipukuli agar Guang Xi bisa membawa Mu Cheng pergi. Sementara Tuo Ye dipukuli Guang Xi menggandeng tangan Mu Cheng untuk melarikan diri. Mereka naik bus. Tanpa sadar tangan mereka masih bergandengan. Tapi buru-buru mereka lepas.
        "Tanganmu tak apa-apa, kan?" tanya Guang Xi.
        "Tidak apa-apa," jawab Mu Cheng. "Terimakasih. Saya tak menyangka kamu datang menolong saya." Lalu Mu Cheng melihat kepala Guang Xi yang tadi abis dipukuli masih berdarah. Ia mengambil sapu tangan dan mengelap luka di kepala Guang Xi.
        "Maaf. Kalau bukan karena saya, kamu pasti tidak sesial ini."
        "Iya, sejak mengenalmu aku sial terus," jawab Mu Cheng
        Mu Cheng lalu berdiri karena salah tingah saat Guang Xi mendekati wajahnya. Ia beralasan mau bertanya tujuan bus pada supir. Tapi Guang Xi menahannya. Ia menyuruh Mu Cheng duduk kembali dan ia pindah ke kursi sebelah. Mencari posisi yang enak untuk duduk.
        "Aku belum pernah naik bus. Lebih tidak nyaman daripada yang ku bayangkan."
        Mu Cheng kaget dan tidak percaya Guang Xi belum pernah naik bus. "Sebenarnya kamu datang dari planet mana sih?"
        Guang Xi bercerita. Flash back waktu ia masih kecil di dalam mobil bersama ibunya. "Waktu kecil aku melihat dari jendela mobilku denagan iri pada orang yang ada di dalam bus yang bisa memutuskan sendiri mau pergi kemana."
        "Aku malah kebalikannya," ucap Mu Cheng. "Waktu kecil aku paling benci naik bus. Walaupun ngantuk dan lelah aku tak berani tidur di dalam bus." Mu Cheng pernah punya pengalaman ditinggal bibinya pergi saat tertidur di dalam bus. Dari kejadian itu setiap Mu Cheng pergi naik bus ia selalu mencari tempat duduk di dekat jendela. Melihat keluar dan mencatat setiap tempat yang dilewati oleh bus. Dengan begitu ia bisa menemukan jalan pulang jika tidak dapat menemukan bibinya. (kasian ya Mu Cheng ini.)
        "Jika kita dari awal sudah kenal baik. Kamu bisa mengajak aku naik bus. Aku bisa duduk disampingmu dan tidak akan meninggalkanmu sendirian."

        Turun dari bus Mu Cheng berjalan dengan Guang Xi sambil membicarakan burung yang pernah mereka temukan terluka dan mereka rawat di gereja Sheng De. Lalu Guang Xi menjelaskan saat ia jatuh pingsan di lapangan dulu, ia pikir yang datang dan ia genggam tangannya adalah Mu Cheng.
        Tiba-tiba ponsel Guang Xi berbunyi, tapi Guang Xi menyerahkannya pada Mu Cheng.Ternyata SMS dari Yi Qian. Bunyinya: Siang ini jangan lupa kencan kita.
        Setelah membaca SMS itu Guang Xi pergi. Sebelum pergi ia menyuruh Mu Cheng datang lagi bermain piano nanti malam.

        Pamannya Mu Cheng,  A Cai datang ke rumah Guang Xi mengantar makanan. Pembantu rumah tangga disana bilang Direktur Fang sedang pergi dan akan pulang sampai larut malam. Pamannya A Cai terlihat senang dan menduga Guang Xi juga pasti tidak akan pulang. (kayaknya mau macem2 lagi neh).

        Direktur He sedang berada di kantornya bersama Ru Fang Guo,
        murid teladan yang pernah membantu Guang Xi mendapatkan nilai ujian. Dia merupakan mahasiswa yang mendapatkan beasiswa dari perusahaan milik Direktur He. Direktur He tengah meminta bantuan dari Fang Guo untuk perusahaan Huan Yu miliknya.

        Wartawan sedang mewawancarai Manage He dalam pesta peresmian pembukaan Yayasan Amal Perusahaan Huan Yu miliknya. Seorang anak kecil menghampiri Yi Qian dan meminta tolong dirinya untuk mengambil bolanya yang nyangkut di atas pohon. Yi Qian pergi mengikuti anak itu ke lapangan.
         Yi Qian mencoba mengambil bola yang nyangkut tapi pohonnya terlalu tinggi. Tiba-tiba saja Guang Xi datang langsung meloncat dan berhasil mengambil bola tsb. Anak-anak yang melihat bersorak senang.
        "Aku kira kamu tidak datang." ucap Yi Qian senang. Lalu ia memberikan bola pada anak-anak itu. Yi Qian bilang anak-anak kecil itu mempunyai penyakit. Ayahnya membuka yayasan ini untuk menolong anak-anak yang mempunyai penyakit khusus. Saat tinggal di Amerika ia sering memantau perkembangan anak-anak itu. Makanya  ia ingin membantu mereka dengan menjadi dokter anak. Lalu Guang Xi bertanya mengapa anak-anak itu tampak senang. 
        "Karena aku memberitahu mereka bahwa hari ini ada seorang pelatih akan datang mengajari mereka bermain sepak bola. Ini adalah tujuanku mengundang kamu," jawab Yi Qian.
         Acara peresmian di mulai. Direktur He berpidato di hadapan para wartawan. Ia bilang ia membangun yayasan ini karena puteri tunggalnya Yi Qian pindah dari Amerika untuk melanjutkan study di Taiwan. Selesai berpidato ia menerima ucapan selamat dari Direktur Fang. Mereka melihat Guang Xi dan Yi Qian sangat akrab bermain sepak bola dengan anak-anak. Direktu He bilang orang yang spesial yang pernah dikatakan Yi Qian adalah Guang Xi. Ru Fang Guo berdiri di dekat mereka sambil nguping (kayaknya dia suka sama Yi Qian atau iri sama Guang Xi).
        Lalu Fang Guo mendekati Guang Xi dan Yi Qian. Sengaja menghina Guang Xi di depan Yi Qian dengan bilang Guang Xi pembuat masalah sampai pernah berurusan dengan polisi dan aneh bisa datang dalam acara amal seperti ini. Yi Qian malah bilang kalau pengalaman hidup Guang Xi sangat menarik. Guang Xi gantian membalas dan bilang Fang Guo adalah mahasiswa kutu buku yang lumayan. Dulu hanya bisa bersembunyi di dalam buku akhirnya bisa hidup normal.
        Guang Xi dan Yi Qian kembali bermain bola. Ia menendang bola mengenai seorang anak laki-laki yang duduk di kursi roda.
        Anak itu bilang ia ingin ikut bermain tapi ia tidak bisa menendang bola. Guang Xi menghibur anak itu dan bilang bola bukan hanya bisa ditendang, tapi bisa dimainkan dengan cara lain. Lalu ia mengajari anak itu memutar bola dengan jari. Gadis kecil yang tadi minta tolong bertanya pada Yi Qian apakah Guang Xi adalah teman pria Yi Qian. 
        Yi Qian tersenyum dan menjawab. "Apa kamu tahu arti teman pria?"
        "Tentu saja saya tahu. Teman pria adalah orang yang bergandengan tangan denganmu." (polos banget ya ucapan anak kecil).
        Guang Xi melihat jam tangannya. Ia bilang pada Yi Qian sebenarnya ia ada janji. Ia harus pergi sepuluh menit lagi. Yi Qian menawarkan diri untuk membantu Guang Xi pergi dari sana. Lagi-lagi si Fang Guo nguping (hobi deh kayaknya).
        "Kedua mata ibuku sangat hebat. Kamu mau akting seperti apa?"
        "Keracuan makanan atau sakit lambung?" usul Yi Qian. Tiba-tiba Guang Xi merasa pusing lalu ia jatuh pingsan. 
        Yi Qian berteriak minta tolong. Ibunya dan Direktur He datang. Yi Qian yang mengira Guang Xi sudah menjalankan aktingnya berusaha menenangkan Direktur Fang yang ingin mendekat (padahal Guang Xi pingsan beneran). Fang Guo mengambil kesempatan dengan bilang sepertinya perlu dipanggilkan dokter. Tujuannya sih biar ketahuan Guang Xi bohong.

        Mu Cheng datang ke ruang piano. Ia melihat burung yang ia namai Xiao Le dan mengajaknya bicara. Ia datang lebih awal dan sambil menunggu Guang Xi ia memainkan piano untuk Xiao Le.

        Dirumah Paman A Cai gelisah sambil melihat jam di dinding. Sudah pukul 7 malam. Ia menyuruh istrinya (tapi kayaknya mereka belum merit deh) Bibi Mu Cheng untuk segera pergi les menari. Setelah istrinya pergi ia cepat-cepat menyusul Mu Cheng di gereja Sheng De. Ia tak tahu kalau istrinya yang sudah curiga mengikutinya dari belakang. 

        "Sebenarnya dia punya penyakit apa sampai pingsan. Tolong kalian beritahu saya karena saya penanggung jawab dalam rapat wartawan tadi." Fang Guo menanyai Yi Qian dan Guang Xi yang sedang rebahan di sofa. Ia masih mengira kalau Guan Xi pura-pura pingsan.
        Guang Xi "Tenang saja. Ini penyakit lamaku. Hari ini aku lupa membawa obat.
        "Kamu hanya pura-pura pingsan, kan? Sekarang saya akan melapor pada Direktur He. Biar dia tahu ada orang yang merusak acaranya."
        Yi Qian melarang. Ia tahu bahwa Guang Xi tidak pura-pura. Tadi dokter bilang padanya kalau Guang Xi  kemungkinan mempunyai penyakit dibagian otak, tapi dokter belum bisa memastikan dan menyarankan agar Guang Xi melakukan pemeriksaan lebih lanjut.
        Guang Xi bangun dan bilang "Kalau tidak merepotkan beritahu Direktur He bahwa dokter menyuruh saya pulang istirahat." Sebelum pergi ia mengedipkan mata pada Yi Qian.
        Ia naik ke mobilnya. Melihat ke arah jam tangannya. Kayaknya ia sudah terlambat janjian sama Mu Cheng. Guan Xi masih merasakan pusing lalu ia meminum obat dan memaksakan diri pergi.

        Mu Cheng masih memainkan piano saat mendengar langkah kaki. "Kamu terlambat," ucapnya. Tapi ia sangat terkejut saat yang datang adalah Paman A Cai bukan Guang Xi. "Untuk apa datang kesini?"
        Pamannya memberi ia segepok uang. "Ambillah!"
        "Ini untuk apa?" tanya Mu Cheng bingung.
        "Bukannya uang yang bisa membuatmu membuka baju."
        Mu Cheng ketakutan. Ia mengambil tasnya dan hendak pergi. Pamannya menghalangi.
        "Setiap hari dengan tuan muda yang bermarga Ren itu datang kesini melakukan apa? Apa kamu pikir saya tidak tahu."
        Mu Cheng membela diri. Ia bilang ia tidak melakukan macam-macam yang seperti pamannya bilang. Tapi pamannya tak menghiraukan.
        "Kamu jangan mengharapkan tuan muda Ren datang malam ini. Hari ini dia sangat sibuk." Lalu ia menarik tangan Mu Cheng dan menjatuhkannya di sofa. 
        Ia berusaha memperkosa Mu Cheng. Mu Cheng menangis dan berteriak minta tolong. Paman A Cai membekap mulut Mu Cheng. Mu Cheng memohon agar pamannya melepaskannya. Paman A Cai tak mau melepaskan Mu Cheng begitu saja apalagi ia mengira sudah di dului oleh orang lain.
        Mu Cheng masih memohon-mohon sambil menangis. "Saya adalah puteri yang kamu rawat dari kecil. Saya mohon lepaskan saya." 
        Paman A Cai makin beringas. Untung Bibi cepat datang dan berteriak "Kalian sedang buat apa?"
        Paman melepaskan Mu Cheng. Ia panik dan salah tingkah. Ia membela diri bahwa Mu Cheng lah yang sedang merayunya dan meminta uang darinya. Lalu ia memungut uang di bawah sofa dan menunjukkan uang yang tadi ia berikan pada Mu Cheng pada bibi.. Bibi percaya ucapannya. Ia sangat marah pada Mu Cheng. "Lelaki di dunia ini begitu banyak . Kenapa mau memilih Paman A Cai?"
        Mu Cheng berusaha meluruskan permasalahan, namun bibi tak mau mendengar kata-katanya. Ia malah hendak memukul Mu Cheng. Untung Guang Xi datang tepat waktu menghalanginya. Ia menahan tangan bibinya. Guang Xi melihat Mu Cheng menangis dan tahu apa yang terjadi. Emosinya meledak. Ia langsung menghajar Paman A Cai (ugh, sukur tuh.rasain dasar aki2 ga tau diri). Bibi menghalangi Guang Xi yang nggak mau berhenti memukul Paman A Cai. Ia benar-benar hilang kendali. Security datang mendengar keributan dan berusaha melerai. Ia membawa Guang Xi pergi. 
        Guang Xi disidang di ruangan rektor. Ia ditanya kenapa tiba-tiba memukul karyawan Sheng De. Paman A Cai  mukanya babak belur meminta Guang Xi di hukum.
         Ia berkata bohong kalau Guang Xi menyerangnya tanpa alasan hanya karena ia sedang bermain piano bersama Mu Cheng. Ia bilang mau menuntutnya. Mu Cheng diam saja. Mungkin ia syok. Guang Xi kembali kalap mendengar ucapan Paman A Cai yang memutarbalikan fakta. Ia hendak memukul Paman A Cai lagi, tapi dihalangi. Guang Xi berteriak untuk panggil polisi saja. Mu Cheng hendak bicara, tapi bibi menyuruhnya tutup mulut. Suasana jadi ribut. Rektor menengahi dan bilang ia sudah meminta hasil rekaman CCTV. Mendengar itu Paman A Cai ketakutan dan mengajak bibi serta Mu Cheng pulang. Pengacara Guang Xi datang memberi kabar bahwa rekaman CCTV telah hilang. 
        Mendengar hal itu Paman A Cai merasa di atas angin. Ia malah berniat minta ganti rugi setelah melakukan visum pada luka-lukanya. Guang Xi marah dan memukul meja.

        Bibi menarik Mu Cheng masuk ke dalam rumah dan mengurung Mu Cheng di ruang bawah tangga. Setelah itu ia marah-marah pada Paman A Cai.

        Paman masih membela diri dan terus-terusan bilang kalau Mu Cheng yang merayunya. Mu Cheng tertunduk pasrah mendengarnya.
        Tidak itu saja paman juga bilang Mu Cheng ingin mengikuti ujian masuk universitas dan pergi dari rumah pastilah butuh uang. Bibi tidak percaya begitu saja. Paman bilang kalau tidak percaya geledah saja kamar Mu Cheng pasti akan menemukan formulir ujian dan ia juga menyembunyikan uang disana. Bibi memeriksa kamar Mu Cheng. Mencari kertas formulir yang dimaksud paman. Mu Cheng masuk ke kamarnya mengambil amplop berisi uang dan formulir yang di cari bibinya. Lalu memberikan pada bibinya.
        "Saya memang ingin ikut ujian, tapi saya tidak pernah merayunya. Uang ini saya simpan dari hasil saya bekerja."
        Bibinya marah dan bilang Mu Cheng tidak tahu balas budi. Ia mengambil baju-baju Mu Cheng di lemari dan memasukkannya ke dalam tas lalu mengusir Mu Cheng dari rumah. 
        Mu Cheng memohon pada bibinya. "Saya ikut ujian karena setelah lulus ingin membawamu pergi. Jangan mengandalkan dia lagi."
        Bibinya tak peduli. Ia mendorong Mu Cheng keluar dan melempar tasnya. 
        Mu Cheng menangis sambil membereskan baju-bajunya yang berserakan di lantai. Ia mengambil foto keluarganya (Ayah, Bibi dan dia) yang  ikut pecah. Guang Xi datang. Ia mengambil semua barang-barang dari tangan Mu Cheng. "Jangan demi orang yang tak peduli padamu meneteskan air mata." Guang Xi mengusap air mata di pipi Mu Cheng dengan sayang.
        Guang Xi membawa Mu Cheng ke rumah kosong milik temannya Jacko yang dipinjamnya. Mu Cheng pamit untuk mandi. Ia menatap ruam merah pada lehernya di kaca wastafel. Ia teringat kembali pada saat pamannya berusaha memperkosanya. Tangannya juga merah-merah. Ia merasa jijik pada dirinya. Lalu menangisi nasibnya dengan sesenggukan.
        Ia menyalakan keran air agar Guang Xi tak mendengar suara tangisannya (kasian Mu Cheng. Jadi pengen nangis juga). Sementara di luar Guang Xi tengah membereskan tempat tidur. 
        Mengganti seprai dan sarung bantal  lalu mengecek jendela kamar. Selesai mandi mereka duduk di diatas ranjang. 
        Guang Xi mulai bercerita.
        "Dulu ada seorang putri. Dia ditangkap oleh raja setan. Raja setan bilang walaupun kamu berteriak sampai tenggorokan pecah, tidak ada orang yang akan datang menolong. Terus putri itu berteriak 'tenggorokan pecah'. Kamu tahu siapa yang datang? 'Tidak ada orang' telah keluar. Ada seorang bernama 'tidak ada orang' muncul karena putri berteriak keras 'tenggorokan pecah'. Jadi seperti yang raja setan katakan 'tidak ada orang' muncul. Ia datang menolong putri. Lain kali, jika bertemu bahaya kamu tak perlu berteriak 'tenggorokan pecah'. Asal kamu memanggil Ren Guang Xi 3 kali, aku akan muncul menolongmu." (wah, kalo aku yang panggil beneran bisa muncul gak yah si Guang Xi ini.hehe...) 
        Guang Xi membuatkan Mu Cheng susu, tapi setelah kembali ke kamar Mu Cheng sudah terlelap. Ia memandang wajah Mu Cheng yang tertidur. Marah pada dirinya sendiri karena datang terlambat. Dan berjanji peristiwa hari ini tidak akan terjadi lagi.

        Pagi harinya saat terbangun, di meja sudah ada sarapan dan ada notes kecil dari Guang Xi. Mu Cheng teringat  pada burung dan buru-buru pergi.
        Di kampus semua mahasiswa mendapat pesan. HP mereka bunyi secara bersamaan yang membuat kampus langsung heboh. Gosip langsung menyebar bahwa gadis kantin Liang Mu Cheng ketahuan sedang bermesraan di Sheng De. Tuo Ye yang lewat bingung semua orang membicarakan tentang gadis kantin. Mu Cheng ternyata datang ke kampus. Ia bertemu dengan dua orang mahasiswa yang langsung membicarakan gosip tentangnya. Tuo Ye juga mendapat MMS dengan nama si pengirim: Ratu Gosip. Pesan gambar itu berupa foto Mu Cheng yang tengah bersama pamannya kemarin malam.
        HP Mu Cheng berbunyi, seorang mahasiswi melemparkan kertas padanya hanya untuk memastikan bahwa ia adalah gadis kantin yang dimaksud. Mu Cheng belum sadar bahwa dirinya jadi bahan gosip pagi ini. Ia lalu membuka ponselnya dan kaget melihat foto dirinya. Bukan hanya itu saja semua dinding kampus telah ditempeli fotonya. Mu Cheng menyobek semua gambar di dinding. Para mahasiswa mengikutinya dari belakang sambil mengejeknya.
        Mu Cheng hanya tertunduk sambil menangis. Tuo Ye datang dan bilang angkat kepalamu. Jika tak bersalah jangan tundukkan kepala. Ia marah-marah dan membela Mu Cheng. Mengusir semua orang pergi.
         Di kantor Direktur Fang sibuk menerima telepon. Ia tengah bersama pengacaranya. Skandal foto Mu Cheng telah sampai padanya. Ia terlihat kesal di sekolahnya bisa terjadi hal seperti ini. Sudah banyak wartawan yang menelepon dan dewan kampus memintanya segera menyelesaikan masalah ini. Direktur Fang meminta pengacara menutup kantin dan mengusir keluarga Mu Cheng pergi. Guang Xi masuk.

        Ia keberatan dengan keputusan Ibunya. Ia  yang tahu permasalahan yang sebenarnya menilai ibunya sebagai pimpinan universitas Sheng De yang tidak bisa membedakan benar dan salah. Ia menjelaskan Mu Cheng tak pernah ada hubungan apapun dengan ayah tirinya. Yang benar adalah ayah tirinya sedang berusaha memperkosanya. Ibunya bilang  nama baik Sheng De lebih penting karena Guang Xi ada pada malam itu dan ketahuan memukul ayah tiri Mu Cheng. Mereka berdebat. Pengacara mengusulkan agar mencari kebenaran untuk kasus ini karena gosip sudah kadung menyebar. Tujuannya untuk melindungi citra baik Sheng De. Guang Xi langsung menyanggupinya.

        Tou Ye sedang bersama dengan Mu Cheng. Ia menduga foto itu pastilah diambil dari rekaman CCTV dan orang yang menyebar adalah orang yang mencuri rekaman CCTV itu. Ia sedang menyuruh Lin Zai, temannya memeriksa sumber foto itu. Lin Zai datang membawa laptop dan memperlihatkan bahwa yang menyebar foto itu berasal dari IP yang tertuju pada Zhang Ai Li (mantan pacar Guang Xi-red).
        Tuo Ye bilang percuma saja membuktikan Mu Cheng tidak bersalah jika mereka tidak bisa mengambil bukti rekaman tsb. Guang Xi datang. Ia optimis walaupun bukti tidak cukup, tapi ia bisa membuktikan kebenaran. Makanya ia mau datang sebagai pengacara. Ia meminta izin Mu Cheng. Sempat memikirkan nasib bibinya, namun akhirnya Mu Cheng mengangguk setuju. Tuo Ye ikut bekerja sama dengan berjanji akan mendapatkan kaset rekaman dari Zhang Ai Li.

        Ru Fang Go diam-diam menemui Paman Cai. Ia menawarkan diri menjadi pengacara untuknya dan berjanji akan memenangkan kasusnya.
        Ia tahu Guang Xi yang akan menjadi pengacara Mu Cheng. Kayaknya ia dendam pada Guang Xi karena dulu hampir saja dikeluarkan dari kampus karena pernah ketahuan membantu nilai ujian Guang Xi. Dia mengambil kesempatan ini untuk mengalahkan Ren Guang Xi.
        Guang Xi mulai bekerja. Ia mengambil buku yang cukup tebal di kolong tempat tidurnya. Bukunya berdebu (ketauan banget gak pernah di baca). Ia mulai mencatat poin-poin penting untuk menjatuhkan Zhou Jin Cai (Paman  A Cai). Ia bekerja sama dengan Jacko dan satu temannya lagi (gak tau namanya) mencari kebiasaan dan berusaha menemukan catatan keburukan Zhou Jin Cai. Mereka mendatangi kantor polisi. Menyelidiki sampai ke tetangga rumah Mu Cheng. Sementara Guang Xi sibuk meneliti beberapa kasus pemerkosaan yang pernah terjadi. Direktur Fang melihat keseriusan anaknya yang selama ini ia tahu cuma bisa bersenang-senang dan bikin masalah.

        Fang Guo tengah mengajari Paman Cai berbicara untuk sidang nanti. Tampaknya ia kesulitan mengajari Paman Cai.

        Guang Xi memandangi whiteboard catatan kasus Mu Cheng. Belum ada orang yang mau bersaksi untuknya. Mu Cheng datang dan memberinya minum.
        "Sekarang kau adalah saksi yang penting untukku. Kau percaya saja padaku. Tak peduli bagaimana caranya aku pasti akan memenangkan peperangan ini." Lalu ia mengajari Mu Cheng berlatih menjadi saksi di persidangan.

        Guang Xi mendapat telepon dari Yi Qian yang mengajak bertemu. Mereka bertemu di lapangan basket dan bermain sambil mengobrol. Guang Xi tiba-tiba merasakan kram pada tangannya. Yi Qian yang calon  dokter tahu ada yang tak beres pada Guang Xi langsung memeriksanya dengan meletakkan jari di depan mata Guang Xi dan menyuruhnya melihat dengan gerakan yang sama pada kedua matanya. Benar saja Guang Xi langsung merasakan pusing. Pandangannya menjadi kabur. Yi Qian menyarankan Guang Xi pergi ke dokter memeriksakan keadaannya. Guang Xi menolak dan bilang ia sangat sibuk dan tak punya waktu mengurusi hal lain. Waktunya tersita untuk menghadapi persidangan besok lusa. Yi Qian memberinya sesuatu sebagai hadiah karena ia telah mengajari anak-anak bermain bola di yayasan kemarin. Semacam MP3.
        "Ini adalah laporan kedokteran yang saya kumpulkan. Di dalamnya ada pembagian tingkatan pemerkosaan. Mungkin bisa membantu." Guang Xi tampak senang dan berterimakasih pada Yi Qian.

        Guang Xi mendatangi rumah Pengacara. Ia tampak ragu-ragu. Pengacara (sampe sekarang masih lom tau nama pengacara Guang Xi) keluar dan membawa Guang Xi ke ruang kerjanya. Memberikan buku-buku yang mungkin bisa membantu Guang Xi.
        Guang Xi dan Mu Cheng pergi ke rumah bibinya. Tapi Mu Cheng tak berani masuk takut bibinya masih marah padanya. Guang Xi masuk sendirian dan Mu Cheng menunggu di luar. Bibinya mengira Mu Cheng yang datang dan ia terlihat kesal waktu melihat Guang Xi.
         Guang Xi merayu Bibi agar mau menjadi saksi dalam persidangan Mu Cheng besok. Bibi malah marah-marah dan tak mau menjadi saksi untuknya. Guang Xi kesal ia pergi ke kamar Mu Cheng. Mengambil gambar pintu kamar Mu Cheng yang banyak dipasangi kunci gembok.
         Terus ia mengambil kertas. Menuliskan nomor telepon dan memberikannya pada bibi.
        "Jika kamu tersambar petir atau di jalanan melihat seekor anak kambing minum susu. Tiba-tiba memikirkan Mu Cheng yang sangat berbakti padamu dan memutuskan membantunya sekali saja, teleponlah aku." ucap Guang Xi kemudian pergi. Bibi mengejarnya dan memanggil nama Mu Cheng, tapi ia terpaku saat melihat jemuran selimutnya telah rapi di lipat.


        Sumber gambar : iurgnotmis.wordpress.com ; celcius-thoughts.blogspot.com